Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip11493, author = {Yenny Dasuka and Bandi Sasmito and Haniah Haniah}, title = {ANALISIS SEBARAN JENIS VEGETASI HUTAN ALAMI MENGGUNAKAN SISTEM PENGINDERAAN JAUH (Studi Kasus : Jalur Pendakian Wekas dan Selo)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {5}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {GDEM ASTER, Landsat 8, NDVI, Penginderaan Jauh, Taman Nasional Gunung Merbabu, Vegetasi}, abstract = { ABSTRAK Hutan merupakan salah satu pusat keanekaragaman jenis tumbuhan. Untuk lebih mengetahui keanekaragaman dan vegetasi suatu hutan, maka perlu dilakukan studi untuk mempelajari vegetasi hutan. Salah satunya adalah vegetasi hutan alami yang berada dikawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Luas kawasan hutan TNGMb berdasarkan hasil penataan batas kawasan hutan yang telah dilakukan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI sebesar ± 5.963,30 ha dengan panjang batas luar 147,49 km. Berdasarkan paparan diatas, penginderaan jauh merupakan salah satu solusi untuk pemantauan kawasan hutan yang sangat luas dan dapat digunakan untuk mengetahui informasi mengenai kehutanan, baik jenis, maupun kerapatan vegetasinya menggunakan data citra satelit.Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 8 perekaman Bulan Juni Tahun 2015, diproses untuk menentukan nilai indeks vegetasi, luas dan kelas kerapatan vegetasi menggunakan metode NDVI ( Normalized Difference Vegetation Index ) di kawasan TNGMb dan sekitarnya. Sedangkan GDEM ASTER untuk menentukan nilai ketinggian dari vegetasi hutan alami tersebut. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk kegiatan pengelolaan kawasan TNGMb. Dari hasil penelitian, diperoleh luas kawasan TNGMb dalam batasan wilayah penelitian sebesar 16.768,83 ha yakni 3 kali lipat dari luas TNGMb berdasarkan dokumen Balai TNGMb 2014 sebesar ± 5.963,30 ha. Vegetasi yang dominan ditemukan di jalur pendakian Wekas dan Selo yaitu; Akasia, Tusam, Kesowo, Lamtoro Gunung, Sengon Gunung, Cemara Gunung, Tengsek, Cantigi dan Edelweiss. Kelas kerapatan vegetasi di kawasan TNGMb dibagi menjadi 5 kelas antara lain sangat jarang, jarang, sedang, rapat dan sangat rapat dengan nilai indeks vegetasi antara -0,005 sampai 0,85, sebaran jenis vegetasi berdasarkan nilai ketinggian berada pada rentang 1.803 – 3.109 mdpl, dan berdasarkan nilai indeks vegetasi berada pada rentang 0,535 – 0,801. Pada pengujian korelasi, hipotesis dan regresi antara nilai DEM dan nilai NDVI bersifat rendah dan berlawanan arah. Kata K unci : GDEM ASTER, Landsat 8, NDVI, Penginderaan Jauh, Taman Nasional Gunung Merbabu, Vegetasi ABSTRACT Forests are one of the main diversity of plant species. To learn more about diversity and vegetation of a forest, it is necessary to research forest vegetation. Which one is the natural forest vegetation in the area of National Park of Mount Merbabu. Forest area of NPMm based on establishing forest boundaries that have been conducted by the Center for Forest Area Consolidation Region XI of ± 5963.30 ha with a length of 147.49 km outer limits. Based on the above presentation, remote sensing is one solution for monitoring forest area is very spacious and can be used to find out information about forestry, both varieties nor the vegetation density using satellite imagery. This study used a Landsat 8 satellite image recording in June 2015, are processed to determine the value of vegetation index, spacious and vegetation density classes using NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) and surrounding NPMm areas. GDEM ASTER used to determine the height values of the natural forest vegetation. So the results of this study are expected to provide information for management activities NPMm area. The results were obtained in the form of extensive NPMm area within the limits of study areas is about 16.768 hectares it is 3 times size of the NPMm based on documents from the NPMm authority 2014 is ± 5963.30 hectares. The dominant vegetation found on Wekas and Selo hiking trail are namely Acacia, Pinus, Kesowo, Lamtoro Mountain, Sengon mountain, Pine mountain, Tengsek, Cantigi and Edelweiss.The class of vegetation density in the region divided into 5 classes among others very rare, rare, medium, dense and very dense with vegetation index values between -0.005 to 0.85, distribution of vegetation by height values are in the range of 1803-3109 meters above sea level, and based on the value of vegetation index in the range 0.535 to 0. 801 . In testing of the correlation, hypothesis and regression between the DEM and NDVI values are low and opposite direction. Keyword : GDEM ASTER, Landsat 8, Merbabu Mountain National Park, NDVI, Remote Sensing, Vegetation }, issn = {2809-9672}, pages = {1--8} doi = {10.14710/jgundip.2016.11493}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/11493} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Hutan merupakan salah satu pusat keanekaragaman jenis tumbuhan. Untuk lebih mengetahui keanekaragaman dan vegetasi suatu hutan, maka perlu dilakukan studi untuk mempelajari vegetasi hutan. Salah satunya adalah vegetasi hutan alami yang berada dikawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Luas kawasan hutan TNGMb berdasarkan hasil penataan batas kawasan hutan yang telah dilakukan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI sebesar ± 5.963,30 ha dengan panjang batas luar 147,49 km.
