skip to main content

PENEMUAN MAKNA HIDUP PADA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 25 Mar 2019; Published: 26 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Residivis atau pengulangan kembali tindak pidana merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang diharapkan mampu mengurangi residivis, nyatanya masih belum mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Penemuan makna hidup memungkinkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) berubah menjadi lebih baik, sehingga terjadinya residivis dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penemuan makna hidup para residivis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis, dan menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) sebagai metode analisisnya. Subjek penelitian adalah tiga orang residivis yang dipilih dengan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga subjek telah menemukan makna hidupnya. Tema Induk yang ditemukan adalah proses menjadi seorang kriminal, kehidupan di Lapas, dan makna hidup, sedangkan untuk subjek dua ditemukan tema individual yaitu pengalaman menjadi buron. Kehidupan di Lapas, keluarga, agama, nasionalisme, sikap terhadap kematian, sikap terhadap bunuh diri, pengalaman menjadi buron, pengalaman selamat dari kematian, dan keinginan yang kuat untuk membuktikan suatu hal menjadi faktor yang membuat ketiga subjek menemukan makna hidup mereka. Adanya makna hidup membuat para subjek ingin menjadi orang yang lebih baik, yang tidak ingin mengulang kembali tindak pidana, dan mencapai tujuan hidup yang mereka inginkan. 

Fulltext View|Download
Keywords: lapas, residivis

Article Metrics:

  1. Amran, A. (2003). Faktor Sosio Demografis Yang Mendorong Terjadinya Residivisme. Tesis. Fakultas Sosiologi Universitas Indonesia Jakarta
  2. Bastaman, H. D. (2007). Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup Dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  3. Creswell, J.W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset : Memilih Di Antara Lima Pendekatan. DIY: Pustaka Pelajar
  4. Frankl, V.E. (2017). Man’s Search For Meaning. Jakarta: Noura
  5. Hamanongan, J. (2018). Dua Pelaku Yang Curi Motor Dan Rudapaksa Korban Merupakan residivis. Di unduh dari http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/08/14/dua-pelaku-yang-curi-motor-dan-rudapaksa-korban-merupakan-residivis
  6. Huss, M.T. (2008). Forensic Psychology. The British Library
  7. Kartono, K. (2004). Patologi Sosial Jilid 1. Jakarta: PT. Grafindo
  8. La Kahija, Y.F.. (2017). Penelitian Fenomenologis Jalan Memahami Pengalaman Hidup. Yogyakarta: Kanisius
  9. Lubis, S.M., & Maslihah, S. (2012). Analisis Sumber-Sumber Kebermaknaan Hidup Narapidana Yang Menjalani Hukuman Seumur Hidup. Jurnal Psikologi Undip. Vol. 11, No.1, April 2012
  10. Madia, F. (2018). Rampok Nasabah Hingga Rp.714 Juta Komplotan Residivis Diringkus. Diunduh dari https://www.idntimes.com/news/indonesia/fitria-madia/rampok-nasabah-hingga-rp714-juta-komplotan-residivis-diringkus/full
  11. Nugraha, I.W., & Abidin, Z. (2013). Motivasi Kejahatan Repetitif Residivis di Lembaga Pemasyarakatan Pati. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro
  12. Permatasari, O.S.D. (2016). Studi Fenomenologi Mengenai Pengalaman Narapidana Kategori Residivis. Skripsi. Fakultasi Psikologi Universitas Sanata Dharma, yogyakarta
  13. Radar Semarang. (2017). 10 Hari Bebas Residivis Kembali Beraksi 3 Kali. http://radarsemarang.com/2017/04/05/10-hari-bebas-residivis-kembali-beraksi-3-kali/
  14. Republik Indonesia. (1995). Undang-Undang Nomer 12 Tahun 1995 tentang Pemasyaratakatan. Badan Pembinaan Hukum Nasional: Jakarta. Diunduh dari http://www.bphn.go.id/data/documents/95uu012.pdf
  15. Smith, J. A. (2009) Dasar-Dasar Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  16. Sudarto. (2010). Kapita Selekta Hukum Pidana. Bandung: Alumni
  17. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
  18. Tomar, S. (2013). The Psychological Effect Of Incarceration On Inmates: Can We Promote Positive Emotion In Inmates. Delhi Psychiatry Journal. Vol.16 No.1

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.