skip to main content

MELANTAS BATAS DIRI: STUDI KASUS RESOSIALISASI EKS-PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID PASCA RAWAT INAP MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEMATIC ANALYSIS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Sep 2018; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Proses resosialisasi merupakan sebuah proses berbaur kembali eks-pasien skizofrenia paranoid di masyarakat setelah terlepas dari statusnya sebagai orang dengan gangguan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami dinamika proses resosialisasi eks-pasien skizofrenia paranoid setelah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jiwa dengan menggunakan metode studi kasus melalui pendekatan analisis tematik. Penelitian ini melibatkan partisipan penelitian sebanyak empat orang yang dipilih menggunakan teknik purposive. Partisipan penelitian terdiri dari satu orang eks-pasien sebagai subjek kasus, serta tiga orang informan dari caregiver, tetangga, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses resosialisasi merupakan upaya eks-pasien untuk dapat memulihkan relasi sosial serta menumbuhkan penerimaan masyarakat. Resosialisasi pada eks-pasien skizofrenia paranoid dipengaruhi oleh proses pengobatan yang dilakukan, dukungan dari caregiver, serta perlakuan masyarakat kepada eks-pasien. Eks-pasien mengoptimalkan keberfungsian sosialnya kembali dengan berusaha untuk tidak terpapar stigma dan melepaskan diri dari simtom melalui pendekatan spiritual. Penerimaan masyarakat dalam proses resosialisasi, serta dukungan dari caregiver membantu meningkatkan kemampuan eks-pasien untuk membangun motivasi diri dan menjalani realitas. Dukungan sosial dari setiap elemen masyarakat dapat membawa eks-pasien untuk lebih memahami dirinya, serta menekan terjadinya relaps pada eks-pasien.

Fulltext View|Download
Keywords: resosialisasi; eks-pasien; skizofrenia paranoid; rawat inap; analisis tematik

Article Metrics:

  1. Ambari, P. K. Mayang. (2010). Ringkasan skripsihubungan antara dukungan keluarga dengan keberfungsian sosial pada pasien skizofrenia pasca perawatan di rumah sakit.Semarang: Universitas Diponegoro
  2. Amir, Yulmaida., &Lesmawati, D, R. (2016). Religiusitas dan spiritualitas: konsep yang sama atau berbeda?.Jurnal ilmiah penelitian psikologi: kajian empiris & non-empiris. No. 02 Vol. 02. Hal 67-73. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  3. Arif, Iman S. (2006). Skizofrenia: Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: PT. Refika Aditama
  4. Braun, V., &Clarke, V. (2006). Usingthematicanalysis in psychology.Qualitativeresearch in psychology. 3(2), 77-101. Doi10.1191/1478088706qp063oa
  5. Christy. (2011). Relapse in schizophrenia. The HongkongMedicalDiary. 16, 5-8. diunduh dari http://www.fmshk.org/database/articles/03mb2_19.pdf
  6. Dulisanti, R. (2015). Penerimaan sosial dalam proses pendidikan inklusif (studi kasus pada proses pendidikan inklusif di SMK Negeri 2 M alang). Indonesian journalofdisabilitystudies. No. 01 Vol. 01. Hal 52-60. Universitas Brawijaya Malang
  7. Fitrikasari, A., dkk. (2012). Gambaran beban caregiver penderita skizofrenia di poliklinik rawat jalan RSJ Amino Gondohutomo Semarang. Medica hospitalia 1. 2, 118-122. RSUP Dr Kariadi Semarang
  8. Hawari, Dadang.(2012). Skizofrenia (pendekatan holistik bio-psiko-sosial-spiritual). Jakarta: Badan Penerbit FKUI
  9. Hendriansyah, H. (2014). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  10. Kaakinen, J. R., Gedaly-Duff, V., Coehlo, D. P., & Hanson, S. M. H. H. (2010). Family healthcarenursing: Theory, practiceandresearch.Philadelphia: F.A Davis Company
  11. Kaplan, H, I., Sadock, B, J., &Grebb, J, A. (2010). Sinopsis psikiatri: ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis. Jakarta: Binarupa Aksara
  12. Maslim, Rusdi. (2013). Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya
  13. Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., &Greene, Beverly.(2005).Psikologi abnormal.Jakarta: Penerbit Erlangga
  14. Permatasari, L., Sriati, A., & Widiastuti, M. (2012). Gambaran dukungan sosial yang diberikan keluarga dalam perawatan penderita skizofrenia di instalasi rawat jalan RSJ Provinsi Jawa Barat. e-Journal Universitas Padjajaran. Diunduh dari http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/735
  15. Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Healthpsychology: biopsychosocialinteractions. United States of America: John Willey& Sons Inc
  16. Subekti, A. E. (2015). Ringkasan skripsi pelaksanaan proses resosialisasi ODGJ untuk kembali dalam masyarakat. Depok: Universitas Indonesia
  17. Sunarto, K. (2014). Pengantar sosiologi edisi revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI
  18. The APA. (2013). Diagnosticandstatistical manual of mental disorder (fifthedition) DSM-5. United States of America: American PsychiatricAssociation
  19. Veague, Heather Barnett. (2007). Psychologicaldisorders: schizophrenia. New York: InfobasePublishing
  20. Wulansih, S., & Widodo, A. (2017). Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap keluarga dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di RSJD Surakarta. e-Journal Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh dari http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/ download/3732/2402
  21. Yusuf, A. H., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.