skip to main content

PERJALANAN CINTAKU : SEBUAH STUDI FENOMENOLOGIS TENTANG PENGALAMAN PENCARIAN JODOH PADA PRIA PENGGUNA APLIKASI TA’ARUF ONLINE INDONESIA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 21 Jan 2020; Published: 21 Jan 2020.

Citation Format:
Abstract

Ta’aruf adalah proses berkenalan untuk megetahui calon suami atau istri yang ingin dinikahi dengan bantuan perantara orang lain dan sesuai dengan syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pria pengguna aplikasi Ta’arufOnline Indonesia (TOI) dalam pencarian jodoh mereka.

Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif dengan metode fenomenologis dan menggunakan teknik analisis Deskripsi Fenomenologis Individual (DFI).Subjek yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga orang pria pengguna aplikasi (TOI) yang dipilih menggunakan metode purposive.Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara.

Temuan dari penelitian ini adalah: Semua subjek pernah berpacaran. Proses hijrah membuat ketiga subjek memutuskan untuk berhenti pacaran dan beralih ke proses ta’aruf. Alasan subjek untuk memilih ta’aruf menggunakan aplikasi TOI adalah ; 1) Kesibukan kerja sehingga tidak punya waktu untuk ta’aruf, 2) dengan perantara ustadz atau tokoh agama, 3) rasa iseng untuk mencoba aplikasi TOI, 4) banyaknya pilihan akhwat atau wanita yang bisa diajak ta’aruf,5) niatan, dan  6) kesiapan untuk menikah. Pasca ta’aruf dengan aplikasi TOI, ditemukan subjek peneltian satu berhasil menikah, dan sisanya tidak melanjutkan proses ta’aruf

Fulltext View|Download
Keywords: ta’aruf, aplikasi ta’aruf online indonesia, studi fenomenologi

Article Metrics:

