skip to main content

INTERVENSI BERFIKIR POSITIF DAN TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENEKAN PERILAKU ONANI DAN MASTURBASI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI KAMPUS V UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Published: 28 Feb 2025.
Open Access Copyright 2025 Jurnal EMPATI
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Relaksasi diartikan sebagai teknik yang dilakukan dalam mengatasi stres dimana akan terjadi peningkatan aliran darah sehingga perasaan cemas dan khawatir akan berkurang. Sedangkan berpikir positif adalah sikap mental yang didasarkan pada pandangan optimis dan pemikiran menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk menekan perilaku mansturbasi dan onani yang dialami oleh mahasiswa psikologi Universitas Negeri Padang. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode eksperimen dengan pemberian pretest-posttest. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34 mahasiswa. Hasilnya menyatakan bahwa terdapat penurunan onani dan mansturbasi setelah diberikan pretest-posttest, yang dapat dibuktikan dari hasil Uji T-test menunjukkan mean pretest sebesar 80.03 dan hasil posttest sebesar 72.25 yang mana artinya terdapat penurunan perilaku onani dan masturbasi pada mahasiswa psikologi  setelah dilakukan intervensi.   

Fulltext View|Download
Keywords: perilaku mansturbasi; berfikir positif, teknik relaksasi

Article Metrics:

  1. Anwar, A. A., & Ambarwati, N. P. E. (2019). Hubungan skema kognitif dengan perilaku masturbasi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam. Psikoislamika: Jurnal Psikologi Islam, 16(1), 79-92
  2. Bakhshani, N. M. (2014). Sexual desire, sexual anxiety and sexual excitement during sexual activity in heterosexual women. Journal of Family and Reproductive Health, 8(3), 107
  3. Bancroft, J., Janssen, E., Carnes, L., et al. (2004). The relation between mood and sexuality in heterosexual men. Archives of Sexual Behavior, 33(3), 217-230
  4. Beck, J. S. (2011). Cognitive behavior therapy: Basics and beyond. Guilford Press
  5. Karen, R., & Flower, S. (2006). Seksualitas wanita dewasa: Panduan menelusuri sumber kebahagiaan seksual. Gramedia Pustaka Utama
  6. Levin, R. J. (2007). Sexual activity, health and well-being—the beneficial roles of coitus and masturbation. Sexual and Relationship Therapy, 22(1), 135-148
  7. Locke, B. D., McAleavey, A. A., Zhao, Y., et al (2012). Development and initial validation of the counseling center assessment of psychological symptoms-34. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45(1), 16-30
  8. Pinkerton, S. D. (2002). Human sexual development: implications for life span sexuality education. Sex Education, 2(1), 69-80
  9. Rahman, W., & Rochmawati, E. (2020). Pengaruh konsep diri seksual terhadap perilaku masturbasi pada remaja pria. BPP: Bimbingan dan Konseling, 8(1), 46-54
  10. Salter, A. C. (1995). Transforming traumatic memories. ReVision, 17(3), 169-180
  11. Sari, D. K., & Sukmawanti, Y. I. (2017). Hubungan antara keluhan psikologis dengan kontrol seksual pada remaja perempuan. Jurnal Psikologi Profil, 16(1)
  12. Sari, N. L. T. Y., & Suwarto. (2018). Hubungan antara konsep diri, harga diri, dan perilaku seksual pada siswa SMA. Jurnal Psikologi Ulayat, 5(2), 144-154
  13. Seggertotm, M. (2010). Hormonal changes in women across the adult lifespan and the impact on sexual interest and desire. The Psychobiology of Sex Differences and Sex Roles, 243-266
  14. Sulastri, S.L. (2016). Konsep pendidikan anak dalam islam untuk mencegah kejahatan dan penyimpangan seksual. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1),99-108
  15. Strub, D. S., & Black, W. W. (2017). The hardest thing to do: Naming whiteness in anti-racismtraining. Race Ethnicity and Education, 20(6), 807-820
  16. Wright, P. J. (2008). Reinforcing vs nonreinforcing masturbation among college students. Journal of Psychology & Human Sexuality, 20(2), 63-79

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.