skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP ORANG TUA DAN KONTROL DIRI DENGAN INTENSI DELINKUENSI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 8 Mar 2019; Published: 25 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Masa remaja merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, sehingga pada masa ini terlihat adanya labilitas serta keterguncangan emosionalitas dalam diri remaja yang dapat menimbulkan intensi delinkuensi. Salah satu penyebab timbulnya intensi delinkuensi yaitu lemahnya pengendalian dorongan dalam diri serta masalah pada lingkungan keluarga. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kelekatan aman terhadap orangtua dan kontrol diri dengan intensi delinkuensi pada siswa kelas XI SMK Negeri 4 Semarang. Populasi pada penelitian ini berjumlah 585 siswa kelas XI, dan sebanyak 219 siswa diambil sebagai sampel penelitian yang didapatkan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala intensi delinkuensi (60 aitem, α = .947), skala kelekatan aman terhadap orangtua (28 aitem, α = .891), dan skala kontrol diri (18 aitem, α = .881). Analisis menggunakan analisis regresi berganda dan sederhana untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kelekatan aman terhadap orangtua dan kontrol diri dengan intensi delinkuensi (BX1 = -.548; BX2 = -1.042; p = .000). Hasil analisis regresi sederhana pertama menunjukkan terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kelekatan aman terhadap orangtua dengan intensi delinkuensi (B = -.886; p = .000). Hasil analisis regresi sederhana kedua menunjukkan terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kontrol diri dengan intensi delinkuensi (B = -1.482; p = .000). Maka dapat disimpulkan bahwa untuk dapat terhindar dari intensi delinkuensi pada diri siswa, kelekatan aman terhadap orangtua saja tidak cukup namun juga dibutuhkan kemampuan mengontrol diri yang baik.

Fulltext View|Download
Keywords: kelekatan aman; orangtua

Article Metrics:

  1. Abella, L. J. (2016). Extent of the factors influencing the delinquent acts among children in conflict with the law. Journal of Child & Adolescent Behavior, 4(2), 288. doi: 10.4172/2375-4494.1000288
  2. Andaryani, D. (2013). Perbedaan tingkat self control pada remaja laki-laki dan remaja perempuan yang kecanduan internet. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 2(3)
  3. Angka Kenakalan Remaja Meningkat 20% Lebih. (2017, 25 Februari). Wonosobozone. Diunduh dari https://www.wonosobozone.com/angka-kenakalan-remaja-meningkat-20/
  4. Aroma, I. S., & Suminar, D. R. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri dengan kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan perkembangan, 1(2)
  5. Azwar, S. (2014). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  6. Biro Humas Kemensos dan Tim Komunikasi Pemerintah-Kominfo. (2016, 26 Juni). Peringati hari anti narkotika internasional 2016, pemerintah dorong partisipasi masyarakat cegah penyalahgunaan napza. Departemen Kesehatan. Diunduh dari http://www.depkes.go.id/article/view/16062700001/peringati-hari-anti-narkotika-internasional-2016-pemerintah-dorong-partisipasi-masyarakat-cegah-peny.html
  7. DeWall, C. N., Finkel, E. J., & Denson, T. F. (2011). Self-Control inhhibits Aggression. Social and Personality Psychology Compass, 5(7), 458-472
  8. Ghufron, M. N., & Risnawati, S. R. (2014). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
  9. Indrawan, A. (2015, 17 Desember). Bolos Sekolah, Pelajar di Semarang Pesta Miras. Nasional Republika. Diunduh dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/12/17/nzhbad365-bolos-sekolah-pelajar-di-semarang pesta%20miras?fb_comment_id=977096232361951_977926298945611#fce780be7013f
  10. Lo, C. C., Kim, Y, S., Allen, T. M., Allen, A. N., Minugh, P. A., & Lomuto, N. (2011). The impact of school environtment and grade level on student delinquency: a multilevel modeling approach. Crime & Delinquency, 57(4), 622 – 657. doi: 10.1177/0011128709352232
  11. Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa-Hidup. Jakarta: Erlangga
  12. Santrock, J. W. (2014). Remaja. Jakarta: Erlangga
  13. Sarwono, S. W. (2015). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  14. Shaffer, D. R. (2009). Social and personality development. Belmont: Wadsworth Publishing
  15. Soussa, C., Herrenkohl, T. I., Moylan, C. A., Tajima, E. A., Klika, J. B., Herrenkohl, R. C., & Russo, M. J. (2011). Longitudinal study on the effect of child abuse and children’s exposure to domestic violence, paret-child attachments, and antisocial behavior in adolescence. Journal of Interpersonal Violence, 26, 111-138. doi: 10.1177/0886260510362883
  16. Susanto, Budi. (2017, 2 Mei). Saling ejek, dua kelompok pelajar Semarang tawuran. Tribun News. Diunduh dari http://www.tribunnews.com/regional/2017/05/02/saling-ejek-dua-kelompok-pelajar-di-semarang-tawuran
  17. Tedra, L. B. (2017). Gaya kelekatan remaja dan orangtua pada siswa SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Applicant, 6(1), 8 – 13
  18. Vazsonyi, A, T., Mikuska, J., & Kelley, E. L. (2017). It's time: A meta-analysis on the self-control-deviance link. Journal of Criminal Justice, 48, 48-63. doi: 10.1016/j.jcrimjus.2016.10.001

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.