skip to main content

Optimalisasi Teknologi Terrestrial Laser Scanner (Tls) Dalam Pembuatan Building Information Model (Bim) (Studi Kasus: Gedung Dekanat Baru Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)

Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Received: 11 Jul 2021; Accepted: 19 Sep 2021; Published: 11 Dec 2021.

Citation Format:
Abstract
Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia yang meningkat pesat menimbulkan peningkatan teknologi pendukung yang lebih efektif dan efisien dimana salah satu teknologi yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia adalah teknologi Building Information Model atau disingkat dengan BIM yang diawali dengan pembuatan model 3D as-built dimana dalam model ini akan digambarkan kondisi existing bangunan. Penelitian ini dilakukan dengan mengaplikasikan metode pengukuran menggunakan Terrestrial Laser Scanner (TLS) dalam proses akuisisi data, namun pada pelaksanaan akuisisi data pada bagian eksterior bangunan terdapat bagian yang tidak terbentuk yakni bagian atap sehingga diperlukan metode pengukuran lain yang digunakan untuk membuat model yang lebih optimal yakni dengan menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) agar model eksterior bangunan dapat lebih terbentuk. Hasil registrasi untuk data point cloud TLS memiliki nilai yang cukup baik dimana nilai overlap sebesar 44.9% (minimal 30%), balance sebesar 41.2% (minimal 20%), points < 6mm sebesar 98.9% (minimal 90%). Hasil pengukuran menggunakan UAV memiliki nilai RMSE GCP sebesar 0,266m dan RMSE ICP sebesar 0,455m. Penggabungan hasil pengukuran TLS dan UAV dilakukan dengan menggunakan bantuan software 3DReshaper dengan menggunakan empat titik align.  Hasil akhir pembuatan model BIM ini memiliki level of detail (LOD) 3 dimana model ruangan seperti kolom, lantai, tangga, dan dinding tergambarkan dengan baik, sedangkan untuk model aset seperti furnitur juga tergambarkan walaupun masih berupa objek sederhana. Metode survey terestris menggunakan TLS dapat menghasilkan point cloud dengan kerapatan point yang cukup baik, akan tetapi terdapat bagian yang masih belum ter-cover yakni bagian atap bangunan. Untuk membentuk model tiga dimensi yang lebih lengkap dan mendetail maka diperlukan akuisisi data tambahan menggunakan UAV. Hasil kombinasi TLS dan UAV saling melengkapi sehingga hasil point cloud dapat membentuk bangunan dengan lebih detail. Berdasarkan kombinasi kedua data tersebut dapat dibuat BIM yang dimana dapat membantu memberikan visualisasi aset dalam Gedung secara tiga dimensi, selain itu BIM juga memberikan kemudahan dalam melacak lokasi aset, pembaruan informasi dan perencanaan pengembangan Gedung.
Fulltext
Keywords: TLS, UAV, Point Cloud, BIM.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.