Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI7480, author = {Febri Triwahyudi and Achmad Masykur}, title = {MAKNA MERARIK DAN NYONGKOLAN BAGI PASANGAN PENGANTIN DI NUSA TENGGARA BARAT}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {Merarik, Nyongkolan, Pernikahan, Lombok, Adat}, abstract = { Penelitian ini membahas makna tradisi Merarik dan Upacara Nyongkolan bagi pasangan pengantin di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi tersebut adalah upacara yang dilaksanakan pada pernikahan Suku Sasak dan juga merupakan salah satu aset kebudayaan yang ada di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini berfokus pada masalah pernikahan yang dilakukan menggunakan prosesi Merarik dan Upacara Nyongkolan . Definisi pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara hukum agama, hukum negara, dan hukum adat. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologis karena peneliti ingin mengungkap makna dari pengalaman yang dialami oleh pengantin yang menikah dengan mengunakan tradisi merarik dan upacara nyongkolan. Subjek dalam penelitian ini adalah dua pasangan pengantin yang melakukan merarik dan upacara nyongkolan saat pernikahannya. Data hasil penelitian dianalissis menggunakan metode deskripsi fenomenologi individu, sedangkan metode pendukung yang digunakan adalah observasi, rekaman audio dan catatan lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah subjek dapat mengungkapkan makna penggunaan Merarik adalah berupa pengujian mental, kesiapan berumah tangga, kesiapan bertanggung jawab dan kesiapan mencari nafkah dalam kehidupan berumah tangga sedangkan Nyongkolan mengungkap makna tentang penyebaran informasi bahwa pasangan yang menikah sudah resmi menikah kepada masyarakat. Upacara Nyongkolan saat pernikahannya dan menjelaskan alasan penggunaan upacara tersebut. }, issn = {2829-1859}, pages = {57--69} doi = {10.14710/empati.2014.7480}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/7480} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini membahas makna tradisi Merarik dan Upacara Nyongkolan bagi pasangan pengantin di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi tersebut adalah upacara yang dilaksanakan pada pernikahan Suku Sasak dan juga merupakan salah satu aset kebudayaan yang ada di Nusa Tenggara Barat.
Penelitian ini berfokus pada masalah pernikahan yang dilakukan menggunakan prosesi Merarik dan Upacara Nyongkolan. Definisi pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara hukum agama, hukum negara, dan hukum adat.
Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologis karena peneliti ingin mengungkap makna dari pengalaman yang dialami oleh pengantin yang menikah dengan mengunakan tradisi merarik dan upacara nyongkolan. Subjek dalam penelitian ini adalah dua pasangan pengantin yang melakukan merarik dan upacara nyongkolan saat pernikahannya.
Data hasil penelitian dianalissis menggunakan metode deskripsi fenomenologi individu, sedangkan metode pendukung yang digunakan adalah observasi, rekaman audio dan catatan lapangan.
Hasil dari penelitian ini adalah subjek dapat mengungkapkan makna penggunaan Merarik adalah berupa pengujian mental, kesiapan berumah tangga, kesiapan bertanggung jawab dan kesiapan mencari nafkah dalam kehidupan berumah tangga sedangkan Nyongkolan mengungkap makna tentang penyebaran informasi bahwa pasangan yang menikah sudah resmi menikah kepada masyarakat. Upacara Nyongkolan saat pernikahannya dan menjelaskan alasan penggunaan upacara tersebut.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University