Berdasarkan paparan diatas, penginderaan jauh merupakan salah satu solusi untuk pemantauan kawasan hutan yang sangat luas dan dapat digunakan untuk mengetahui informasi mengenai kehutanan, baik jenis, maupun kerapatan vegetasinya menggunakan data citra satelit.Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 8 perekaman Bulan Juni Tahun 2015, diproses untuk menentukan nilai indeks vegetasi, luas dan kelas kerapatan vegetasi menggunakan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) di kawasan TNGMb dan sekitarnya. Sedangkan GDEM ASTER untuk menentukan nilai ketinggian dari vegetasi hutan alami tersebut. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk kegiatan pengelolaan kawasan TNGMb.
Dari hasil penelitian, diperoleh luas kawasan TNGMb dalam batasan wilayah penelitian sebesar 16.768,83 ha yakni 3 kali lipat dari luas TNGMb berdasarkan dokumen Balai TNGMb 2014 sebesar ± 5.963,30 ha. Vegetasi yang dominan ditemukan di jalur pendakian Wekas dan Selo yaitu; Akasia, Tusam, Kesowo, Lamtoro Gunung, Sengon Gunung, Cemara Gunung, Tengsek, Cantigi dan Edelweiss. Kelas kerapatan vegetasi di kawasan TNGMb dibagi menjadi 5 kelas antara lain sangat jarang, jarang, sedang, rapat dan sangat rapat dengan nilai indeks vegetasi antara -0,005 sampai 0,85, sebaran jenis vegetasi berdasarkan nilai ketinggian berada pada rentang 1.803 – 3.109 mdpl, dan berdasarkan nilai indeks vegetasi berada pada rentang 0,535 – 0,801. Pada pengujian korelasi, hipotesis dan regresi antara nilai DEM dan nilai NDVI bersifat rendah dan berlawanan arah.
Kata Kunci : GDEM ASTER, Landsat 8, NDVI, Penginderaan Jauh, Taman Nasional Gunung Merbabu, Vegetasi
ABSTRACT
Forests are one of the main diversity of plant species. To learn more about diversity and vegetation of a forest, it is necessary to research forest vegetation. Which one is the natural forest vegetation in the area of National Park of Mount Merbabu. Forest area of NPMm based on establishing forest boundaries that have been conducted by the Center for Forest Area Consolidation Region XI of ± 5963.30 ha with a length of 147.49 km outer limits.
Based on the above presentation, remote sensing is one solution for monitoring forest area is very spacious and can be used to find out information about forestry, both varieties nor the vegetation density using satellite imagery. This study used a Landsat 8 satellite image recording in June 2015, are processed to determine the value of vegetation index, spacious and vegetation density classes using NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) and surrounding NPMm areas. GDEM ASTER used to determine the height values of the natural forest vegetation. So the results of this study are expected to provide information for management activities NPMm area.
The results were obtained in the form of extensive NPMm area within the limits of study areas is about 16.768 hectares it is 3 times size of the NPMm based on documents from the NPMm authority 2014 is ± 5963.30 hectares. The dominant vegetation found on Wekas and Selo hiking trail are namely Acacia, Pinus, Kesowo, Lamtoro Mountain, Sengon mountain, Pine mountain, Tengsek, Cantigi and Edelweiss.The class of vegetation density in the region divided into 5 classes among others very rare, rare, medium, dense and very dense with vegetation index values between -0.005 to 0.85, distribution of vegetation by height values are in the range of 1803-3109 meters above sea level, and based on the value of vegetation index in the range 0.535 to 0.801. In testing of the correlation, hypothesis and regression between the DEM and NDVI values are low and opposite direction.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro