Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip2248, author = {Gina Andriyani and Sutomo Kahar and Moehammad Awaluddin and Irwan Meilano}, title = {KAJIAN REGANGAN SELAT BALI BERDASARKAN DATA GNSS KONTINU TAHUN 2009-2011}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {1}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Indonesia bagian barat terdiri dari Sunda Shelf (landas kontinen Asia Tenggara), yang meliputi pulau-pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan barat daya bagian dari Sulawesi. Sunda Shelf adalah bagian dari lempeng Eurasia yang luas, tetapi tabrakan dari India dengan Asia Tengah memungkinkan terjadinya gerakan yang signifikan dari Asia Tenggara dan Sunda Shelf relatif terhadap Eurasia. Selat Bali teletak diantara pulau Jawa dan Bali yang termasuk ke dalam blok Sunda. Blok Sunda meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi bagian barat [Hamillton, 1979]. Saat Lempeng Indo-Australia bergerak kebawah Lempeng Eurasia, terjadi kontak bidang antar lempeng sehingga terakumulasi regangan. Regangan yang telah melewati batas elastisitas akan dilepaskan sebagai gempa bumi. Namun demikian berdasarkan Journal of Geophysical Research tahun 2003 hasil penelitian Bock mengenai Crustal motion in Indonesia from Global Positioning System Measurements disebutkan bahwa regangan yang terjadi di Blok Sunda adalah kecil yaitu 5 x 10 -8 per tahun. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil pengamatan GNSS di Selat Bali menggunakan software Bernese versi 5 dapat diketahui bahwa Selat Bali mengalami pergeseran ke arah tenggara yang mengindikasikan adanya proses inter-seismic. Besar regangan ( strain ) yang terjadi di Selat Bali dihitung menggunakan metode perhitungan regangan ( strain ) garis sehingga dapat di tentukan besar regangan antara ke dua titik pengamatan GNSS CORS yang digunakan pada penelitian ini. Kata Kunci : Sunda Shelf , Selat Bali, Regangan ( Strain ), Pergeseran, Bernese}, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2012.2248}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/2248} }
Refworks Citation Data :
Indonesia bagian barat terdiri dari Sunda Shelf (landas kontinen Asia Tenggara), yang meliputi pulau-pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan barat daya bagian dari Sulawesi. Sunda Shelf adalah bagian dari lempeng Eurasia yang luas, tetapi tabrakan dari India dengan Asia Tengah memungkinkan terjadinya gerakan yang signifikan dari Asia Tenggara dan Sunda Shelf relatif terhadap Eurasia.
Selat Bali teletak diantara pulau Jawa dan Bali yang termasuk ke dalam blok Sunda. Blok Sunda meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi bagian barat [Hamillton, 1979]. Saat Lempeng Indo-Australia bergerak kebawah Lempeng Eurasia, terjadi kontak bidang antar lempeng sehingga terakumulasi regangan. Regangan yang telah melewati batas elastisitas akan dilepaskan sebagai gempa bumi. Namun demikian berdasarkan Journal of Geophysical Research tahun 2003 hasil penelitian Bock mengenai Crustal motion in Indonesia from Global Positioning System Measurements disebutkan bahwa regangan yang terjadi di Blok Sunda adalah kecil yaitu 5 x 10-8 per tahun.
Berdasarkan hasil pengolahan data hasil pengamatan GNSS di Selat Bali menggunakan software Bernese versi 5 dapat diketahui bahwa Selat Bali mengalami pergeseran ke arah tenggara yang mengindikasikan adanya proses inter-seismic. Besar regangan (strain) yang terjadi di Selat Bali dihitung menggunakan metode perhitungan regangan (strain) garis sehingga dapat di tentukan besar regangan antara ke dua titik pengamatan GNSS CORS yang digunakan pada penelitian ini.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro