Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip18166, author = {Naufal Farras and Abdi Sukmono and Nurhadi Bashit}, title = {ANALISIS ESTIMASI ENERGI PANAS BUMI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 (Studi Kasus: Kawasan Gunung Telomoyo)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {6}, number = {4}, year = {2017}, keywords = {Landsat 8, Panas Bumi, Radiative Heat Flux (RHF)}, abstract = { ABSTRAK Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang bersifat terbarukan dan ramah lingkungan, potensi energi panas bumi yang besar ini perlu ditingkatkan kontribusinya untuk mencukupi kebutuhan energi domestik karena energi panas bumi bersifat tidak dapat diekspor, maka sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri. Sebanyak 276 lokasi panas bumi di Indonesia tersebar mengikuti jalur pembentukan gunung api yang membentang dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Maluku. Sebagian besar dari jumlah area tersebut terletak di lingkungan vulkanik, sisanya berada di lingkungan batuan sedimen dan metamorf. Lokasi prospek panas bumi sebanyak 276 area, hanya 31% yang telah disurvei secara rinci dan didapatkan potensi cadangan. Oleh karena itu, perlu metode selain survei lapangan untuk estimasi energi, dengan menggunakan penginderaan jauh. Teknologi pengindraan jauh dapat digunakan untuk estimasi energi menggunakan metode radiative heat flux (RHF) dengan penentuan sebaran suhu permukaan (LST) dan indeks vegetasi metode NDVI dari band inframerah, hasil NDVI tersebut kemudian dilakukan klasifikasi untuk menentukan nilai Emissivity serta delineasi kelurusan berupa sesar ataupun patahan kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan sebaran area potensial panas bumi, luas area potensial dan estimasi energi menggunakan metode overlay pembobotan Analitycal Hierarchy Process (AHP) parameter LST, NDVI dan Kelurusan ( Lineament ). Hasil pengolahan citra landsat 8 didapatkan sebaran area potensial panas bumi berada di Desa Wirogomo, Kemambang dan Banyubiru dengan luas area 3,295 km 2 dan di Desa Sepakung dengan luas area 0,672 km 2 . Hasil estimasi energi panas menggunakan algoritma radiative heat flux(RHF) dari area potensial panas bumi sebesar 76,172 MW. }, issn = {2809-9672}, pages = {371--380} doi = {10.14710/jgundip.2017.18166}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/18166} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang bersifat terbarukan dan ramah lingkungan, potensi energi panas bumi yang besar ini perlu ditingkatkan kontribusinya untuk mencukupi kebutuhan energi domestik karena energi panas bumi bersifat tidak dapat diekspor, maka sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri. Sebanyak 276 lokasi panas bumi di Indonesia tersebar mengikuti jalur pembentukan gunung api yang membentang dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Maluku. Sebagian besar dari jumlah area tersebut terletak di lingkungan vulkanik, sisanya berada di lingkungan batuan sedimen dan metamorf. Lokasi prospek panas bumi sebanyak 276 area, hanya 31% yang telah disurvei secara rinci dan didapatkan potensi cadangan. Oleh karena itu, perlu metode selain survei lapangan untuk estimasi energi, dengan menggunakan penginderaan jauh.
Teknologi pengindraan jauh dapat digunakan untuk estimasi energi menggunakan metode radiative heat flux (RHF) dengan penentuan sebaran suhu permukaan (LST) dan indeks vegetasi metode NDVI dari band inframerah, hasil NDVI tersebut kemudian dilakukan klasifikasi untuk menentukan nilai Emissivity serta delineasi kelurusan berupa sesar ataupun patahan kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan sebaran area potensial panas bumi, luas area potensial dan estimasi energi menggunakan metode overlay pembobotan Analitycal Hierarchy Process (AHP) parameter LST, NDVI dan Kelurusan (Lineament).
Hasil pengolahan citra landsat 8 didapatkan sebaran area potensial panas bumi berada di Desa Wirogomo, Kemambang dan Banyubiru dengan luas area 3,295 km2 dan di Desa Sepakung dengan luas area 0,672 km2. Hasil estimasi energi panas menggunakan algoritma radiative heat flux(RHF) dari area potensial panas bumi sebesar 76,172 MW.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro