BibTex Citation Data :
@article{JGUndip31729, author = {Afifah Asis and Sawitri Subiyanto and Fauzi Amarrohman}, title = {ANALISIS GEOSPASIAL FAKTOR KETERSEDIAAN LAHAN KOSONG DAN POLA HARGA TANAH TERHADAP FENOMENA URBAN SPRAWL (Studi Kasus : Kabupaten Cilacap)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {10}, number = {4}, year = {2021}, keywords = {Kabupaten Cilacap, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), Lahan Kosong, Urban Sprawl, leap frog.}, abstract = { Kabupaten Cilacap memiliki banyak kegiatan industri di pusat kota misalnya pengisian LPG, Semen, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Perusahaan minyak, Pelabuhan Tanjung Intan. Adanya sektor industri yang berkembang pesat di Kabupaten Cilacap memberi dampak perkembangan pesat terhadap daerahnya. Banyak pekerja asing yang datang, perkembangan perekonomian, kebutuhan lahan yang tinggi menyebabkan terjadinya fenomena Urban Sprawl di Kabupaten Cilacap. Perkembangan merambat ke daerah pinggiran, perkembangan yang terjadi tidak teratur atau disebut dengan perkembangan kota leap frog (meloncat). Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis, Pengindraan Jauh, serta survei lapangan untuk validasi data ketersediaan lahan kosong. Analisa hasil penelitian ini didapatkan bahwa Kecamatan Cilacap Utara memiliki data nilai jual objek pajak (NJOP) tertinggi tahun 2017 sebesar Rp 2.141.300,00 dan tahun 2019 sebesar Rp 2.223.000. Ketersediaan lahan kosong di Kabupaten Cilacap terkhusus wilayah penelitian seluas 13100.22 Ha atau 64.4% dari keseluruhan wilayah. Lahan kosong yang sudah dialokasikan seluas 23.9% dari keseluruhan lahan kosong yang tersedia atau seluas 3130.51 Ha. Lahan kosong yang belum dialokasikan seluas 9969.71 atau 76% dari keseluruhan luas lahan kosong yang ada. Keterkaitan terhadap fenomena Urban Sprawl yang ada di Kabupaten Cilacap ini menunjukan bahwa Kabupaten Cilacap memiliki pola perambetan perkembangan wilayah meloncat (leap frog) ditandai dengan adanya perkembangan yang sama di wilayah Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Kroya yang memiliki karakteristik yang berbeda. Kata Kunci : Kabupaten Cilacap, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), Lahan Kosong, Urban Sprawl, leap frog. }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2021.31729}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/31729} }
Refworks Citation Data :
Kabupaten Cilacap memiliki banyak kegiatan industri di pusat kota misalnya pengisian LPG, Semen, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Perusahaan minyak, Pelabuhan Tanjung Intan. Adanya sektor industri yang berkembang pesat di Kabupaten Cilacap memberi dampak perkembangan pesat terhadap daerahnya. Banyak pekerja asing yang datang, perkembangan perekonomian, kebutuhan lahan yang tinggi menyebabkan terjadinya fenomena Urban Sprawl di Kabupaten Cilacap. Perkembangan merambat ke daerah pinggiran, perkembangan yang terjadi tidak teratur atau disebut dengan perkembangan kota leap frog (meloncat). Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis, Pengindraan Jauh, serta survei lapangan untuk validasi data ketersediaan lahan kosong. Analisa hasil penelitian ini didapatkan bahwa Kecamatan Cilacap Utara memiliki data nilai jual objek pajak (NJOP) tertinggi tahun 2017 sebesar Rp 2.141.300,00 dan tahun 2019 sebesar Rp 2.223.000. Ketersediaan lahan kosong di Kabupaten Cilacap terkhusus wilayah penelitian seluas 13100.22 Ha atau 64.4% dari keseluruhan wilayah. Lahan kosong yang sudah dialokasikan seluas 23.9% dari keseluruhan lahan kosong yang tersedia atau seluas 3130.51 Ha. Lahan kosong yang belum dialokasikan seluas 9969.71 atau 76% dari keseluruhan luas lahan kosong yang ada. Keterkaitan terhadap fenomena Urban Sprawl yang ada di Kabupaten Cilacap ini menunjukan bahwa Kabupaten Cilacap memiliki pola perambetan perkembangan wilayah meloncat (leap frog) ditandai dengan adanya perkembangan yang sama di wilayah Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Kroya yang memiliki karakteristik yang berbeda.
Kata Kunci : Kabupaten Cilacap, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), Lahan Kosong, Urban Sprawl, leap frog.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro