skip to main content

RESILIENSI PADA WANITA USIA DEWASA AWAL PASCA PERCERAIAN DI SENDANGMULYO, SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 24 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Resiliensi adalah kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu, kelompok atau masyarakat yang memungkinkan untuk menghadapi, mencegah, meminimalkan dan bahkan menghilangkan dampak-dampak yang merugikan dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan atau mengubah kondisi yang menyengsarakan menjadi suatu hal yang wajar untuk diatasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan memahami penyesuaian wanita dalam menjalani kehidupannya pasca perceraian.

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Sampel terdiri dari tiga orang wanita yang melakukan perceraian. Metode pengumpulan data diperoleh dari hasil indepth interview dan observasi, sedangkan untuk menjaga keterpercayaan (kredibilitas) data, dilakukan triangulasi sumber yaitu terhadap orang terdekat.

Hasil dari penelitian ditemukan bahwa resiliensi pada wanita usia dewasa awal pasca-perceraian dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling melengkapi. Dukungan keluarga dan hubungan sosial yang baik dengan orang lain sangat mempengaruhi proses resiliensi subyek. Kemampuan yang dimiliki subyek dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan di kehidupan barunya membawa subyek pada tahap overcoming saja atau bahkan sampai tahap reaching out. Penemuan baru yang tidak ada dalam teori resiliensi menyatakan religiusitas tinggi, tingkat pendidikan, laman masa perceraian, dan jumlah anak yang dimiliki termasuk dalam faktor pelindung subyek yang mendukung dalam mengembangkan resiliensi dengan optimal.

Fulltext View|Download
Keywords: Resiliensi, wanita usia dewasa awal, pasca perceraian

Article Metrics:

  1. Abidin, Z. 2012. Semarang Dalam Angka 2011. Kerjasama: Bappeda Semarang dan Badan Pusat Statistik Kota Semarang
  2. Abidin, Z. 2002. Analisis Eksistensial untuk Psikologi dan Psikiatri. Bandung: Refika Aditama
  3. Amato, P. R. 2000. The consequences of divorces for adults and children. Journal of marriage and the family, vol. 62, 1269 – 1287. Diakses 7 Agustus 2011. http://www.jstor.org/stable/1566735
  4. Benard, B. 2004. Resiliency What We Have Learned. San Francisco: WestED
  5. Bungin, B. 2001. Metodologi Penelitian Sosial; Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press
  6. Bungin, B. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
  7. Chusna, A., 2011. Kasus Perceraian di Kabupaten Kediri Naik Tajam. AntaraJatim [on-line].Diakses pada tanggal 12 Mei 2011 dari http://www.antarajatim.com/lihat/berita/62008/kasus-perceraian-di-kabupaten- kediri-naik-tajam.htm
  8. Daniel, B. 2010. Concepts of Adversity, Risk, Vulnerability and Resilience: A Discussion in the Context of the ‘Child Protection System’. Sosial Policy & Society: Cambrige University Press
  9. Dariyo, A. 2008. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo Gramedia Widiasarana Indonesia
  10. Degenova, M. K. 2008. Intimate Relationship Marriage and Families. New York: McGraw-Hill
  11. Effendi, Z. 2011. Angka Perceraian di Awal Tahun 2011 Meningkat. Detik Surabaya [on-line].Diakses pada tanggal 18 April 2011. http://hileud.com/hileudnews?title=Angka+Perceraian+di+Awal+Tahun+2011+ Meningkat&id=571409
  12. Everall, R. 2006. Creating a Future: A Study of Resilience in Suicidal Female Adolescent. California: Sage Publications
  13. Glantz, M. D. & Johnson, J. L. 2002. Resilience and Development: Positive Life Adaptations. London: Kluwer Academic Publisher
  14. Grotberg, E. H. 2003. Resilience for Today: Gaining Strength from Adversity. United States of America. Greenwood Publishing Group, Inc
  15. Holaday, M. 1997. Resilience and Severe Burns. Journal of Counseling and Development. California: Sage Publications (hal 346-357)
  16. Hurlock, E. B. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa: Dra. Istiwidayanti & Drs. Soedjarwo, M.Sc.. Jakarta: Erlangga
  17. Kertamuda, F. E. 2009. Konseling Pernikahan Untuk Keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
  18. Lopez, S. J. 2009. The Encyclopedia of Positive Psychology. New York: Blackwell Publishing Ltd
  19. May, B. J. 2002. Amputations and Prosthetics: A Chase Study Approach 2nd.Philadelpia: F.A. Dava Company
  20. Moleong, L. J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  21. Moleong L.J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
  22. Moleong L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
  23. Monks, FJ., Knoers, AMP., dan Haditomo, SR. 2002. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  24. Norman, Elaine. 2000. Resiliency Enhancement: Putting the Strengths Perspective Into Social Work Practice. New York: Colombia University Press
  25. Papalia, D. E. 2001. Human Development Eight Edition. New York: Mc. Graw Hill
  26. Papalia, D.E., Old, S.W., dan Feldman, R.D. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan) Edisi Kesembilan Bagian V s/d IX. Jakarta: Kencana Perdana Media Grup
  27. Paton, D., Smith, L., dan Violanti, J. 2000. Disaster Response: Risk, Vulnerability and Resilience. Disaster Prevention and Management. Bradford
  28. Poerwandari, E. K. 2001. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia.Jakarta : Fakultas Psikologi UI
  29. Poerwandari, E. K. 2007. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia.Depok: LPSP3
  30. Reich, J. W., Zautra, A. J., and Hall, J. S. 2010. Handbook of Adult Resilience. New York: The Guilford Press
  31. Reivich. K. & Shatte, A. 2002. The Resilience Factor. New York: Broadway Books
  32. Santrock, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
  33. Sarafino, E. P. 2011. Health Psychology. New York: Copyright Clearance Center Inc
  34. Sarwono, S. W. 1997. Psikologi Sosial Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial.Jakarta: Balai Pustaka
  35. Schoon, I. 2006. Risk and Resilience: Adaptations in Changing Times. New York: Cambridge University Press
  36. Siebert, A. L. 2005. The Resiliency Advantage. San Francisco. Berrett-Koehler Publishers, Inc
  37. Silalahi. K., Meinarno, E.A. 2010. Keluarga Indonesia Aspek dan Dinamika Zaman.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  38. Snyder, C. R. dan Lopez, S. J. 2002. Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford Uniersity Press
  39. Stewart, A. C., and Brentano, C. 2006. Divorce cause and consequences. London: Yale University Press
  40. Subandi. 2009. Studi Fenomenologi Pengalaman Transformasi Religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  41. Sugiyono, D. R. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
  42. Walgito, B. 2002. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Andi
  43. Williams, Kristi., and Dunne A. 2006. Divorce and Adult Psychological Well-Being: Clarifying the Role of Gender and Child Age. Mimneapolis: journal of marriage and family. (on-line)
  44. Wolkow. K. W., Ferguson, H. B. 2001. Community Factors in The Development of Resilience: Consideration and Future Directions. Community Mental Health Journal. 37. 489-499 (on-line)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.