Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip2247, author = {Endang Purwati and Andri Suprayogi and Hani'ah .}, title = {ANALISIS PERBANDINGAN FLUKTUASI PERUBAHAN VOLUME WADUK PENJALIN DENGAN METODE PEMERUMAN DAN PENGUKURAN ELEVASI MUKA AIR}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {1}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Waduk Penjalin terletak di wilayah Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, dibangun sekitar tahun 1930 – 1934. Waduk Penjalin hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 29.000 Ha. Sumber airnya selain dari Kali Pemali juga berasal dari air hujan yang jatuh di Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk Penjalin dan yang jatuh langsung ke waduk. Curah hujan tahunan rata-rata di daerah ini berkisar antara 2.750 mm. Pemeliharaan Waduk Penjalin belum dilaksanakan secara serius oleh pengelola. Sejak dibangun tahun 1934 hingga sekarang, baru dilakukan dua kali pemeruman untuk mengontrol perubahan Waduk Penjalin, sehingga perubahan secara perodik tidak bisa dideteksi. Dengan kata lain, apabila terjadi perubahan tidak bisa dilakukan tindak lanjut secara berkala. Volume efektif waduk pada awal mula beroperasi sebesar 9,5 juta. Setelah beroperasi selama 76 tahun diperkirakan volume Waduk Penjalin kurang dari 50%, terbukti dari volumenya sudah tidak dapat lagi mengairi irigasi seluas 29.000Ha. Kata kunci : Waduk, Volume, Daerah Aliran Sungai }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2012.2247}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/2247} }
Refworks Citation Data :
Waduk Penjalin terletak di wilayah Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, dibangun sekitar tahun 1930 – 1934. Waduk Penjalin hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 29.000 Ha. Sumber airnya selain dari Kali Pemali juga berasal dari air hujan yang jatuh di Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk Penjalin dan yang jatuh langsung ke waduk. Curah hujan tahunan rata-rata di daerah ini berkisar antara 2.750 mm.
Pemeliharaan Waduk Penjalin belum dilaksanakan secara serius oleh pengelola. Sejak dibangun tahun 1934 hingga sekarang, baru dilakukan dua kali pemeruman untuk mengontrol perubahan Waduk Penjalin, sehingga perubahan secara perodik tidak bisa dideteksi. Dengan kata lain, apabila terjadi perubahan tidak bisa dilakukan tindak lanjut secara berkala. Volume efektif waduk pada awal mula beroperasi sebesar 9,5 juta. Setelah beroperasi selama 76 tahun diperkirakan volume Waduk Penjalin kurang dari 50%, terbukti dari volumenya sudah tidak dapat lagi mengairi irigasi seluas 29.000Ha.
Kata kunci : Waduk, Volume, Daerah Aliran Sungai
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro