skip to main content

THE USE OF SWEAR WORDS BY JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS 1 AT KOTABARU KARAWANG WEST JAVA

*Desi Rahmawati  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Dalam setiap bahasa terdapat kata-kata yang dianggap tidak sopan untuk dikatakan kepada lawan bicara. Kata-kata tersebut mengacu kepada kata-kata yang mengandung makian dan sumpah serapah, serta memiliki konotasi kasar dan tabu untuk diucapkan dalam situasi formal. Dalam era globalisasi ini, banyak remaja khususnya remaja Sekolah menengah Pertama yang menggunakan umpatan dalam komunikasi mereka sehari-hari. Oleh karena itu, penulis tergugah untuk menganalisis fenomena penggunaan kata umpatan oleh siswa SMPN 1 di wilayah Kotabaru Karawang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan dan menganalisis penggunaan kata umpatan yang digunakan oleh siswa SMP mengacu kepada teori Sosiolinguistik yang dikemukakan oleh Janet Holmes. Kata-kata umpatan yang diproduksi oleh siswa merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penulis mengambil data dengan teknik purposive sampling sehingga penulis mendapat data sebanyak 25 kata umpatan yang dalam pengumpulan datanya dibagi menjadi 2 tahap yaitu wawancara dan observasi. Penulis juga menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap dan teknik catat ketika mengobservasi tuturan umpatan yang digunakan oleh siswa. Dalam mewawancarai siswa, penulis menggunakan teknik rekam untuk menjaga keaslian data. Dari hasil pengumpulan data, penulis mendapatkan 16 tuturan umpatan yang diperoleh dengan cara mewawancarai siswa dan 9 tuturan umpatan yang diperoleh dengan cara observasi di sekolah. Sebagian besar kata – kata umpatan dituturkan oleh siswa laki – laki. Namun ada beberapa tuturan umpatan yang diproduksi oleh siswa perempuan ketika mengumpat dengan teman sebayanya. Dari hasil observasi, penulis menemukan kata – kata umpatan yang digunakan siswa kepada temannya hanya pada latar informal. Walaupun ada seorang murid yang mengaku bahwa dirinya pernah mengumpat pada saat terdapat guru di dalam kelas, hal itu tidak lebih dari sekedar lelucon belaka. Secara garis besar, topik ketika siswa mengumpat kepada temannya hanya sebagai bahan lelucon. Meskipun ada beberapa tuturan umpatan yang mempunyai topik kemarahan, sebagian besar umpatan yang digunakan siswa mempunyai fungsi ekspresif.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.