skip to main content

BARALEK: MENELISIK MAKNA KULTUR MALAM BAETONG DAN KAITANNYA DENGAN MASYARAKAT DI PARIAMAN

Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Universitas Negeri Padang, Indonesia, Indonesia

Received: 24 Dec 2023; Published: 11 Jul 2024.
Open Access Copyright 2024 Jurnal EMPATI
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna budaya dari fenomena lokal yang disebut “Malam Baetong” pada masyarakat di Pariaman. Metode penelitian yang digunakan mencakup penelitian kualitatif dengan menerapkan metode wawancara pada subjek penelitian. Subjek yang terlibat dalam penelitian terdiri dari tiga individu yang mewakili tiga generasi berbeda. Rinciannya, subjek pertama berusia 50 tahun mewakili generasi X, subjek kedua berusia 30 tahun mewakili generasi Y, dan subjek ketiga berusia 17 tahun mewakili generasi Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna budaya Malam Baetong bagi masyarakat Pariaman terkait erat dengan konsep self-esteem, sikap gotong royong, kebersamaan, dan komitmen dalam mempertahankan warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bagi generasi X, Malam Baetong memiliki makna yang terkait dengan self-esteem dan kebersamaan. Sementara itu, generasi Y memberikan makna pada Malam Baetong sebagai sikap tolong-menolong, komitmen dalam menjaga warisan budaya, dan kaitannya dengan self-esteem. Di sisi lain, generasi Z memaknai budaya Malam Baetong sebagai sikap tolong-menolong dan kebersamaan. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa budaya dapat mempengaruhi self-esteem, dan perbandingan di tiga generasi mengungkapkan variasi dalam nominal uang yang diberikan, yang ditentukan oleh harga diri individu yang memberikan uang.
Fulltext View|Download
Keywords: budaya; malam baetong; masyarakat

Article Metrics:

  1. Ames, H., Glenton, C., & Lewin, S. (2019). Purposive sampling in a qualitative evidence synthesis: A worked example from a synthesis on parental perceptions of vaccination communication. BMC Medical Research Methodology, 19(1), 1-9. https://doi.org/10.1186/s12874-019-0665-4
  2. Birukou, A., Blanzieri, E., Giorgini, P., & Giunchiglia, F. (2013). A formal definition of culture. Models for intercultural collaboration and negotiation, 1-26
  3. Desmita. (2012). Psikologi perkembangan peserta didik. PT. Remaja Rosdakarya
  4. Gusnita, G. (2013). Fungsi malam baetong dalam upacara perkawinan bagi masyarakat Nagari Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang)
  5. Martiano, V., Asril, A., & Haris, A. S. (2020). Malam baretong sebagai sumber penciptaan komposisi “Night Of Baghetong”. Melayu Arts and Performance Journal, 2(2), 225-233
  6. Meinarno, E. A., & Sarwono, S. W. (2018). Psikologi sosial edisi 2
  7. Mitra, R. (2022). Solidaritas sosial pada masyarakat Padang Pariaman (Studi kasus pengumpulan uang panggilan dalam sistem perkawinan pada masyarakat Nagari Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman) (Doctoral dissertation, Universitas Andalas)
  8. Rahman, A. A. (2019). Psikologi sosial: Integrasi pengetahuan wahyu dan pengetahuan empirik
  9. Rahyono. F.X. 2009. Kearifan budaya dalam kata. Wedatama Widyasastra
  10. Rouhi, J. (2017). Definition of cultural heritage properties and their valuesby the past. Asian Journal of Science and Technology, 8(12), 7109-7114
  11. Surbakti H. (2015). Hubungan antara harga diri dengan sosial loafing pada tugas kelompok yang dilakukan mahasiswa Psikologi Universitas Medan Angkatan 2015. (Tesis, Universitas Medan)
  12. Sutja, A. (2007). Pendidikan budi pekerti. Intermasa

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.