skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA GURU SMK MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Sep 2018; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berhubungan erat dengan dunia kerja yang terus berkembang secara pesat. Hal ini yang melatarbelakangi guru SMK harus mampu mendidik siswanya menjadi siap untuk bertahan hidup dalam situasi apapun. Selain itu, para guru juga harus membantu guru baru mengenal lingkungan kerjanya dan menghadapi masalah kenakalan remaja (siswanya). Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki OCB. Organizational citizenship behavior yang tinggi pada guru cenderung membuatnya menunjukkan pengabdian pada sekolah, memiliki loyalitas, dan dapat mensukseskan tujuan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan OCB pada guru SMK Muhammadiyah di Kabupaten Semarang. Populasi terdiri dari 104 guru yang terbagi dalam empat sekolah. Sampel penelitian berjumlah 63 guru diperoleh dengan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua skala model Likert, yaitu Skala OCB (22 item valid; α = 0,902) dan Skala Kepuasan Kerja (34 item valid; α = 0,950). Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi (rxy)=0,684, p < 0,001. Artinya, semakin tinggi kepuasan kerja, maka OCB semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja, maka OCB semakin rendah. Kepuasan kerja memberi sumbangan efektif sebesar 46,8% terhadap OCB.

Fulltext View|Download
Keywords: kepuasan kerja, Organizational Citizenship Behavior (OCB), guru

Article Metrics:

  1. Ackfeldt, A. L., & Coote, L. V. (2000). An investigation into the antecedents of organizational citizenship behaviors. ANZMAC 2000 Visionary Marketing for the 21st Century: Facing the Challenge, 217-222
  2. Ali, U., & Waqar, S. (2013). Teachers’ organizational citizenship behaviour working under different leadership style. Pakistan Journal of Psychological Research, 28, 297-316
  3. Alotaibi, G. A. (2001). Antecedents of organizational citizenship behavior: A study of public personnel in Kuwait. Public Personnel Management, 30, 363-367
  4. Ariyanti, F. (2016). Penganggur lulusan SMK dan Universitas naik, ini penyebabnya. Diakses dari http://bisnis.liputan6.com/read/2499479/penganggur-lulusan-smk-dan-universitas-naik-ini-penyebabnya
  5. Bappeda Kabupaten Semarang. (2016). Data strategis Kabupaten Semarang 2016. Diunduh dari http://www,semarangkab,go,id/skpd/bappeda/statistik/kabupaten-dalam-angka-dda/285-data-strategis-kabupaten-semarang-2016,html
  6. Idris, M. (2017). Ini rencana Menperin untuk SMK. Diakses dari: https://finance.detik.com/industri/3418476/ini-rencana-menperin-untuk-smk
  7. Jex, S. M. (2002). Organizational psychology: A scientist-practitioner approach. New York: John Wiley & Sons Inc
  8. Nugroho, D. S., Sutjipto, dan Matin. (2016). Hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku kewargaorganisasian (PKO) guru di SMK Negeri Kecamatan Pasar Minggu kota administrasi Jakarta Selatan. Improvement, 3, 54-63
  9. Paramasivam, G. M. (2015). Role of self-efficacy and family supportive organizational perceptions in teachers’ organizational citizenship behaviour: A study on engineering college teachers in India. Asian Education and Development Studies, 4, 394-408. doi: 10.1108/AEDS-01-2015-0001
  10. Podsakoff, P. M., MacKenzie, S. B., Paine, J. B., & Bachrach D. G. (2000). Organizational citizenship behaviors: A critical review of the theoretical and empirical literature and suggestions for future research. Journal of Management, 26, 513-563. doi: 10.1177/014920630002600307
  11. Prihatsanti, U., & Dewi, K. S. (2010). Hubungan antara iklim organisasi dan organizational citizenship behavior (OCB) pada guru SD Negeri di Kecamatan Mojolaban Sukoharjo. Jurnal Psikologi Undip, 7, 11-17
  12. Rahman, U. (2014). Kepuasan kerja dan organizational citizenship behaviour pada guru Madrasah Aliyah Madani Alauddin Paopao Gowa Sulawesi Selatan. Jurnal Analisa, 21, 131-142
  13. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Sikap dan kepuasan kerja. Aklia Suslia (Ed.), Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat
  14. Runhaar, P., Konermann, J., & Sanders, K. (2013). Teachers’ organizational citizenship behaviour: Considering the roles of their work engagement, autonomy and leaderemember exchange. Teaching and Teacher Education, 30, 99-108. doi: 10.1016/j.tate.2012.10.008.Suryani,A.,Kuncara,H.,&Nurjanah,S.(2014).PengaruhkepuasankerjaterhadapintensiturnoverpadagurudiYayasanPGRICipayungJakartaTimur.JurnalPendidikanEkonomidanBisnis(JPEB),2,1-22
  15. Tentama, F. (2015). Peran kepuasan kerja terhadap kinerja pada guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Yogyakarta. Jurnal Psikologi Undip, 14, 1-81
  16. UU RI No 14 Tahun 2005. (2005). Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Diakses dari http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4c3c8c52945d3/parent/25759
  17. Wijonarko, T. J. (2016). Hubungan motivasi kerja guru dan kepuasan kerja guru dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung. Tesis (diterbitkan). Universitas Kristen Satya Wacana-FKIP
  18. Yuliastini, N. W. D., & Putra, M. S. (2015). Pengaruh kelelahan emosional terhadap kepuasan kerja guru SMK di Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, 4, 943-959
  19. Yuniar, I. G. A. A. Y., Nurtjahjanti, H., & Rusmawati, D. (2011). Hubungan antara kepuasan kerja dan resiliensi dengan organizational citizenship behavior (OCB) pada karyawan kantor pusat PT. BPD Bali. Jurnal Psikologi Undip, 9, 11-20

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.