skip to main content

Analisis Perubahan Guna Lahan dan Ruang Terbuka Hijau di Area Jalan Tol Depok-Antasari Seksi II

Department of Geodetic Engineering, Diponegoro University, Jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50275, Indonesia

Received: 15 Mar 2023; Accepted: 10 Apr 2023; Available online: 30 Apr 2023; Published: 31 Jul 2023.

Citation Format:
Abstract

Kota Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan Kota Jakarta yang merupakan Ibu Kota Indonesia saat ini. Pembangunan jalan Tol Depok-Antasari yang menjadi penghubung Kota Jakarta dan Kota Depok memicu aktivitas lain di sekitar area jalan tol. Seiring berjalannya waktu, sangat dikhawatirkan adanya penurunan kuantitas RTH sebagai komponen pemanfaatan utama ruang non-terbangun. Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukannya penelitian mengenai pola perubahan lahan permukiman dan perkembangannya yang dapat dianalisis dengan memanfaatkan pendekatan dari sistem informasi geografis berupa metode Nearest Neighbor dan Standard Deviational Ellipse pada citra tahun 2017 dan 2021, yang kemudian dilakukan validasi lapangan dengan titik sampel yang diperoleh dengan menggunakan metode Anderson. Kemudian hasil yang diketahui bahwa terdapat perubahan pertambahan luas untuk perumahan sebesar 2,1% dengan luasan sebesar 86,07 ha dalam kurun waktu tahun 2017 hingga 2021, sedangkan untuk Ruang Terbuka Hijau mengalami penurunan sebesar 146,78 ha. Kuantifikasi RTH dari tahun 2017 dan tahun 2021 mengalami penurunan sekitar sekitar 3,53% yaitu seluas 142,792 Ha. Persentase RTH pada BWK Cinere di Kota Depok pada tahun 2017 hanya 10,5% sedangkan di tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 9,8%, yang dimana hal ini perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Hasil pola persebaran dari hasil proses dengan menggunakan metode pendekatan nearest neighbor, untuk kelas perumahan memiliki nilai z-score sebesar -3,96 dan RTH memiliki nilai z-score sebesar -2,061. Keduanya memiliki nilai z-score di atas -1,65 maka hasil pola yang dihasilkan yaitu clustered, dimana perumahan dan RTH memiliki pola persebaran yang tersebar acak secara mengelompok. Sedangkan, hasil dari arah perkembangannya pada perumahan menghasilkan ellipse dengan nilai rotasi yang dihasilkan yaitu 6o34’30,34” dan 171o24’56,25” yang dimana kedua arah ellipse tersebut mengarah ke arah jalan tol tepatnya pada area exit toll Brigif dan exit toll Sawangan. Hal tersebut dapat dikatakan seiring tahun 2017 hingga 2021 arah perkembangan perumahan yaitu mendekati area tol.

Fulltext View|Download
Keywords: Residential Pattern; Green Open Space; nearest neighbor; standard deviational ellipse; SIG  

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.