skip to main content

Analisis Zona Rawan Tanah Longsor Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) (Studi Kasus : Kabupaten Boyolali)

1Departement of Geodetic Engineering University of Diponegoro, Indonesia

2Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 30 Dec 2022; Accepted: 4 Jul 2023; Available online: 23 Jul 2023; Published: 29 Nov 2023.

Citation Format:
Abstract
Pemodelan zona rawan tanah longsor merupakan hal yang penting dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai persebaran zona rawan tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan zona rawan tanah longsor di Kabupaten Boyolali berdasarkan analisis MCDM (Multi Criteria Decision Making) dan memberikan referensi metode dalam memodelkan zona rawan tanah longsor yaitu dengan menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) sebagai alat bantu pengambilan keputusan dari data kualitatif. Adapun parameter yang digunakan untuk memodelkan zona rawan tanah longsor di Kabupaten Boyolali yaitu kemiringan lereng, curah hujan, kepadatan drainase, tutupan lahan, geologi, jenis tanah, keberadaan sesar, kerapatan vegetasi (NDVI), dan arah kemiringan lereng (aspect). Berdasarkan hasil pembobotan dengan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP), diperoleh nilai bobot diantaranya: kemiringan lereng (27,8%), curah hujan (20,7%), kepadatan drainase (20,1%), tutupan lahan (7,90%), geologi (8%), jenis tanah (5,6%), keberadaan sesar (5,5%), NDVI atau kerapatan vegetasi (3,9%), dan arah kemiringan lereng atau aspect (1%). Hasil peta zona rawan tanah longsor di Kabupaten Boyolali yaitu luas wilayah dengan kerawanan rendah sebesar 10.502,876 ha atau 9,66%, kelas kerawanan sedang sebesar 85.916,143 ha atau 79,03%, kelas kerawanan tinggi sebesar 11.774,626 ha atau 10,83%, dan kelas kerawanan sangat tinggi sebesar 518,016 ha atau 0,48%. Hasil uji akurasi peta zona rawan tanah longsor Kabupaten Boyolali berdasarkan titik kejadian longsor dan nilai kerugiannya adalah sebesar 94,37%. Adapun potensi zona rawan tanah longsor pada kawasan terbangun yaitu luas kawasan terbangun dengan kerawanan rendah sebesar 2,458 ha atau 0,01%, kerawanan sedang sebesar 27.908,549 ha atau 91,10%, kerawanan tinggi 2.357,629 ha atau 7,70% dan kerawanan sangat tinggi sebesar 367,001 ha atau 1,20%.
Fulltext View|Download
Keywords: Fuzzy-AHP, Kabupaten Boyolali, Kawasan Terbangun, MCDM, Tanah Longsor

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.