Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip2237, author = {Tika Asih and Muhammad Helmi and Bandi Sasmito}, title = {PEMODELAN SPASIAL ALIRAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT TERRA ASTER-GDEM DI DAERAH TANGKAPAN HUJAN WADUK RAWA PENING PROVINSI JAWA TENGAH}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {1}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Waduk Rawa Pening merupakan salah satu kawasan prioritas di Jawa Tengah dan memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki oleh kawasan lainnya,sehingga perlu didayagunakan secara optimal dan berkelanjutan. Kondisi Waduk Rawa Pening saat ini mengalami penurunan dalam hal daya dukung dan fungsi utama sebagai akibat sedimentasi dan pendangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola aliran permukaan dan pengaruh penggunaan lahan di daerah tangkapan hujan yang aliran airnya masuk ke dalam Waduk Rawa Pening. Penelitian ini dilakukan dengan metode penginderaan jauh yaitu dengan interpretasi citra satelit ALOS AVNIR-2 dan citra satelit Landsat 7 ETM+ untuk memperoleh peta penggunaan lahan tahun 2009. Pemetaan daerah tangkapan hujan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengolahan data ASTER-GDEM produk satelit Terra. Berdasarkan daerah tangkapan hujan tersebut kemudian dilakukan analisa komposisi penggunaan lahan yang ada di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aliran yang terbentuk di daerah tangkapan hujan Waduk Rawa Pening adalah pola aliran yang menyerupai percabangan pohon ( dendritic ). Berdasarkan analisa penggunaan lahan yang telah dilakukan pada 25 daerah tangkapan hujan, ada 4 daerah tangkapan hujan yang mengalami kerusakan, yaitu Gajahbarang, Panjang Timur, Parat Kidul dan Tranah. Empat daerah tangkapan hujan ini memiliki persentase hutan kurang dari 30%, sehingga dikatakan kondisi lahannya sangat buruk. Kata kunci : ASTER-GDEM, Aliran Permukaan, Daerah Tangkapan Hujan }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2012.2237}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/2237} }
Refworks Citation Data :
Waduk Rawa Pening merupakan salah satu kawasan prioritas di Jawa Tengah dan memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki oleh kawasan lainnya,sehingga perlu didayagunakan secara optimal dan berkelanjutan. Kondisi Waduk Rawa Pening saat ini mengalami penurunan dalam hal daya dukung dan fungsi utama sebagai akibat sedimentasi dan pendangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola aliran permukaan dan pengaruh penggunaan lahan di daerah tangkapan hujan yang aliran airnya masuk ke dalam Waduk Rawa Pening.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penginderaan jauh yaitu dengan interpretasi citra satelit ALOS AVNIR-2 dan citra satelit Landsat 7 ETM+ untuk memperoleh peta penggunaan lahan tahun 2009. Pemetaan daerah tangkapan hujan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengolahan data ASTER-GDEM produk satelit Terra. Berdasarkan daerah tangkapan hujan tersebut kemudian dilakukan analisa komposisi penggunaan lahan yang ada di dalamnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aliran yang terbentuk di daerah tangkapan hujan Waduk Rawa Pening adalah pola aliran yang menyerupai percabangan pohon (dendritic). Berdasarkan analisa penggunaan lahan yang telah dilakukan pada 25 daerah tangkapan hujan, ada 4 daerah tangkapan hujan yang mengalami kerusakan, yaitu Gajahbarang, Panjang Timur, Parat Kidul dan Tranah. Empat daerah tangkapan hujan ini memiliki persentase hutan kurang dari 30%, sehingga dikatakan kondisi lahannya sangat buruk.
Kata kunci : ASTER-GDEM, Aliran Permukaan, Daerah Tangkapan Hujan
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro