slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
KEDEKATAN IBU-ANAK DI ERA DIGITAL: STUDI KUALITATIF PADA ANAK USIA EMERGING ADULT | Fatmasari | Jurnal EMPATI skip to main content

KEDEKATAN IBU-ANAK DI ERA DIGITAL: STUDI KUALITATIF PADA ANAK USIA EMERGING ADULT

1Faultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 14 Nov 2020; Published: 14 Nov 2020.
Open Access Copyright 2020 Jurnal EMPATI under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Kedekatan merupakan salah satu prediktor keharmonisan hubungan orangtua-anak. Kemajuan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri juga berpengaruh pada kedekatan ibu dengan anaknya yang menginjak usia emerging adult. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kedekatan ibu dengan anak laki-laki dan anak perempuan di era digital. Penelitian melibatkan 6 responden yaitu 3 laki-laki dan 3 perempuan dengan rentang usia 20-24 tahun di Semarang, Jawa Tengah. Data diperoleh melalui studi kualitatif fenomenologis, dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kedekatan ibu dengan anak perempuan dan anak laki-laki karena sifat ibu yang baik hati dan sabar, memahami sifat anak dan kebutuhannya, penuh perhatian, menyayangi, memberi kepercayaan, serta selalu ada untuk anak. Kekhasan ditemukan dalam kedekatan ibu dengan anak perempuan yaitu merasakan kedekatan layaknya dengan teman, sedangkan pada anak laki-laki karena pengorbanan ibu yang besar untuk keluarga. Yang menarik adalah, baik anak perempuan maupun anak laki-laki menganggap bahwa komunikasi intensif yang dibangun ibu saat bertemu langsung dan melalui media komunikasi, membuat anak merasa dekat dengan ibu. Ibu dianggap lebih banyak meluangkan waktu untuk mengajak ngobrol, berbagi cerita, serta memberikan nasehat. Komunikasi secara langsung tetap lebih disukai dibandingkan melalui media komunikasi. 

Fulltext View|Download
Keywords: emerging adult, kedekatan ibu-anak, pola asuh

Article Metrics:

