skip to main content

RESILIENSI PADA WIRAUSAHAWAN PENYINTAS GEMPA BUMI 27 MEI 2006 DI KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 24 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Peristiwa alam berupa bencana tentu menjadi sebuah pengalaman luar biasa bagi individu. Bencana yang pernah dialami oleh wirausahawan penyintas, diterima sebagai stimulus yang memberikan pengalaman dan mempengaruhi tingkat kesiapan dalam menghadapi bencana. Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk tidak menyerah dalam berbagai persoalan hidup yang sulit dan beradaptasi dengan keadaan tersebut untuk tetap pada kondisi stabil sehingga dapat meningkatkan diri untuk menjadi lebih baik lagi. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk memahami dan menggambarkan proses resiliensi pada wirausahawan penyintas gempa bumi 27 Mei 2006 di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten.

Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Subjek berjumlah tiga orang dengan karakteristik wirausahawan yang memiliki tempat usaha yang roboh akibat gempa 27 Mei 2006 di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resiliensi pada subjek terbangun karena karakteristik dasar dari sifat subjek sebagai wirausahawan, jenis dan skala usaha, serta jarak waktu  kejadian yang tergolong lama, selain faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi secara umum, religiusitas ternyata menjadi faktor yang membantu subjek bangkit yang nampak dari subjek 3. Resiliensi harus ada pada wirausahawan agar dapat bangkit dan bertahan dari keterpurukan yang dialami akibat adanya gempa.

Fulltext View|Download
Keywords: resiliensi, wirausahawan, penyintas, gempa bumi

Article Metrics:

  1. Alwi, H. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
  2. Bonanno, G. A., Galea, S., Bucciarelli, A., Vlahov, D. 2004. What Predicts Psychological Resilience After Disaster? The Role of Demographics, Resources, and Life Stress. Journal of Consulting and Clinical Psychology. Vol. 75, 671- 692
  3. Frinces, H. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Darussalam
  4. Grotberg, E. H. 2003. Resilience for Today: Gaining Strength from Adfersity. London: Praeger Publisher
  5. Jackson, R., & Watkin, C. 2004. The Resilience Inventory: Seven Essential Skill for Overcoming Life’s Obstacles and Determining Happiness. Selection & Development Review, Vol. 20, No. 6, Hal 14-25
  6. Jhangiani, R. 2004 Predicting earthquake preparednes: The roles of self-efficacy, previous experience, and expectation. http://www.psych.ubc .ca/~rajiv/papers/COVreport. pdf (diunduh pada tanggal 21 Juni 2012)
  7. Linley, P. A. & Joseph, S. 2004. Positive Psychology in Practise. Canada: John Wiley & Sons, Inc
  8. Lopez, S. J. 2009. The Encyclopedia of Positive Psychology. United Kingdom: Blackwell Publishing Ltd
  9. Moleong, J. L. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  10. Reich, J. W. Zautra, A. J. and Hall, J. S. 2010. Handbook of Adult Resilience. New York: The Guilford Press
  11. Reivich,K. Shatte, A. 2002. The Resilience Factor. New York: Broadway Books
  12. Resnick, B. Gwyther, L. P. & Roberto, K. A. 2011. Resilience in Aging Concepts Research, and Outcomes. New York: Springer Science+Business Media
  13. Snyder, C. R. dan Lopez, S. J. 2002. Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press
  14. Subandi, M. A. 2009. Psikologi Dzikir Studi Fenomenologi Pengalaman Transformasi Religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  15. Yu, Xiaonan. Zhang, JianXin. 2007. Factor analysis and psychometrics evaluation of the Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) with Chinese people. Beijing: Institute Of Psychology, Chinese Akademy Of Sciences

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.