skip to main content

THE REALIZATION OF TURN TAKING SYSTEM IN LAWAN BICARA DEBATE (A METRO TV PROGRAM BROADCASTED ON 13TH JANUARY 2014)


Citation Format:
Abstract

Dalam percakapan di suatu acara debat terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan oleh para penuturnya, baik pembawa acara maupun narasumber. Sistem alih wicara adalah salah satu aturan yang penting dalam mengatur jalannya pendistribusian giliran bicara dari satu orang ke orang lainnya. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti pola sistem alih wicara oleh peserta, fenomena pengambilan giliran bicara dan implikasi sosial yang mempengaruhinya dalam salah satu episode di acara debat Lawan Bicara. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kecenderungan gaya percakapan dalam acara debat Lawan Bicara dan mengetahui implikasi sosial sebagai akibat adanya pendistribusian giliran bicara. Data yang digunakan berupa semua ujaran peserta dari sesi pertama sampai sesi keempat dalam satu episode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode simak bebas libat cakap digunakan dalam pengumpulan data. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode padan (metode pragmatik dan inferensial) dan agih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis strategi, yaitu select next speaker, self-selection dan continuation, dan empat pola yang digunakan oleh pembawa acara dan narasumber dalam sistem alih wicara. Selain itu terjadinya interupsi dan tumpang tindih dilakukan karena tujuan tertentu, yaitu menunjukkan persetujuan atau pertentangan pendapat, membantu penutur lain, klarifikasi, mengambil giliran bicara penutur lain dan mengubah topik pembicaraan. Konteks sosial yaitu formalitas dan kekuasaan juga berpengaruh dalam terjadinya pendistribusian giliran bicara.

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.