Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjadjaran, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI37412, author = {Fikri Anarta and Rizki Muhammad Fauzi and Meilanny Budiarti Santoso}, title = {DAMPAK ORANG TUA BROKEN HOME TERHADAP PERILAKU REMAJA WANITA}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {13}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {broken home; dampak; perilaku remaja}, abstract = { Masalah broken home dapat memengaruhi tumbuh kembang pada anak-anaknya. Perkembangan anak menjadi terhambat karena disebabkan oleh masalah broken home . Keluarga adalah tempat yang penting bagi tumbuh kembang fisik, emosional, mental, dan sosial bagi anak. Masalah perceraian tentunya tidak hanya dirasakan oleh orangtua nya saja, tetapi juga anak-anaknya terkena dampaknya, terutama pada remaja. Namun, tidak semua anak korban broken home selalu buruk, pasti selalu ada sisi positifnya. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan dampak orang tua broken home terhadap perilaku remaja wanita. Artikel ini ditulis menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa orang tua yang broken home berdampak kepada perilaku remaja, contohnya seperti remaja tersebut menjadi mudah menangis atau sedih. Namun, dampak itu tidak selalu buruk, karena remaja tersebut semakin terbuka dan tidak tertekan setelah terjadinya broken home . Maka dari itu, dampak broken home tidak selalu buruk terhadap perilaku seorang remaja. }, issn = {2829-1859}, pages = {1--9} doi = {10.14710/empati.2024.37412}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/37412} }
Refworks Citation Data :
Masalah broken home dapat memengaruhi tumbuh kembang pada anak-anaknya. Perkembangan anak menjadi terhambat karena disebabkan oleh masalah broken home. Keluarga adalah tempat yang penting bagi tumbuh kembang fisik, emosional, mental, dan sosial bagi anak. Masalah perceraian tentunya tidak hanya dirasakan oleh orangtua nya saja, tetapi juga anak-anaknya terkena dampaknya, terutama pada remaja. Namun, tidak semua anak korban broken home selalu buruk, pasti selalu ada sisi positifnya. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan dampak orang tua broken home terhadap perilaku remaja wanita. Artikel ini ditulis menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa orang tua yang broken home berdampak kepada perilaku remaja, contohnya seperti remaja tersebut menjadi mudah menangis atau sedih. Namun, dampak itu tidak selalu buruk, karena remaja tersebut semakin terbuka dan tidak tertekan setelah terjadinya broken home. Maka dari itu, dampak broken home tidak selalu buruk terhadap perilaku seorang remaja.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University