skip to main content

IDENTIFIKASI NILAI AMPLITUDO SEDIMEN DASAR LAUT PADA PERAIRAN DANGKAL MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER

Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Oct 2012.

Citation Format:
Abstract

Multibeam echosounder memiliki kemampuan dalam merekam amplitudo dari gelombang suara yang kembali. Amplitudo yang kembali tersebut telah berkurang karena interaksi dengan medium air laut dan sedimen dasar laut. Analisis terhadap amplitudo dari gelombang suara yang kembali (backscatter) memungkinkan untuk mengekstrak informasi mengenai struktur dan kekerasan dari dasar laut, yang digunakan untuk identifikasi jenis sedimen dasar laut. Sinyal kuat yang kembali menunjukan permukaan yang keras (rock, gravel) dan sinyal yang lemah menunjukan permukaan yang lebih halus (silt, mud). Hal tersebut karena semakin besar impedansi suatu medium semakin besar pula koefisien pantulannya. Gelombang akustik dalam perambatannya memiliki energi dan mengalami atenuasi (pengurangan energi) karena interaksinya dengan medium.

Penelitian menggunakan data hasil survey batimetri multibeam echosounder ELAC SEBEAM 1050D di laut jawa daerah Balongan Indramayu. Pengolahan dilakukan dengan software CARIS HIPS and SIPS dalam pengolahan kedalaman dan software  MbSystem untuk pengolahan nilai amplitudo. Nilai amplitudo yang didapat dibandingkan dengan hasil coring sedimen sehingga dapat diketahui nilai amplitudo dari suatu sedimen.

Hasilnya terdapat 3 sedimen dengan nilai amplitudo: 300-350 sedimen Silt (Lanau), 350 – 400 sedimen Silty Clay (Lempung Lanaunan) dan 400 – 450 Clayey Silt (Lanau Lempungan). Perbedaan nilai amplitudo tersebut karena adanya perbedaan impedansi tiap sedimen dalam mengurangi energi gelombang akustik.

Fulltext View|Download
Funding: Geodesy Engineering

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.