slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN INTENSI AGRESIVITAS VERBAL INSTRUMENTAL PADA SUKU BATAK DI IKATAN MAHASISWA SUMATERA UTARA UNIVERSITAS DIPONEGORO | Anggraini | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN INTENSI AGRESIVITAS VERBAL INSTRUMENTAL PADA SUKU BATAK DI IKATAN MAHASISWA SUMATERA UTARA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 24 Sep 2018; Published: 27 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan intensi agresivitas verbal instrumental pada suku Batak di ikatan mahasiswa Sumatera Utara Universitas Diponegoro. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang bersuku Batak di ikatan mahasiswa Sumatera Utara Universitas Diponegoro. Sampel penelitian berjumlah 103 orang yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu skala intensi agresivitas verbal instrumental (45 aitem valid dengan α= 0,982) dan skala regulasi emosi (27 aitem valid dengan α= 0,947). Data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis Regresi Sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,432 dengan p= 0,00 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan negatif antara regulasi emosi dengan intensi agresivitas verbal instrumental pada suku Batak di ikatan mahasiswa Sumatera Utara Universitas Diponegoro dapat diterima. Nilai koefisien korelasi negatif menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah negatif, artinya semakin tinggi regulasi emosi maka akan semakin rendah intensi agresivitas verbal instrumental. Regulasi emosi memberi sumbangan efektif sebesar 18,7 % terhadap intensi agresivitas verbal instrumental.

Fulltext View|Download
Keywords: Regulasi emosi, intensi agresivitas verbal instrumental, suku batak

Article Metrics:

  1. Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality and behavior. New york. USA: Open University Press
  2. Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial (10th ed.). Jakarta: Erlangga
  3. Berkowitz, A. D. (2003). The social norms approach: Theory, research and annotated bibliography. Higher education center for alcohol and other drug prevention. Diunduh dari www.edc.org/hec/socialnorms/.pdf
  4. Coon, D. (2005). Psychology a journey (2nd ed.). USA: Thomson Wadsworth
  5. Dewi, L. Zahrasari. (2005). Pengalaman, ekspresi, dan kontrol marah pada orang Batak dan Jawa. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya, 16(2). Diunduh dari ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/download/3236/2036
  6. Ekawati, D., S., & Nashori, F. (2017). Perilaku agresif mahasiswa etnis Jawa dan Etnis Batak. Jurnal Ilmiah Psikologi. Doi: 10.23917/Indigeneous.v010.4685
  7. Faridh, R. (2008). Hubungan antara regulasi emosi dengan kecenderungan kenakalan remaja. Naskah publikasi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
  8. Fitriani, Y., & Alsa, A. (2015). Relaksasi auotogenik untuk meningkatkan regulasi emosi pada siswa SMP. Gaja Mada Jurnal of Profesional Psychology, 1, 149-162. Diunduh dari https://journal.ugm.ac.id/gamajpp/article/viewFile/9391/6965
  9. Gross, J. (2013). Handbook of emotion regulation. NY: Guilford Publication
  10. Gross, J. J., & Thompson, R. A. (2007). Handbook of emotion regulation. E-book. New York : Guilford Press
  11. Koentjaraningrat. (2000). Sejarah teori antropologi. Jakarta : Raja Gratindo Persada
  12. Putri, D. W. L. (2013). Hubungan antara regulasi emosi dan perilaku proposional pada perawat rumah sakit jiwa grhasia Yogyakarta. Empathy, 2. Diunduh dari portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=123318. Santrock, J.W. (2012). Life span development. Jakarta : Penerbit Erlangga. Sarwono, S.W. (2002). Psikologi sosial: Individu dan teori-teori psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka
  13. Schneider, A. (2004). Personal adjustment and mental health. New York: Holt Richart & Winston, Inc
  14. Siswoyo, D. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
  15. Soliha,. U. (2010). Hubungan antara persepsi penerimaan teman sebaya dan tendensi agresivitas relasional pada remaja putri di SMPN 27 Semarang. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. 9 147-157. Diunduh dari eprints.undip.ac.id/24806/1/Persepsi_penerimaan_teman_sebaya.pdf
  16. Suciati, R., & Ivan, M. (2016). Perbedaan ekspresi emosi pada orang Batak, Jawa, Melayu dan Minangkabau. Jurnal Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, 12(2). Diunduh dari ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3236
  17. Syahadat, YM. (2013). Pelatihan regulasi emosi untuk menurunkan perilaku agresif pada anak. Humanitas, Vol. 10(1): 19-36. Diunduh dari https://media.neliti.com/.../24485-ID-pelatihan-regulasi-emosi-untuk-menurunkan-perilaku-agresif-anak.pdf
  18. Tinambunan, D. (2010). Orang Batak kasar? membangun citra & karakter. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  19. Widuri, E. L. (2012). Regulasi emosi dan resilensi pada mahasiswa tahun pertama. Humanitas, 9, 147-156. Diunduh dari https://media.neliti.com/media/publications/24531-ID-regulasi-emosi-dan-resiliensi-pada-mahasiswa-tahun-pertama.pdf

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.