Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip2434, author = {Bayu Pradana and Bambang Sudarsono and Sawitri Subiyanto}, title = {ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN TERHADAP KOMODITAS PERTANIAN KABUPATEN CILACAP}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {2}, number = {2}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Cilacap, khususnya di daerah kabupaten Cilacap bagian barat. Namun dalam praktiknya, kegiatan pertanian di daerah Cilacap bagian barat masih terdapat beberapa permasalahan yang memerlukan arahan pemanfaatan lahan yang tepat. Kecamatan Karangpucung, Kecamatan Cimanggu dan kecamatan Majenang dianggap mampu menggambarkan keadaan pertanian di kabupaten Cilacap karena dari ketiga kecamatan tersebut merupakan kecamatan yang mengutamakan pertanian dalam kegiatan ekonominya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu menjelaskan dan mendeskripsikan data hasil pengukuran dan pengamatan yang telah diukur di lapangan maupun yang dianalisis di laboratorium. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya random, pengambilan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Kuantitatif untuk menghitung produktivitas tanaman padi, ubi kayu, jagung, dan kacang tanah. Berdasarkan analisis fisik lahan, diketahui bahwa terdapat semua kelas kesesuaian yang ada pada pengklasifikasian kesesuaian lahan yaitu Sangat Sesuai (S1), Cukup Sesuai (S2), Sesuai Marginal (S3) dan Tidak Sesuai (N). Berdasarkan analisis ekonomi, semua komoditas terpilih layak untuk dikembangkan di wilyah studi, karena memiliki nilai ekonomi yang cukup baik. Berdasarkan analisis sosial, petani di wilayah studi masih sedikit yang memperhatikan faktor fisik lahan dengan banyaknya kegiatan pertanian di wilayah yang memiliki tingkat kesesuaian lahan pertanian Tidak Sesuai (N). Untuk itu perlu diadakan penyuluhan tentang hal ini kepada masyarakat di wilayah studi dalam kegiatan pertaniannya. Kata kunci : Analisis kesesuaian lahan pertanian, karakteristik fisik, ekonomi dan sosial. }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2013.2434}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/2434} }
Refworks Citation Data :
Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Cilacap, khususnya di daerah kabupaten Cilacap bagian barat. Namun dalam praktiknya, kegiatan pertanian di daerah Cilacap bagian barat masih terdapat beberapa permasalahan yang memerlukan arahan pemanfaatan lahan yang tepat. Kecamatan Karangpucung, Kecamatan Cimanggu dan kecamatan Majenang dianggap mampu menggambarkan keadaan pertanian di kabupaten Cilacap karena dari ketiga kecamatan tersebut merupakan kecamatan yang mengutamakan pertanian dalam kegiatan ekonominya.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu menjelaskan dan mendeskripsikan data hasil pengukuran dan pengamatan yang telah diukur di lapangan maupun yang dianalisis di laboratorium. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya random, pengambilan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Kuantitatif untuk menghitung produktivitas tanaman padi, ubi kayu, jagung, dan kacang tanah.
Berdasarkan analisis fisik lahan, diketahui bahwa terdapat semua kelas kesesuaian yang ada pada pengklasifikasian kesesuaian lahan yaitu Sangat Sesuai (S1), Cukup Sesuai (S2), Sesuai Marginal (S3) dan Tidak Sesuai (N). Berdasarkan analisis ekonomi, semua komoditas terpilih layak untuk dikembangkan di wilyah studi, karena memiliki nilai ekonomi yang cukup baik. Berdasarkan analisis sosial, petani di wilayah studi masih sedikit yang memperhatikan faktor fisik lahan dengan banyaknya kegiatan pertanian di wilayah yang memiliki tingkat kesesuaian lahan pertanian Tidak Sesuai (N). Untuk itu perlu diadakan penyuluhan tentang hal ini kepada masyarakat di wilayah studi dalam kegiatan pertaniannya.
Kata kunci : Analisis kesesuaian lahan pertanian, karakteristik fisik, ekonomi dan sosial.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro