Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI7436, author = {Amalia Fauziah and Frieda NRH}, title = {IDENTITAS MORAL DITINJAU DARI SCHOOL ATTACHMENT DAN PERBEDAAN JENIS SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {Identitas Moral, School Attachment, Sekolah Dasar, Jenis Sekolah}, abstract = { Idealnya, orang yang berpendidikan yang tinggi memiliki moralitas yang baik. Akan tetapi, fakta mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan moralitas. Moralitas hanya nilai normatif yang tidak berkaitan dengan pendidikan dan perilaku. Kesenjangan tersebut dijawab oleh identitas moral yang berusaha memahami moral action dilakukan seperti apa yang dipikirkan dan dirasakan orang. Pendidikan atau sekolah adalah satu lingkungan pembentuk moralitas. Dengan teori model pembentukan identitas moral dari Matsuba et al (2011), school attachment menjadi faktor utama pembentukan identitas moral pada anak usia praremaja ( earlyadolescence ). Penelitian ini berusaha untuk mengetahui korelasi antara identitas moral dengan school attachment dan mengetahui perbedaan antara SDN dengan SDI. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala likert pada 559 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage cluster sampling dengan mengambil 10% SD dari total 168 SD berakreditasi A di Kota Semarang. Sebagian besar siswa menunjukkan identitas moral dan school attachment yang baik meskipun menujukkan skor yang sedikit pada dua aspek yang berkaitan dengan guru. Pada populasi SDN, 35,8% identitas moral dipengaruhi oleh school attachment sedangkan pada SDI menunjukkan 30,9%. Penelitian ini menunjukkan bahwa role model dari guru dan kegiatan bermuatan sosial menjadi aspek yang penting untuk membangun identitas moral siswa. }, issn = {2829-1859}, pages = {1--10} doi = {10.14710/empati.2014.7436}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/7436} }
Refworks Citation Data :
Idealnya, orang yang berpendidikan yang tinggi memiliki moralitas yang baik. Akan tetapi, fakta mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan moralitas. Moralitas hanya nilai normatif yang tidak berkaitan dengan pendidikan dan perilaku. Kesenjangan tersebut dijawab oleh identitas moral yang berusaha memahami moral action dilakukan seperti apa yang dipikirkan dan dirasakan orang.
Pendidikan atau sekolah adalah satu lingkungan pembentuk moralitas. Dengan teori model pembentukan identitas moral dari Matsuba et al (2011), school attachment menjadi faktor utama pembentukan identitas moral pada anak usia praremaja (earlyadolescence).
Penelitian ini berusaha untuk mengetahui korelasi antara identitas moral dengan school attachment dan mengetahui perbedaan antara SDN dengan SDI. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala likert pada 559 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage cluster sampling dengan mengambil 10% SD dari total 168 SD berakreditasi A di Kota Semarang.
Sebagian besar siswa menunjukkan identitas moral dan school attachment yang baik meskipun menujukkan skor yang sedikit pada dua aspek yang berkaitan dengan guru. Pada populasi SDN, 35,8% identitas moral dipengaruhi oleh school attachment sedangkan pada SDI menunjukkan 30,9%. Penelitian ini menunjukkan bahwa role model dari guru dan kegiatan bermuatan sosial menjadi aspek yang penting untuk membangun identitas moral siswa.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University