skip to main content

PUASA YANG MENAJUBKAN (STUDI FENOMENOLOGIS PENGALAMAN INDIVIDU YANG MENJALANKAN PUASA DAUD)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 7 Jun 2020; Published: 7 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Sebagian umat manusia di dunia menjalankan ibadah puasa. Berbagai agama turut memerintahkan umatnya untuk menjalankan puasa sesuai dengan tata cara dan pelaksanaannya masing-masing dengan tujuan yang sama, yakni mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Beberapa agama tidak hanya islam, memiliki ajaran-ajaran yang bertalian dengan keagamaan salah satunya adalah puasa. Puasa dalam Islam ada bermacam-macam salah satunya adalah Puasa Daud. Puasa Daud merupakan puasa yang dilakukan satu hari berpuasa dan satu hari berbuka. Fenomena yang menarik adalah ketika Puasa Daud dianggap berat bagi sebagian individu, tetapi ada beberapa individu yang menjalankannya bahkan hingga bertahun-tahun.  Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai individu yang menjalankan Puasa Daud, dinamika psikologis individu yang menjalankan Puasa Daud, serta bagaimana manfaat Puasa Daud terhadap individu yang menjalankan. Subjek penelitian berjumlah 4 orang dengan karakteristik sudah baligh, serta menjalankan Puasa Daud minimal selama 6 bulan. Penentuan subjek digunakan teknik purpossive sampling atau sampling bertujuan. Metode analisis yang digunakan, yaitu menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis dengan wawancara terstruktur. Hasil dari penelitian ini, yakni subjek mengalami proses dan dinamika psikologis berpuasa daud, serta puasa daud mempengaruhi subjek dalam hal makna puasa daud, kebahagiaan, kontrol diri, spiritualitas, religiusitas, emosi positif, regulasi emosi, pro-social behavior, interaksi sosial, relasi sosial, serta agresivitas. 

 

Fulltext View|Download
Keywords: individu, pengalaman, puasa daud

Article Metrics:

