skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI DI JEJARING SOSIAL PADA SISWA SMA KESATRIAN 1 SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Oct 2013.

Citation Format:
Abstract

Seiring dengan perkembangan jaman, pengungkapan informasi diri tidak hanya terbatas melalui komunikasi tatap muka saja, tetapi sudah merambah melalui jejaring sosial. Fenomena yang terjadi saat ini adalah pemanfaatan fitur jejaring sosial oleh remaja untuk “mengumbar” berbagai pendapat, pikiran, foto, dan video yang beresiko serta tidak pantas dimuat di ranah publik. Rendahnya kontrol diri diduga menjadi salah satu faktor munculnya fenomena tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan pengungkapan diri siswa SMA Kesatrian 1 Semarang dan seberapa besar peran kontrol diri terhadap perilaku pengungkapan diri di jejaring sosial.

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja kelas X dan XI SMA Kesatrian 1 Semarang yang memiliki akun jejaring sosial. Sampel penelitian ini berjumlah 152 siswa, yang diperoleh melalui teknik simple random sampling. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah Skala Kontrol Diri (33 aitem α = 0,924) dan Skala Pengungkapan Diri di Jejaring Sosial (39 aitem α = 0,917) yang telah diujicobakan terhadap 43 siswa SMA Kesatrian 1 Semarang.

Hasil analisis data dengan metode analisis regresi sederhana menghasilkan koefisien korelasi (rxy) sebesar -0, 399 dengan p = 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan arah hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan  pengungkapan diri di jejaring sosial pada siswa SMA Kesatrian 1 Semarang. Kontrol diri memberikan sumbangan efektif sebesar 15,9% pada pengungkapan diri di jejaring sosial siswa SMA Kesatrian 1 Semarang.

Fulltext View|Download
Keywords: Kontrol Diri, Pengungkapan Diri, Situs Jejaring Sosial

Article Metrics:

  1. Albert, I., Tromssdorff, G., Mayer, B., & Schawrz, B. (2005). Value of children in urban and rural indonesia: Socio-demographic indicators, cultural aspect, and empirical findings. Lengerich: Pabt Science. H. 171-207. http://kops.ub.unikonztanz.de/volltexte/2009/8131. Diakses pada 11 September 2013
  2. Ali, M. & Asrori, M. (2008). Psikologi remaja perkembangan anak didik. Jakarta : Bumi Aksara
  3. Badan Intelijen Negara. (2012). Hati-hati memanfaatkan media sosial. Diakses dari http://www.bin.go.id/awas/detil/1 27/4/20/07/2012/hati-hatimemanfaatkan-media-sosial pada 6 Februari 2013
  4. Brehm, S., Miller, R., Perlman, D., & Campbell, S. (2002). Intimate Relationship: (3rd Ed). New York: McGraw Hill
  5. Dayakisni, T. (2006). Psikologi sosial Edisi Revisi. Malang : UMM Press
  6. DeVito, J. A. (2011). Komunikasi antarmanusia: Edisi Kelima (Alih Bahasa : Agus Maulana). Tangerang : Karisma Publishing Group
  7. Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal Ilmiah Widya Warta, No. 33, Vol. 4, h. 1- 17
  8. Ghufron, M. N., & Risnawita, R. (2011). Teori – teori psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruz Media
  9. Hall, L. C. (2013). Self-disclosure on Facebook: The effects of egodepletion and audience composition. Undergraduate Thesis. Department of Psychology of The Ohio State University
  10. Ko., H. (2013). The determinants of continous use of social networking sites: An empirical study on Taiwanese journal-type bloggers’ continous selfdisclosure behavior. Electronic Commerce Research and Applications, Vol. 12, h. 103-111
  11. Kuss, D., & Griffiths, M. (2011). Online social networking and addiction: A review of the psychological literature. Int J Environ Res Public Health, Vol. 8, h. 3528- 3552
  12. Kusumaningtyas, R. D. (2010). Peran media sosial online (Facebook) sebagai saluran self disclosure remaja putri di Surabaya. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Surabaya : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN Veteran Jatim
  13. Masturah, A. N. (2013). Pengungkapan diri antara remaja Jawa dan Madura. Jurnal Online Psikologi, Vol. 1, No. 1, h. 55-64
  14. Nosko, A., Wood, E., & Molema, S. (2010). All about me: Disclosure in online social networking profiles: The case of Facebook. Computers inHuman Behavior, Vol. 26, h. 406-418
  15. Peluchette, J. V., & Karl, K. A. (2010). Examining students’ intended image on Facebook: “What were they thinking?!”. Journal of Education For Bussiness, 85: 30- 37
  16. Rice, V. H. (2000). Handbook of stress, coping, and health: Implication for nursing research, theory, and practice. London: Sage Publications, Inc
  17. Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkembangan remaja. Jakarta : Erlangga
  18. Santrock, J. W. (2007). Remaja: Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
  19. Singh, V. (2008). Context-awareness: Control over disclosure and privacy in a oosial environment. Diakses dari pada 24 Maret 2013 dari http://www.cse.hut.fi/en/publicati ons/B/1/papers/VSingh_final.pdf
  20. Wisnuwardhani, D., & Mashoedi, S. F. (2012). Hubungan interpersonal. Jakarta: Penerbit Salemba
  21. Young, K. S. (2004). Internet addiction a new clinical phenomenon and its consequences. American Behavioral Scientist. Vol. 48, No. 4, h. 402-415
  22. Yusuf, S. (2001). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Rosdakarya

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.