Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip2238, author = {Agustina Rahmawati and LM. Sabri and Hani'ah .}, title = {ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN TOKO MEBEL DI KABUPATEN JEPARA PROPINSI JAWA TENGAH}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {2}, number = {1}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Kabupaten Jepara merupakan kabupaten yang terkenal dengan sentra industri kerajinan ukir dan mebel kayu yang merupakan salah satu komoditi andalan Jawa Tengah. Adanya andalan industri mebel ini menyebabkan sebagian besar lahan di Kabupaten Jepara dimanfaatkan untuk pengembangan industri mebel kayu. Perkembangan industri mebel mempengaruhi pertumbuhan toko mebel kayu di setiap lokasi strategis di Kabupaten Jepara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran toko mebel kayu di sepanjang jalan utama di Kabupaten Jepara menggunakan analisis spasial dengan buffering ArcGIS dan mengetahui besarnya pengaruh lokasi (place) terhadap status operasional (buka/tutup) toko mebel kayu menggunakan analisis regresi logistik biner dari SPSS dan OpenStat. Dalam penelitian ini, parameter lokasi yang ditetapkan adalah kedekatan dengan pusat kota dan persebaran pemukiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran langsung menggunakan alat GPS Handheld di lapangan. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa jumlah toko mebel di sepanjang jalan utama Kabupaten Jepara pada tahun 2011 adalah sebanyak 377 buah toko dengan pola persebaran toko mebel yang mengumpul di kawasan dekat pusat kota. Nilai persentase toko mebel yang masih beroperasi (buka) adalah sebesar 88,59% dan toko mebel yang sudah tidak beroperasi (tutup) adalah sebesar 11,41 %. Sedangkan hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa nilai persentase pengaruh bersama dari faktor kedekatan dengan pusat kota dan persebaran pemukiman terhadap status operasional toko mebel adalah sebesar 34,21 %. Dari uji statistik tersebut, didapatkan pula kesimpulan bahwa faktor kedekatan toko mebel dengan pusat kota memiliki pengaruh terhadap status operasional toko mebel. Sedangkan faktor kedekatan toko mebel dengan kawasan pemukiman tidak berpengaruh terhadap status operasional toko mebel. }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2013.2238}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/2238} }
Refworks Citation Data :
Kabupaten Jepara merupakan kabupaten yang terkenal dengan sentra industri kerajinan ukir dan mebel kayu yang merupakan salah satu komoditi andalan Jawa Tengah. Adanya andalan industri mebel ini menyebabkan sebagian besar lahan di Kabupaten Jepara dimanfaatkan untuk pengembangan industri mebel kayu. Perkembangan industri mebel mempengaruhi pertumbuhan toko mebel kayu di setiap lokasi strategis di Kabupaten Jepara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran toko mebel kayu di sepanjang jalan utama di Kabupaten Jepara menggunakan analisis spasial dengan buffering ArcGIS dan mengetahui besarnya pengaruh lokasi (place) terhadap status operasional (buka/tutup) toko mebel kayu menggunakan analisis regresi logistik biner dari SPSS dan OpenStat. Dalam penelitian ini, parameter lokasi yang ditetapkan adalah kedekatan dengan pusat kota dan persebaran pemukiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran langsung menggunakan alat GPS Handheld di lapangan. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa jumlah toko mebel di sepanjang jalan utama Kabupaten Jepara pada tahun 2011 adalah sebanyak 377 buah toko dengan pola persebaran toko mebel yang mengumpul di kawasan dekat pusat kota.
Nilai persentase toko mebel yang masih beroperasi (buka) adalah sebesar 88,59% dan toko mebel yang sudah tidak beroperasi (tutup) adalah sebesar 11,41 %. Sedangkan hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa nilai persentase pengaruh bersama dari faktor kedekatan dengan pusat kota dan persebaran pemukiman terhadap status operasional toko mebel adalah sebesar 34,21 %. Dari uji statistik tersebut, didapatkan pula kesimpulan bahwa faktor kedekatan toko mebel dengan pusat kota memiliki pengaruh terhadap status operasional toko mebel. Sedangkan faktor kedekatan toko mebel dengan kawasan pemukiman tidak berpengaruh terhadap status operasional toko mebel.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro