Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI23572, author = {Herdy Setiawan and Hastaning Sakti}, title = {PENEMUAN MAKNA HIDUP PADA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 SEMARANG}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {lapas, residivis}, abstract = { Residivis atau pengulangan kembali tindak pidana merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang diharapkan mampu mengurangi residivis, nyatanya masih belum mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Penemuan makna hidup memungkinkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) berubah menjadi lebih baik, sehingga terjadinya residivis dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penemuan makna hidup para residivis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis, dan menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) sebagai metode analisisnya. Subjek penelitian adalah tiga orang residivis yang dipilih dengan teknik purposive . Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga subjek telah menemukan makna hidupnya. Tema Induk yang ditemukan adalah proses menjadi seorang kriminal, kehidupan di Lapas, dan makna hidup, sedangkan untuk subjek dua ditemukan tema individual yaitu pengalaman menjadi buron. Kehidupan di Lapas, keluarga, agama, nasionalisme, sikap terhadap kematian, sikap terhadap bunuh diri, pengalaman menjadi buron, pengalaman selamat dari kematian, dan keinginan yang kuat untuk membuktikan suatu hal menjadi faktor yang membuat ketiga subjek menemukan makna hidup mereka. Adanya makna hidup membuat para subjek ingin menjadi orang yang lebih baik, yang tidak ingin mengulang kembali tindak pidana, dan mencapai tujuan hidup yang mereka inginkan. }, issn = {2829-1859}, pages = {40--48} doi = {10.14710/empati.2019.23572}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/23572} }
Refworks Citation Data :
Residivis atau pengulangan kembali tindak pidana merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang diharapkan mampu mengurangi residivis, nyatanya masih belum mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Penemuan makna hidup memungkinkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) berubah menjadi lebih baik, sehingga terjadinya residivis dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penemuan makna hidup para residivis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis, dan menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) sebagai metode analisisnya. Subjek penelitian adalah tiga orang residivis yang dipilih dengan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga subjek telah menemukan makna hidupnya. Tema Induk yang ditemukan adalah proses menjadi seorang kriminal, kehidupan di Lapas, dan makna hidup, sedangkan untuk subjek dua ditemukan tema individual yaitu pengalaman menjadi buron. Kehidupan di Lapas, keluarga, agama, nasionalisme, sikap terhadap kematian, sikap terhadap bunuh diri, pengalaman menjadi buron, pengalaman selamat dari kematian, dan keinginan yang kuat untuk membuktikan suatu hal menjadi faktor yang membuat ketiga subjek menemukan makna hidup mereka. Adanya makna hidup membuat para subjek ingin menjadi orang yang lebih baik, yang tidak ingin mengulang kembali tindak pidana, dan mencapai tujuan hidup yang mereka inginkan.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University