Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip2439, author = {Febrina Ratnawati and Bambang Sudarsono and Sawitri Subiyanto}, title = {ANALISIS DISTORSI PETA BIDANG TANAH PADA PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {2}, number = {2}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Pada bidang pemetaan distorsi dapat diartikan sebagai perubahan suatu hasil pengukuran terhadap bentuk aslinya. Ada 3 bentuk distorsi yaitu translasi atau pergeseran, rotasi dan dilatasi. Pelaksanaan pengukuran dan pemetaan sekarang ini selalu mengacu pada teknologi digital, sehingga standarisasi juga mengacu pada alat dan produk digital. Salah satu perkembangan teknologi yang sangat mendukung dalam bidang pengukuran dan pemetaan adalah teknologi GPS ( Global Positioning system ). Jenis GPS yang sering digunakan untuk pengukuran adalah jenis GPS geodetik karena memiliki ketelitian yang paling tinggi dari pada jenis GPS yang lain, tetapi karena mahalnya harga GPS geodetik sehingga pengukuran bidang tanah di BPN dilakukan dengan menggunakan GPS handheld. Koordinat yang didapat dari GPS handheld memiliki ketelitian yang relatif rendah sehingga ketika dilakukan plotting pada Peta Pendaftaran akan terjadi distorsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rata-rata nilai distorsi peta bidang tanah pada pembuatan peta pendaftaran menggunakan citra Quickbird dan untuk mengetahui rata-rata selisih perubahan luas bidang tanah pada peta bidang tanah dan pada peta pendaftaran. Pada penelitian ini besarnya distorsi dihitung dengan menggunakan transformasi Helmert sehingga didapat nilai parameter yang dibutuhkan. Berdasarkan parameter tersebut dapat dihitung rotasi dan faktor skalanya serta dapat diketahui besar nilai translasinya. Kata kunci : Distorsi, Peta Bidang Tanah, Peta Pendaftaran }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2013.2439}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/2439} }
Refworks Citation Data :
Pada bidang pemetaan distorsi dapat diartikan sebagai perubahan suatu hasil pengukuran terhadap bentuk aslinya. Ada 3 bentuk distorsi yaitu translasi atau pergeseran, rotasi dan dilatasi. Pelaksanaan pengukuran dan pemetaan sekarang ini selalu mengacu pada teknologi digital, sehingga standarisasi juga mengacu pada alat dan produk digital. Salah satu perkembangan teknologi yang sangat mendukung dalam bidang pengukuran dan pemetaan adalah teknologi GPS (Global Positioning system).
Jenis GPS yang sering digunakan untuk pengukuran adalah jenis GPS geodetik karena memiliki ketelitian yang paling tinggi dari pada jenis GPS yang lain, tetapi karena mahalnya harga GPS geodetik sehingga pengukuran bidang tanah di BPN dilakukan dengan menggunakan GPS handheld. Koordinat yang didapat dari GPS handheld memiliki ketelitian yang relatif rendah sehingga ketika dilakukan plotting pada Peta Pendaftaran akan terjadi distorsi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rata-rata nilai distorsi peta bidang tanah pada pembuatan peta pendaftaran menggunakan citra Quickbird dan untuk mengetahui rata-rata selisih perubahan luas bidang tanah pada peta bidang tanah dan pada peta pendaftaran.
Pada penelitian ini besarnya distorsi dihitung dengan menggunakan transformasi Helmert sehingga didapat nilai parameter yang dibutuhkan. Berdasarkan parameter tersebut dapat dihitung rotasi dan faktor skalanya serta dapat diketahui besar nilai translasinya.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro