slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN RESOLUSI KONFLIK PADA SISWA SMK BHINNEKA KARYA SIMO KABUPATEN BOYOLALI | Fauziah | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN RESOLUSI KONFLIK PADA SISWA SMK BHINNEKA KARYA SIMO KABUPATEN BOYOLALI

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 25 Jun 2021; Published: 25 Jun 2021.
Open Access Copyright 2021 Jurnal EMPATI under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Religiusitas merupakan suatu keyakinan dan perasaan seseorang terhadap nilai-nilai agama yang dianutnya, sehingga dapat menghasilkan perilaku sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai agama tersebut. Resolusi konflik adalah suatu kemampuan seseorang dalam menangani permasalahan dengan cara efektif, selektif, dan tidak menimbulkan konflik baru yang lain. Pada masa remaja penting adanya kemampuan resolusi konflik yang berpedoman pada nilai-nilai agama, agar dalam menyelesaikan permasalahan tidak merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan resolusi konflik pada Siswa SMK Bhinneka Karya Simo Kabupaten Boyolali. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 1.500 siswa dengan subjek penelitian sebanyak 295 siswa yang terdiri dari kelas X, XI, XII. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling dengan menggunakan 2 skala sebagai alat ukur, yaitu Skala Religiusitas  (28 aitem valid dengan α=0,894) dan Skala Resolusi Konflik (28 aitem valid dengan α=0,829). Analisis yang peneliti gunakan adalah Spearman Rank yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara religiusitas dan resolusi konflik dengan nilai r = 0,514 dan p = 0,000. Artinya semakin tinggi religiusitas, maka semakin tinggi pula resolusi konflik siswa SMK Bhinneka Karya Simo.

 

Fulltext View|Download
Keywords: religiusitas, resolusi konflilk, remaja

Article Metrics:

  1. Alamsyah. (2012), Resolusi kontlik keluarga berbasis kearifan lokal islam nusantara. Jurnal Analisis, 12(2)
  2. Ancok & Suroso. (2001). Psikologi agama. Pustaka Pelajar
  3. Ardelia, V. (2013). Hubungan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan keterampilan manajemen konflik pengurus Persekutuan Mahasiswa Kristen UNS [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Sebelas Maret
  4. Aviyah, E. & Farid, M. (2014). Religiusitas, kontrol diri, dan kenakalan remaja. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 3(2), 126-129
  5. Butler, M. H., Stout. J. A., & Gardner. B.C. (2002). Prayer as a conflict resolution ritual clinical implications of religious couples report of relationship softening, healing perspective and change responsibility. The American Journal of Therapy Family, 30(1), 19-37
  6. Deutsch, M., Coleman, P., & Marcus, E. C. (2000). The handbook of conflict resolution: Theory and practice. Jossey Bass
  7. Jalaluddin, R. (2003). Psikologi aguma: Sebuah pengantar. PT Mizan Pustaka
  8. Jamil, M.K. (2007). Mengelola kontlik memhangun damei teori, strategi dan implementosi resolusi kontlik. Walisongo Mediation Center (WMC)
  9. Kurniawati, A. (2017). Hubungan antara religiusitas dengan kemampuan memecahkan masalah siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Pakel tahun ajaran 2014/2015 [Skripsi tidak dipublikasikan]. UN PGRI Kediri
  10. Lompoliu, R.A. & Pasoreh, Y. (2015). Peran komunikasi dalam menyelesaikan masalah diantara remaja di desa sendangan kecamatan kakas. Acta Diurna, 4(3), 1-9
  11. Mahmoudi, G. dkk (2007) Religious coping and anxiety in students of islamid azad university-sari branch. 1999-2000. World Applied Sciences Journal, 2(4), 363-367
  12. Nugroho, W. (2016). Peran pondok pesantren dalam pembinaan keberagamaan remaja. Jurnal Kajian Pendidikan Islami, 8(1), 89-116
  13. Nugroho, N.F.R. & Hidayati, F.N.R. (2016). Hubungan antara regulasi emosi dengan resolusi konflik pada karyawan P.T. Pertamina Refinery Unit IV Cilacap. Jurnal Empati, 5(3), 533-536
  14. Rahmadhani, H.S. & Rahmasari, D. (2011). Efektivitas penerapan outbond training dalam meningkatkan kemampuan resolusi konflik interpersonal pada remaja. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 2(1), 1-10
  15. Rahman. (2009). Perilaku religiusitas dalam kaitannya dengan kecerdasan emosi remaja. Jurnal Al-Qalam, 15(23), 114-122
  16. Santrock, J.W. (2011). Life-span development: Perkembangan masa hidup jilid 1 (13th ed.). Erlangga
  17. Sudarsono. (2008). Kenakalan remaja prevensi, rehabilitasi, dan resosialisasi. PT. Rineka Cipta
  18. Turnuklu, A. dkk. (2009). Helping students resolve their contlicts through contlict resolution and peer mediation training. Procedia Social and Behaviour Sciences, 1(1), 639-647
  19. Triatnata, K. A., Agung Sri Asri. A., & Suadnyana I.N. (2014). Pengaruh pembelajaran problem solving berbasis resolusi kontlik terhadap hasil belajar PKN siswa kelas V Gugus III SD Negeri Kuta Negara. Jurnal Mimbar PGSD, 2(1), 1-10

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.