skip to main content

MAKNA OBESITAS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 24 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Obesitas adalah gangguan medis yang ditandai oleh adanya penimbunan lemak dalam tubuh sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Penyebab obesitas bersifat multifaktorial, yakni dari adanya hubungan antara faktor biologis, psikologis, dan faktor sosial atau lingkungan. Obesitas memberi beberapa dampak bagi individu yang mengalaminya. Dampak fisik membuat individu obesitas berisiko terkena penyakit kronis, dampak sosial membuat individu rentan terkena stigma negatif dari masyarakat, dan dampak psikologis dapat menimbulkan perasaan negatif seperti kecemasan, rasa malu, serta memiliki gambaran diri yang buruk. Semua yang dialami individu terkait dengan keadaan obesitasnya memberikan pengalaman, baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Penilaian individu terhadap pengalamannya memberikan pemaknaan tersendiri bagi individu tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna obesitas pada wanita dewasa awal yang mengalami obesitas.

Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi, karena fokus fenomenologi adalah memahami makna dari suatu peristiwa dan pengaruhnya terhadap individu. Subjek penelitian terdiri dari tiga wanita dewasa awal. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dengan didukung oleh materi audio. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dari Smith.

Hasil penelitiann menunjukkan bahwa makna obesitas bagi ketiga subjek adalah: obesitas memberi dampak bagi keadaan fisik, obesitas membuat subjek mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari orang lain, obesitas memunculkan perasaan-perasaan negatif, obesitas memunculkan pandangan negatif terhadap tubuh, serta obesitas mendorong usaha untuk menyesuaikan diri.

Fulltext View|Download
Keywords: Obesitas, wanita dewasa awal, makna obesitas

Article Metrics:

  1. Alsa, A. (2007). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikiligi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
  2. Anonim. (2009). Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik Menyumbang 30% Kanker. http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id= 9398&Itemid=698
  3. Boeree, C. G. (2008). General Psychology: Psikologi kebribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi dan Perilaku. Yogyakarta: Prismasophie
  4. Carr, D., Friedman, M. A., & Jaffe, K. (2007). Understanding the Relationship between Obesity and Positive and Negative Affect: The Role of Psychosocial Mechanisms. Science Direct. (4), 166-177. Diunduh dari: www.elsevier.com/locate/bodyimage
  5. Chang, C. T., Chang, K. H., & Cheah, W. L. (2009). Adult’s Perception of Being Overweight or Obese: a Focus Group Study. Asia Pacific Journal Clinical Nutrition. 18 (2), 257- 264
  6. Elvira, S. D. (2007). Penanganan Psikologik Pada Obesitas. Cermin Dunia Kedokteran. 34, 296. Diunduh dari: http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_159_Obesitas.pdf
  7. Misnadiarly. (2007). Obesitas sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer
  8. Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  9. Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga
  10. Piotrowski, N. A. (2010). Salem Health Psychology & Mental Health. California: Salem Press
  11. Roemling, C. & Qaim, M. (2011). Direct and Indirect Determinant of Obesity: The Case of Indonesia. Global Food Discussion Paper. No.4. diunduh dari: http://www.econstor.eu/bitstream/10419/48346/1/70_roemling.pdf
  12. Smith, J.A. (2009). Psikologi Kualitatif Panduan Praktis Metode Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  13. Snyder, C.R., & Lopez, S. J. (2002). Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.