skip to main content

Code-Switching in the Daily Conversations of University Students in Semarang

*Hanita Puspita Sari  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat bilingual dan multilingual, atau masyarakat yang menggunakan lebih dari satu bahasa secara bergantian dalam komunikasi sehari-hari. Bilingualisme dan multilingualisme yang terjadi pada masyarakat di Indonesia ini terjadi karena Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak suku dan masing-masing mempunyai bahasa daerah yang berbeda. Kebanyakan dari masyarakat Indonesia menggunakan dua bahasa secara bergantian dalam komunikasinya, yaitu bahasa daerah (bahasa ibu) sebagai bahasa pertama dan bahasa Indonesia (bahasa nasional) sebagai bahasa kedua atau sebaliknya. Dalam ilmu sosiolinguistik, fenomena ini disebut code-switching atau alih kode. Dalam penelitian ini, penulis meneliti fenomena code-switching atau alih kode pada percakapan sehari-hari oleh mahasiswa yang tinggal di sebuah rumah kos yang beralamat di Jalan Tirto Agung No. 4C, Banyumanik, Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis alih kode yang muncul dalam percakapan sehari-hari oleh para mahasiswa beserta faktor yang mempengaruhi kemunculan fenomena code-switching atau alih kode. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif, yakni hasil dari penelitian berupa paparan atau deskripsi. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan Participant Observation atau Teknik Simak Libat Cakap dengan teknik lanjutan recording Technique atau Teknik Rekam dan Note-Taking Technique atau Teknik Catat. Penulis menemukan ada 2 jenis code-switching atau alih kode, yaitu Metaphorical code-switching, terjadi pada saat ada pergantian topik di dalam suatu percakapan dan Situational code-switching, terjadi tanpa ada perubahan topik tetapi karena perubahan situasi seperti kehadiran orang ketiga di mana penutur berbicara dalam bahasa tertentu dan situasi tertentu kemudian beralih ke bahasa lain dalam situasi yang lain. Adapun faktor berdasarkan teori yang mempengaruhi munculnya fenomena ini adalah participant, topic, setting dan function. Dari empat faktor yang mempengaruhi munculnya code-switching tersebut, faktor participant menjadi faktor yang paling besar angka kemunculannya di dalam data analisis fenomena code-switching atau alih kode dalam percakapan sehari-hari para mahasiswa di rumah kos yang beralamat di jalan Tirto Agung No. 4C, Banyumanik, Semarang
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.