  1. Amabile, T.M.(1983). Social psychology creativity: A componential conceptualization. Journal of Personality and Social Psychology, 45, 357-376
  2. Al-Qaththan, M. S. (2004). Pengantar studi ilmu hadits. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
  3. As-Sirjani, R. (2011). Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
  4. Ash-shawi, J. A. (2006). Terapi puasa: Manfaat puasa ditinjau dari perspektif sains modern. Jakarta: Republika
  5. Ayyub, M. H. S. (2008). Panduan beribadah khusus pria: Menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jakarta Timur: Penerbit Almahira
  6. Baha’ullah. (2008). Majalah agama baha’i. Jakarta: Majelis Baha’i Indonesia
  7. Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial (Edisi 10). Jakarta: Erlangga
  8. Bjorkqvist, K., Langerspetz, M. K. & Kaukinen A. (1992). Do girls manipulate and boys figh developmental trends in regard direct and indirect aggression. Journal Aggressive Behavior, 18, 411-423
  9. Gatchel, R.J & Mears, F.G. (1982). Personality: Theories, assessment & research. New York, NY: St. Martin’as Press
  10. Creswell, W, J. (2016). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  11. Compton, C. W., & Hoffman, E. (2013). Positive psychology: The science happiness and flourishing. Wadsworth, OH: Cengage Learning
  12. Dale & Daniel. (2011). Surviving sexual violence: a guide to recovery and empowerment edited by thema bryant davis. Lanham, MD: Rowman & Littlefield Publisher.Inc
  13. Faza, A. (2010). Puasa dalam perspektif islam. Yogyakarta: Diva Press
  14. Feist, J. & Feist, G.J. (2011). Teori kepribadian (Edisi 7 jilid 2). Jakarta: Salemba Humanika
  15. Gilavand, A & Fatahiasl, J. (2018). Studying effect of fasting during ramadan on mental health of university students in iran: a review. Journal of Research in Medical and Dental Science. 6(2), 205-209
  16. Glock, C., & Stark, R. (1974). American piety: the nature of religious commitment. Los Angeles, CA: California Press
  17. Herdiansyah, H. (2012). Penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  18. Jalaludin. (2012). Psikologi agama. Jakarta: Rajawali Pers
  19. Julianto, V., & Muhopilah, P. (2015). Hubungan puasa dengan tingkat regulasi kemarahan. Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 32-40
  20. Kahija, Y. F. L. (2017). Penelitian fenomenologis: jalan memaknai pengalaman hidup.Yogyakarta: PT. Kanisius
  21. Kazemi, M., Karimi, S., Ansari, A., Negahban, T., Hosseini, S. H. & Vazirinejad, R. (2006). The effect of ramadan fasting on psychological health and depression in sirjan azad university students. Journal of Rafsanjan University of medical Sciences, 5(2), 117-122
  22. Kompas.com. (2012). Dua puluh mukjizat puasa terhadap kesehatan manusia. Diunduh dari: https://lifestyle.kompas.com/read/2012/07/25/11331762/20.Mukjizat.Puasa.terhadap.Kesehatan.Manusia
  23. Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana
  24. Mahathera, S. P., Mahathera, J., & Saccadhammo, B. (2007). Kumpulan ceramah dhammaclass masa vassa vihara vidyaloka. Yogyakarta: Insight Vidyasena Vidyaloka
  25. McDowell, I. (2006). Measuring health: a guide to rating scales and quistionaires (Third Ed.). New York, NY: Oxford Universuty
  26. Mercer, J., & Clayton, D. (2011). Social psychology. Harlow: Pearson
  27. Moghdam, N, M., & Maghsoudi, S.H. (2012). A survey of effect of fasting in ramadhan on the level of stres. South Iran Medical Journal. 2, 137-149
  28. Mousavi, A. S., Seifi, M., Baghni, A. S., & Dolat, E. (2015). The effect fasting on the level of happiness in the general population of Kehermanshah, Iran. Journal of Fasting Health. 3(1), 29-34
  29. Mousavi, A. S., Rezaei, M.M., Baghni, A. S., & Seifi, M. (2014). Effect of fasting on mental health in the general population of kermanshah, iran. Journal of Fasting Health. 2(2), 65-70
  30. Muhopilah, P., Gamayanti, W., & Kurniadewi, E. (2018). Hubungan kualitas puasa dan kebahagiaan santri Pondok Pesantren Al-Ihsan. Jurnal Psikologi Islam dan Budaya, 1(1), 56-66. doi: 10.15575/jpib.v1i1.2071
  31. Muhakamurrohman, A. (2014). Pesantren: Santri, kiai, dan tradisi. Jurnal Kebudayaan Islam. 12(2), 109-118
  32. Mu’arifah, A., & Martinah, S. A. (2004). Hubungan keteraturan menjalankan sholat dan puasa senin kamis dengan agresivitas. Indonesian Psychologycal Journal, 1(2), 10-24
  33. Noya, A. (2018). Manfaat puasa bagi kesehatan. Diunduh dari: https://www.alodokter.com/manfaat-puasa-bagi-kesehatan
  34. Putsanra, V. D. (2017). Manfaat puasa bagi kesehatan fisik dan mental. Diunduh dari: https://tirto.id/manfaat-puasa-bagi-kesehatan-fisik-dan-mental-cpX3?gclid=Cj0KCQiAj 4biBRCARIsAA4WaFiPJH5a20dmUmSPaIbYCUpxMC92Lt8FfZLrCEEO2mSlx6x9ac25NzgaAqJ9EALw_wcB
  35. Ormrod, E. J. (2008). Psikologi Pendidikan: Membantu siswa tumbuh dan berkembang. Jakarta: Erlangga
  36. Rahman, V. (2018). Lima manfaat puasa bagi kesehatan mental dan jiwa. Diunduh dari: https://www.idntimes.com/news/indonesia/vanny-rahman/5-manfaat-puasa-bagi-kesehatan-mental-dan-jiwa-nomor-3-kamu-pasti-baru-tahu-1/full
  37. Rani, M, M, L. (2015). Tujuh manfaat puasa meningkatkan kesehatan mental. Diunduh dari https://www.merdeka.com/sehat/7-manfaat-puasa-meningkatkan-kesehatan-mental.html
  38. Rahmawati, W., S. (2014). Subjective well-being pada pelaku puasa dalail al-khairat. Jurnal Psiko Utama, 2(2), 1-10
  39. Rifan, R. A.(2018). Dahsyatnya puasa daud. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
  40. Rosyidin. (2011). Pengaruh puasa terhadap kesehatan mental siswa di Mts Al-khairiyah Kedoya Selatan Jakarta Barat. (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
  41. Robbins, P. S., & Judge, A. T. (2015). Perilaku organisasi. Jakarta: Karya Salemba Empat
  42. Santrock, J.W. (2011). Life span development: Pekembangan masa hidup (Edisi 13, jilid 1). Jakarta: Erlangga
  43. Sarafino, E. P., & Smith. (2013). Health psychology: biopsychosocial interaction (seven Ed.). Hoboken, NJ: John Willey & Sons
  44. Seligman. (2012). Flourish. New York, NY: Free Press
  45. Sivananda, S. S. (2002). Hari raya dan puasa dalam agama hindu. Surabaya: Paramita
  46. Stenberg, R.J.(2018). Psikologi kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  47. Sonhaji, A. (2017). Motivasi dan pencerahan. Yogyakarta: Qolbun Salim
  48. Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG
  49. Synder, R. C., & Lopez, J. S. (2002). Handbook of positive psychology. New York, NY: Oxford University Pres. Inc
  50. Taylor, S.E., Peplau, L.A., & Sears, D.O. (2009) Psikologi sosial. (Edisi 12). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
  51. Walgito, B. (2003). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: ANDI
  52. Zakiah, L., & Faturochman. (2004). Kepercayaan santri pada kiai. Buletin Psikologi, 12(1), 33-43

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.