Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip3710, author = {Rizal Pratama and Sutomo Kahar and Andri Suprayogi}, title = {PENGAMATAN LENDUTAN VERTIKAL JEMBATAN KALI BABON DENGAN METODE TERRESTRIAL LASER SCANNER}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {2}, number = {4}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Jembatan Kali Babon dibangun sekitar tahun 2005 dengan panjang 33,5 meter menggunakan tipe elastik. Jembatan akan mengalami dua macam deformasi yang berbeda, yaitu gerakan jangka panjang dan gerakan jangka pendek. Deformasi jembatan jangka panjang tidak dapat kembali ke bentuk aslinya, sedangkan deformasi jembatan jangka pendek atau yang biasa disebut (deflection) yaitu objek yang terdeformasi akan kembali ke posisi dan bentuknya semula jika terlepas dari seluruh muatannya. Dalam Penelitian ini menggunakan Teknologi FARO Laser Scanner Focus 3D untuk memantau besarnya deformasi jangka pendek yang terjadi pada Jembatan Kali Babon. Jumlah titik yang diamati sejumlah tujuh titik sepanjang bentang panjang jembatan. Dalam pemantauan deformasi ini dilakukan scanning sebanyak sebelas kali untuk memperoleh selisih lendutan maksimal yang terjadi pada jembatan. Hasil proses scanning ini berupa point clouds dalam bentuk tiga dimensi. Pengolahan data pengukuran ini menggunakan software scene 5.1. Teknologi Terrestrial Laser Scanner mampu mendeteksi lendutan vertikal Jembatan Kali Babon. Hasil pengukuran metode terrestrial laser scanner diperoleh lendutan maksimal sebesar 0.039 meter dengan lama pengamatan selama sembilan menit dalam sekali proses scanning. Berdasarkan perhitungan teknis pembebanan jembatan berdasarkan bridge management system 1992 untuk beban hidup pada jembatan, maksimal toleransi lendutan vertikal yang diperbolehkan adalah 0.083 meter. Hal ini menunjukan bahwa lendutan Jembatan Kali Babon masih memenuhi standar. Kata Kunci : Jembatan Kali Babon, Terrestrial Laser Scanner, Lendutan Vertikal }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2013.3710}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/3710} }
Refworks Citation Data :
Jembatan Kali Babon dibangun sekitar tahun 2005 dengan panjang 33,5 meter menggunakan tipe elastik. Jembatan akan mengalami dua macam deformasi yang berbeda, yaitu gerakan jangka panjang dan gerakan jangka pendek. Deformasi jembatan jangka panjang tidak dapat kembali ke bentuk aslinya, sedangkan deformasi jembatan jangka pendek atau yang biasa disebut (deflection) yaitu objek yang terdeformasi akan kembali ke posisi dan bentuknya semula jika terlepas dari seluruh muatannya.
Dalam Penelitian ini menggunakan Teknologi FARO Laser Scanner Focus 3D untuk memantau besarnya deformasi jangka pendek yang terjadi pada Jembatan Kali Babon. Jumlah titik yang diamati sejumlah tujuh titik sepanjang bentang panjang jembatan. Dalam pemantauan deformasi ini dilakukan scanning sebanyak sebelas kali untuk memperoleh selisih lendutan maksimal yang terjadi pada jembatan. Hasil proses scanning ini berupa point clouds dalam bentuk tiga dimensi. Pengolahan data pengukuran ini menggunakan software scene 5.1.
Teknologi Terrestrial Laser Scanner mampu mendeteksi lendutan vertikal Jembatan Kali Babon. Hasil pengukuran metode terrestrial laser scanner diperoleh lendutan maksimal sebesar 0.039 meter dengan lama pengamatan selama sembilan menit dalam sekali proses scanning. Berdasarkan perhitungan teknis pembebanan jembatan berdasarkan bridge management system 1992 untuk beban hidup pada jembatan, maksimal toleransi lendutan vertikal yang diperbolehkan adalah 0.083 meter. Hal ini menunjukan bahwa lendutan Jembatan Kali Babon masih memenuhi standar.
Kata Kunci : Jembatan Kali Babon, Terrestrial Laser Scanner, Lendutan Vertikal
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro