Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip24388, author = {Irfan Anggoro and Arief Nugraha and Moehammad Awaluddin}, title = {ANALISIS SEBARAN MAHASISWA DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {3}, year = {2019}, keywords = {SIG, Sebaran Mahasiswa Geodesi, UNDIP}, abstract = { ABSTRAK Menjamin ketersediaan dan akses terhadap Informasi Geospasial yang dapat dipertanggung jawabkan. Undang-undang tentang Informasi Geospasial ini menjadi aturan yang mengikat bagi seluruh pemangku kepentingan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai pendukung pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya di negeri ini bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia, di masa kini dan masa yang akan datang. Dengan disebarluaskannya Informasi Geospasial akhirnya pengetahuan kalangan umum akan berbagai sumber daya yang ada di Indonesia meningkat. Berdasarkan rangkuman UU geospasial itu untuk mendukungnya secara menyeluruh, dibutuhkan banyak tenaga geomatika di seluruh wilayah Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan biodata mahasiswa Geodesi Universitas Diponegoro (UNDIP) periode 2014 sampai dengan 2018 yang kemudian akan dipetakan berdasarkan lokasi alamat tempat tinggal masing-masing mahasiswa pada lingkup Pulau, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa-mahasiswa Geodesi UNDIP periode tahun 2014 sampai dengan 2018 masih sangat terpusat di pulau Jawa dengan persentase sebesar 76%, kamudian untuk tingkat Provinsi juga di dominasi oleh Provinsi Jawa Tengah dengan persentase sebesar 57%, selanjutnya untuk tingkat Kabupaten/Kota , Kota Semarang mendominasi jumlah mahasiswa dengan presentase sebesar 18%, diikuti oleh Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan Kabupaten Semarang dengan persentase sebesar 3%. Dari trend persebaran mahasiswa periode tahun 2014 sampai 2018, yang mengalami trend positif atau penambahan jumlah mahasiswa dari tahun 2016 ke tahun 2018 adalah Provinsi Sumatera Barat, sedangkan yang mengalami trend negatif atau jumlah penurunan mahasiswa dari tahun ke tahun adalah Provinsi Sumatera Utara, sedangkan Provinsi yang stabil jumlah mahasiswanya adalah Provinsi DKI Jakarta dengan rata-rata jumlah mahasiswa sebanyak 4 orang dari tahun ke tahun. }, issn = {2809-9672}, pages = {1--7} doi = {10.14710/jgundip.2019.24388}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/24388} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Menjamin ketersediaan dan akses terhadap Informasi Geospasial yang dapat dipertanggung jawabkan. Undang-undang tentang Informasi Geospasial ini menjadi aturan yang mengikat bagi seluruh pemangku kepentingan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai pendukung pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya di negeri ini bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia, di masa kini dan masa yang akan datang. Dengan disebarluaskannya Informasi Geospasial akhirnya pengetahuan kalangan umum akan berbagai sumber daya yang ada di Indonesia meningkat. Berdasarkan rangkuman UU geospasial itu untuk mendukungnya secara menyeluruh, dibutuhkan banyak tenaga geomatika di seluruh wilayah Indonesia.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan biodata mahasiswa Geodesi Universitas Diponegoro (UNDIP) periode 2014 sampai dengan 2018 yang kemudian akan dipetakan berdasarkan lokasi alamat tempat tinggal masing-masing mahasiswa pada lingkup Pulau, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa-mahasiswa Geodesi UNDIP periode tahun 2014 sampai dengan 2018 masih sangat terpusat di pulau Jawa dengan persentase sebesar 76%, kamudian untuk tingkat Provinsi juga di dominasi oleh Provinsi Jawa Tengah dengan persentase sebesar 57%, selanjutnya untuk tingkat Kabupaten/Kota , Kota Semarang mendominasi jumlah mahasiswa dengan presentase sebesar 18%, diikuti oleh Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan Kabupaten Semarang dengan persentase sebesar 3%. Dari trend persebaran mahasiswa periode tahun 2014 sampai 2018, yang mengalami trend positif atau penambahan jumlah mahasiswa dari tahun 2016 ke tahun 2018 adalah Provinsi Sumatera Barat, sedangkan yang mengalami trend negatif atau jumlah penurunan mahasiswa dari tahun ke tahun adalah Provinsi Sumatera Utara, sedangkan Provinsi yang stabil jumlah mahasiswanya adalah Provinsi DKI Jakarta dengan rata-rata jumlah mahasiswa sebanyak 4 orang dari tahun ke tahun.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro