skip to main content

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS PORNOGRAFI PADA SISWA KELAS XI SMA HASYIM ASY’ARI PEKALONGAN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 8 Mar 2019; Published: 25 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Usia remaja adalah fase yang penting dalam rentang perkembangan manusia. Pada fase tersebut seseorang mengalami dorongan seksual yang semakin meningkat. Seseorang dapat dengan mudah mencari dan memenuhi dorongan seksualnya melalui situs-situs pornografi yang beredar di internet. Pengetahuan kagamaan yang baik dapat mengurangi dampak negatif kecanduan akan situs pornografi yang beredar secara bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan antara religiusitas dengan intensitas mengakses situs pornografi pada remaja. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan negatif antara religiusitas dengan intensitas mengakses situs pornografi pada remaja. Subjek penelitian ini adalah 97 siswa yang berusia remaja yang bersekolah di SMA Hasyim Asy’ari Kota Pekalongan. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling yaitu dengan menggunakan teknik acak terhadap kelompok karena populasi yang berbentuk kelas-kelas. Pengumpulan data menggunakan dua skala likert yaitu Skala Religiusitas (36 aitem α = 0,901) dan Skala Intensitas Mengakses Situs Pornografi (15 aitem α = 0,897). Hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana memungkinkan adanya hubungan negatif antara religiusitas dengan intensitas mengakses situs pornografi pada remaja ( r = -0,585, p = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat religiusitas yang dimiliki individu berusia remaja maka semakin rendah intensitas dalam mengakses situs pornografi, dan sebaliknya, semakin rendah tingkat religiusitas individu berusia remaja maka semakin tinggi pula intensitas dalam mengakses situs pornografi. Religiusitas memberikan sumbangan sebesar 34,2% terhadap intensitas mengakses situs pornografi pada siswa kelas XI SMA Hasyim Asy’ari Pekalongan.

Fulltext View|Download
Keywords: religiusitas; pornografi

Article Metrics:

  1. Ancok, D dan Suroso, F. N. (2001). Psikologi Islami. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar
  2. Andarwati, S. R dan Sankarto, S. B. (2005). Pemenuhan Kepuasan Pengguna Internet oleh Pengguna Badan Litban Pertanian di Bogor. Jurnal Perpustakaan Pertanian vol. 14 no. 1
  3. Anonim. (2011).Pornografi. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki.pornografi. Azwar, S. (2009). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar, S. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar, S. (2014). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  4. Bhakti, A. K. (2010). Hubungan Antara Tingkat Religiusitas dengan Perilaku Seks Bebas pada Remaja Tengah di Lokalisasi Bawen (Skripsi). Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana
  5. Fitrisary, E & Muslimin, I. Z. (2009). Intensitas mengakses situs porno dan perilaku seksual remaja. Jurnal Humanitas
  6. Glock & Stark. (1970). Patterns of Religious Commitment. Chicago: Rand McNally
  7. Griffiths, M., Davies, M., & Chapell, D. (2004). Online Computer Gaming. British Medical Journal, 331: 122
  8. Haryanthi, L.P.S. (2000). Fenomena Kecanduan Cybersex. Fakultas Psikologi UGM: Yogyakarta
  9. Horrigan, J. B. (2002). New Internet Users: What They Do Online, What They Don‟t, and Implications for the „Net‟s Future. Pew Internet and American Life Project
  10. Hurlock, E. B. (1990). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga: Jakarta
  11. Jaenudin, Ujam. (2012). Psikologi Kepribadian. Bandung: Pustaka Setia
  12. Jalaluddin, H. 2002. Psikologi Agama: Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  13. Jones, Tod. (2013). Culture, Power, Authoritarianism in the Indonesian State (e-book)
  14. Krori, Smita Deb. (2011). Developmental Psychology. Homeopathic Journal
  15. Levo, Lynn M., CSJ, Ph.D. (2000) The internet and cybersex, Copyright © 2008 Saint Luke Institute, Inc. Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. (1996). Psikologi perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  16. Nuraini. (2011). Intensitas Belajar Siswa. Diunduh dari http://suaraguru.com
  17. Panji, A. (2013, 8 Juli). DNS Nawala Tak Cuma Blokir Situs Porno. Kompas
  18. Prajaningtyas, B. H. (2009). Hubungan antara tekanan teman sebaya dengan perilaku seksual pranikah pada remaja (Skripsi). Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana
  19. Rachman, R. A. (2017). Gambaran Intensitas Penggunaan Smartphone pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember (Skripsi). Jember: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
  20. Rahmawati, D. V., dkk. (2002). Hubungan Antara Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada Remaja. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
  21. Sarwono, S. W. (1989). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pres
  22. Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada
  23. Soetjiningsih. (2006). Remaja usia 15-18 tahun banyak lakukan perilaku seksual pranikah. Online
  24. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
  25. Suhardin & Hayadin. (2017). Pengaruh Layanan Pendidikan Agama di Sekolah Terhadap Religiusitas Siswa (Studi Expost Facto di Medan). Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia
  26. Syahputra, W. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa bersalah mahasiswa mengakses situs porno. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
  27. Theresia, L. (2012). Hubungan antara religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja yang berpacaran (Skripsi). Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana
  28. Wallace, P. (1999). The Psychology of Internet. Cambridge: Cambridge University Press

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.