  1. Al-Abraar, Muflih Najmudin.(2018). Konsep hijrah dalam perspektif tafsir Fi Zhailalil Quran dan Al-Jawahir.Diploma thesis.Bandung : UIN Sunan Gunung Djati
  2. Ardhianita, I., & Andayani, B. (2005).Kepuasan pernikahan ditinjau dari berpacaran dan tidak berpacaran.Jurnal Psikologi, 32(2), 101-111
  3. Bateman, T. S. & Snell, S. A. (2009).Manajemen kepemimpinan dan kolaborasi dalam dunia yang kompetitif.Jakarta : Salemba Empat
  4. Benokraitis, N. V. (2008). Marriages and families (7th edition) Change, Choices and Constraint. New Jersey: Prentice-Hall Inc
  5. Budiargo, D. 2015. Berkomunikasi ala Net Generation. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia
  6. Conrad, Chandi S. 2010. Hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku seksual remaja dalam berpacaran.Jurnal Mind Set. 1. 118-123
  7. Creswell, J. W. (2016). Research design: pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  8. Damayanti, R (2007). Peran biopsikososial terhadap perilaku berisiko tertular HIV pada remaja SLTA di DKI Jakarta. Disertasi, Universitas Indonesia, Depok
  9. DeGenova, M. K., & Rice, P. (2005) Intimate relationship, marriage and family(6th edition).Boston : McGraw Hill
  10. Donna, D. F., & Lengkong, F. (2009). Penyesuaian perkawinan pada pasangan yang menikah tanpa proses pacaran (Ta’aruf). Jurnal : Universitas Gunadarma
  11. Eastwick, Luchies, Finkel, & Hunt (2014). The predictive validity of ideal partner preference : A Review and meta-analysis. Psychological Bulletin, 140, 623-665
  12. El-hakim, L. (2014).Fenomena pacaran dunia remaja.pekan baru riau: Zanafa Publishing
  13. Jurnal Empati, Volume (Nomor), halaman
  14. Fachitiandi, A. R. (2018). Dinamika psikologis pada repentance process, Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  15. Fitriani, N. R. (2018) Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti Sebuah Studi.Empati, 7(2), 275-28
  16. Hana, L. (2012). Ta’aruf, proses perjodohan sesuai syari Islam.Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
  17. Herdianti, Annisa Hanif. (2018). Pencarian jodoh melalui aplikasi tinder di era digital.Skripsi. Universitas Airlangga. Diakses dari http://repository.unair.ac.id/72469/3/JURNAL_Fis.S.29%2018%20Her%20p.pdf
  18. Hermawan, Edy.(2018) Pendidikan pacaran dalam perspektif Islam.Skripsi, Universitas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Diambil dari http://repository.radenintan.ac.id/5627/
  19. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan; suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Edisi Kelima), Jakarta :Erlangga
  20. Indrayani, W. (2016). Perilaku berpacaran pada remaja di desa batubelah kecamatan Kampar kabupaten Kampar. JOM FISIP, Vol. 3(1)
  21. Jalaluddin. (2016). Psikologi Agama : Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-Prinsip Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada
  22. Karim, Arika Z (2015). Dari ta’aruf hingga menikah : eksplorasi pengalaman penemuan makna cinta dengan interpretative phenomenological analysis. Jurnal Empati, 4, 43-48
  23. KBBI.(2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diunduh dari https://kbbi.kemdikbud.go.id
  24. KBBI.(2016). KBBI Daring.Diunduh dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/
  25. Kefalas, M. J., Furstenberg, F. F., Carr, P. J., & Napolitano, L. (2011). ‘’Marriage is more than being together’’ : the meaning of marriage for young adults. Journal of Family Issues, 32(7), 845-875. https://doi.org/10.1177/01925X10397277
  26. Kertamuda, Fatchiah E. (2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonesia.Jakarta : Salemba Humanika
  27. Lesteri , S. T. (2015). Perubahan perilaku pacaran remaja sekolah menengah pertama Negerai 2 Sendawar di Kutai Barat. eJournal Sosiatri-Sosiologi, 3 (4), 11-25
  28. Madya, S. H. (2017). Pacaran or ta’aruf : contesting two cultural trends of mate selection in Indonesia. SHAHIH : Journal of Islamicate Multidisciplinary, 2(2)
  29. McKay, R.H. (2013).3) Catholic guilt? Recall of confession promotes prosocial. Journal Religion, Braind, and Behavior 3(3), 201-209
  30. Mubarok, Achmad. 2005. Psikologi keluarga, dari keluarga sakinah hingga keluarga bangsa. Jakarta : PT Bina Retna Pariwa
  31. Muhyidin, I. (2014). Layanan informasi tentang perilaku seks dalam bingkai Islam. Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 5(1), 41-54
  32. Muliyati. (2012). Faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku gaya pacaran pada siswa SMU X dan MAN Y kabupaten sidrap propinsi Sulawesi Selatan tahun 2012 (Skripsi yang tidak dipublikasikan). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok
  33. Mulyani, Y. (2010). Nasionalisme dalam Siti Nurbaya karya Marah Rusli.Jurnal Sosioteknologi, 9(19), 797-811
  34. Naan.(2018). Motivasi Beragama dalam Mengatasi Rasa Frustasi.Syifa Al-Qulub, 3, 1-7
  35. Nusrulla, Rulli. Komunikasi antar budaya, Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2010
  36. Rakhmawati, Fariza Yuniar. (2013). Self disclosure dalam ta’aruf pranikah kader partai keadilan sejahtera (PKS).Jurnal Ilmu Komunikasi, 2, 11-21
  37. Rayani, Dewi. (2012). Dinamika perjodohan (ta’aruf) dalam komunitas tarbiyah islamiyah.Thesis.Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Diakses dari http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail⊂=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=58407
  38. Rosita, Kusnulia. 2014. Pengalaman subjektif istri yang menikah dengan proses ta’aruf. Jurnal Empati. 4. 1-13
  39. Santrock, J. W. (2011). Life span development :perkembangan masa hidup jilid 2. (edisi ke-13).Jakarta : Erlangga
  40. Sarwono. 2011. Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers
  41. Setiawan, E. D. (2017). Makna hijrah pada mahasiswa Fikom Unisba di Komunitas di Komunitas (‘Followers’) akun ‘Line@
  42. Shofwatillah, A (2018). Pengalaman menikah pada pria di masa beranjak dewasa.Jurnal Empati, 7, 20-26
  43. Sniezek, T. (2013).Negotiating marriage: a process model of heterosexual engagement.SAGE Open, 3(3), 2158244013499161.https://doi,org/10.1177/2158244013499161
  44. Subandi. (2009) Psikologi dzikir :Studi fenomenologi pengalaman transformasi religius.Yogykarta : Pustaka Pelajar
  45. Sujarwati., Yugistyowati, A., Haryani, A. (2014). Peran orang tua dan sumber informasi dalam pendidikan seks dengan perilaku seksual remaja pada masa pubertas di SMAN 1 turi. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, Vol. 2(3), 112-116
  46. Sumarwan, U. (2011). Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia
  47. Tuasikal, Abduh M. (2016). Dosakah campur baur lawan jenis di pasar, Kampus dan Rumah Sakit?. Diakses pada 27 Maret 2019, dari https://rumaysho.com/14887-dosakah-campur-baur-lawan-jenis-di-pasar-kampus-dan-rumah-sakit.html
  48. Usman, F. (2016).Efektivitas penggunaan Mmdia online sebagai sarana dakwah.Al-Tsiqoh: Jurnal, 1(1), 1-8
  49. Widiastuti, Caroline A. 2013. Faktor-faktor yang menyebabkan seorang ‘’mantan’’ pastor memutuskan untuk menikah.Psikodimensia. 12. 150-162
  50. Jurnal Empati, Volume (Nomor), halaman
  51. Wuryandari, D. (2010). Perbedaan persepsi suami istri terhadap kualitas pernikahan antara yang meniakh dengan pacaran dan ta’aruf.Skripsi.Semarang : Universitas Diponegoro. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/24792/

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.