  1. Adams, R. E., Laursen, B., & Wilder, D. (2001). Characteristics of closeness in adolescent romantic relationships. Journal of Adolescence, 24, 353-363
  2. Andriyani, I. N. (2018). Pendidikan anak dalam keluarga di era digital. Fikrotuna: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam, 7(1), 2442- 2401
  3. Andriyani, N. dan Indrawati, E. S. (2014). Dasar hubungan kedekatan anak dengan orangtua pada mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Diponegoro
  4. Arnett, J. J. (2007). Socialization in emerging adulthood. Dalam Grusec, J. E. & Hastings, P. D (Eds). Handbook of socialization: Teory and research. New York, NY: The Guilford Press
  5. Arnett, J. J. (2013). Adolescence and emerging adulthood: A cultural approach. London: Pearson Education
  6. Atmojo, B. D. (2012). Faktor-faktor kedekatan terhadap ibu pada mahasiswa Undip beretnis Jawa [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Diponegoro
  7. Bezirganian, S. & Cohen, P. (2011). Sex differences in the interaction between temperament and parenting. Personality and Individual Differences, 4(1), 375-391
  8. Boutelle, K., Eisenberg, M. E., Gregory, M. L., & Sztainer, D. N. (2009). The reciprocal relationship between parent-child connectedness and adolescent emotional functioning over 5 years. Journal of Psychosomatic Research, 66, 309-316
  9. Breuk, R. E., Clauser, C. A. C., Stams, G. J. J. M., Slot, N. W., & Doreleijers, T. A. H. (2007). The validity of questionnare self-report of psychopathology and parent-child relationship quality in juvenile deliquents with psychiatric disorders. Journal of Adolescence, 30, 761-771
  10. Christensen, T. H. (2009). “Connected Presence” in distributed family life. New Media & Society, 11, 433-451
  11. Creswell, J. W. & Clark, V. L. P. (2011). Mixed methods research. (2nd edition). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc
  12. Crockett, L. J., Brown, J., Russell, S., & Shen, Y. L. (2007). The meaning of good parent-child relationships for Mexican American Adolescents. Journal of Research on Adolescence, 17(4), 639-667
  13. Endraswara, S. (2006). Budi pekerti Jawa: Tuntunan luhur dari budaya adiluhung. Yogyakarta: Buana Pustaka
  14. Fatmasari, A. E. (2013). Dinamika kedekatan orangtua-anak pada keluarga Jawa [Tesis tidak dipublikasikan]. Universitas Gadjah Mada
  15. Fernando,T., & Elfida, D. (2017). Kedekatan remaja pada ibu: Pendekatan indigenous psychology. Jurnal Psikologi, 13(2), 150-161
  16. Ge, X., Natsuaki, M. N., Neiderhiser, J. M., & Reiss, D. (2009). The longitudinal effects of stressful life events on adolescent depression are buffered by parent-child closeness. Development and Psychopathology, 21, 621-635
  17. Geerzt, H. (1985). Keluarga Jawa. Jakarta. PT Grafiti Pers
  18. Golish, T. D. (2000). Changes in closeness between adult children and their parents: A turning point analysis. Communication Reports, 13(2), 79-96
  19. Hakim, M. A., Supriyadi, & Yuniarti, K. W. (2012). The contents of Indonesian child-parent attachment: Indigenous and cultural analysis. The International Society of Social and Behavioral Development, 2(62), 11-15
  20. Hakim, M. A., Thontowi, H. B., Yuniarti, K. W., & Kim, U. (2012). The Basis of children’s trust towards their parents in Java, ngemong: Indigenous psychological analysis. International Journal of Research Studies in Psychology, 1(2), 3-16
  21. Handayani, C. S. & Novianto, A. (2008). Kuasa wanita Jawa. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta
  22. Kim, U., Yang, K. S., & Hwang, K. K. (2010). Indigenous and cultural psychology: Memahami orang dalam konteksnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  23. Lestari, S., Faturochman, & Kim, U. (2011). Trust in parent child relationship among undergraduate students: Indegenous psychological analysis. Working Paper Advance, Center for Indigenous and Cultural Psychology, 37(2), 11-18
  24. Loehlin, J. C., Horn, J. M., & Ernst, J. L. (2010). Parent-child closeness studied in adoptive families. Personalities and Individual Differences, 48(2), 149-154
  25. Mareta, M. (2018). Pendidikan humanis dalam keluarga (Konstruksi pola asuh orang tua dalam mempersiapkan generasi masa depan). Qawwam, 11 (2), 17-38
  26. Masche, J. G. (2010). Explanation of normative declines in parents knowledge about their adolescent children. Journal of Adolescence, 33, 271-284
  27. Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2006). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajahmada University Press
  28. Nguyen, M., Bin, Y.S., & Campbell, A.J. (2012). Comparing online and offline self-disclosure: A Systematic review. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 15(2), 103-111
  29. Prabowo, R. D.B. & Aswanti, M. (2014). Hubungan attachment ibu-anak dan ayah-anak dengan kemandirian pada remaja akhir. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 7, 34-46
  30. Prasanti, D. (2016). Perubahan media komunikasi dalam pola komunikasi keluarga di era digital. Jurnal Commed, 1(1), 69-81
  31. Prihantoro, G. A. (2012). Identifikasi sumber penghargaan remaja Jawa kepada ibu dan ayah. [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Diponegoro
  32. Purnama, R.A. dan Wahyuni, S. (2017). Kelekatan (attachment) pada ibu dan ayah dengan kompetensi sosial pada remaja. Jurnal Psikologi, 13(1)
  33. Putri, A. U. & Himam, F. (2005). Ibu dan karir: Kajian fenomenologis terhadap dual career family. Jurnal Psikologi, 32(1), 48-60
  34. Qonitatin, N. (2019). Dimensi dan dinamika relasi remaja-orangtua serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalamnya [Disertasi tidak dipublikasikan]. Universitas Gadjah Mada
  35. Repinski, D. J. & Zook, J. M. (2005). Three measures of closeness in adolescents relationships with parents and friends: Variations and developmental significance. Personal Relationships, 12, 79–102
  36. Roest, A. M. C., Dubas, J. S., & Gerris, J. R. M. (2010). Value transmissions between parents and children: Gender and developmental phase as transmission belts. Journal of Adolescence, 33, 21-31
  37. Rohde, P. A., Atzwanger, K., Butovskaya, M., Lampert, A., Mysterud, I., Andres, A. S., & Sulloway, F. J. (2003). Perceived parental favoritism, closeness to kin, and the rebel of th family: The effects of birth order and sex. Evolution and Human Behavior, 24, 261-276
  38. Rohimin. (2019). Reposisi pendidikan keluarga bagi anak generasi alfa oleh guru besar. Nuansa, 12(2), 152-171. Roqib, M. (2007). Harmoni dalam budaya Jawa (Dimensi edukasi dan keadilan gender). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  39. Santoso, I. (2012, Mei 10). Lima artis wanita Indonesia yang pernah konflik dengan ibunya. Uniknya. http://uniknya.com/2012/05/10/5-artis-wanita-indonesia-yang-pernahkonflik-dengan-ibunya/#.ULb-GK5adZ0
  40. Scharf, M. & Mayseless, O. (2008). Late adolescent girl’s relationships with parents and romantic partner: The distinct role of mothers and fathers. Journal of Adolescence, 31, 837-855
  41. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kombinasi (Mixed methods). Bandung: Penerbit Alfabeta
  42. Suwartono, H. O. (2012). Nilai yang dipelajari remaja putri dari ibu dan kaitannya dengan efikasi diri (Kajian indegenous psychology dalam konteks Jawa) [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Diponegoro
  43. Wahyudi, T. (2019). Paradigma pendidikan anak dalam keluarga di era digital (Perspektif pendidikan islam). RI’AYAH, 4 (1), 31-43
  44. Yusuf, S. (2009). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.