slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA KETABAHAN DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA WANITA PENYANDANG LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK | Maria | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KETABAHAN DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA WANITA PENYANDANG LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Sep 2018; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara ketabahan dengan kesejahteraan psikologis pada wanita penyandang lupus eritematosus sistemik. Kesejahteraan psikologis adalah kemampuan untuk dapat menerima kondisi diri sendiri, memiliki hubungan positif dengan orang lain, mampu untuk hidup mandiri, mampu menciptakan lingkungan yang tepat bagi dirinya, memiliki tujuan hidup, serta berupaya untuk mengembangkan dirinya. Sampel penelitian ini adalah 40 wanita penyandang lupus eritematosus sistemik. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Ketabahan (23 item, α = 0,881) dan skala Kesejahteraan Psikologis (30 item, α = 0,918). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment Pearson. Hasil analisis data menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara ketabahan dan kesejahteraan psikologis (rxy = 0,691; p < 0,001), artinya semakin tinggi ketabahan wanita penyandang lupus maka semakin tinggi pula kesejahteraan psikologisnya.

Fulltext View|Download
Keywords: kesejahteraan psikologis, ketabahan, odapus, lupus

Article Metrics:

  1. Aini, S . N., & Asiyah, S . N. (2013). Psychological well being peyandang gagal ginjal. Jurnal Penelitian Psikologi, 4(1), 35-45
  2. Ausie, R . K. (2017). Hubungan antara hardiness dan kesejahteraan psikologis pada calon bintara kowad di di pusdikkowad bandung. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha
  3. Baughman, D. C., & Hackley, J. C. (2002). Keperawatan medika bedah : Buku saku untuk Brunner
  4. dan Suddart. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
  5. Djoerban, Z. (2015). Lupus penyakit seribu wajah. Diunduh dari http://zubairidjoerban.org/lupus-penyakit-seribuwajah-bagian-1/
  6. Harimukthi, M .T., & Dewi, K . S. (2014). Ekspolorasi kesejahteraan psikologis indvidu dewasa awal penyandang tunanetra. Jurnal Psikologi Undip, 13(1), 64-77
  7. Heriyanto. (2001). Mengelola konflik di dalam organisasi. Jurnal Anima, 47, 207-279
  8. Huppert, F. A. (2009). Psychological well-being: Evidence regarding its causes and consequences. Applied Psychology: Health and Well-BeingMental Capital and Well-Being, 1(2), 137– 164. https://doi.org/10.1111/j.1758-0854.2009.01008.x
  9. Karasz, A., & Ouellette, S . C. (2015). Role strain and psyhhological well being in woman with systemic lupus erythematosus. Woman and Health, 23(3), 41-57
  10. Keyes, C. L. M., Shmotkin, D., & Ryff, C. D. (2002). Optimizing well-being : The empirical encounter of two traditions. Journal of Personality and Social Psychology. 82(6), 1007– 1022. https://doi.org/10.1037//0022-3514.82.6.1007
  11. Kuncoro, S. (2015). Apa itu penyakit lupus (SLE): Penyebab, gejala, pengobatan. Pasien Sehat
  12. Diunduh dari http://www.pasiensehat.com/2015/02/apa-itu-penyakit-lupus-sle.html
  13. Kokko, K., Tolvanen, A., & Pulkkinen, L. (2013). Associations between personality traits and psychological well-being across time in middle adulthood. Journal of Research in Personality, 47(6), 748–756. https://doi.org/10.1016/j.jrp.2013.07.002
  14. Kreitner, R., & Kinicki, A. (2005). Perilaku organisasi, buku 2, edisi 5. Jakarta: Salemba Empat
  15. Laeli, S . A., & Karyono. (2016). Pengalaman sakit pada penderita lupus: Interpretative phenomenological analysis. Jurnal Empati, 5, 566-571
  16. Lestari, S., & Masykur, A. M. (2014). Hardiness (ketabahan) pada wanita penderita lupus. Jurnal Empati, 3(4), 1-11
  17. Maddi, S. R., & Kobasa, S. C. (2005). The Story of hardiness: Twenty years of theorizing research and practice. Consulting Psychology Journal Practice and Research, 54(3), 175-185. Doi: 10.1037/1061-4087.54.3.173
  18. McElhone, K., Abbot, J., & Teh, L. S. (2006). A review of health related quality of life in systemic lupus erythematosus. Lupus, 15, 633-643
  19. Maharani, N . M., & Halimah, L. (2014). Hubungan dukungan sosial dengan hardiness pada ibu yang memiliki anak penderita leukimia limfoblastik akut di rumah cinta kanker kota bandung. Prosiding Psikologi, 96-99
  20. Nevid, J. S., Rathur, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal, edisi ke 5, jilid 1. Jakarta: Erlangga
  21. Nurmalasari, Y., & Putri, D, E. Hubungan antara dukungan sosial dengan harga diri pada remaja penderita lupus. Jurnal Psikologi, 8(1) , 46-50
  22. Olivia, D . O. (2014). Kepribadian hardiness dengan prestasi kerja pada karyawan bank. Jurnal Psikologi Terapan, 02(1), 115-129
  23. Rasulzada, F. (2007). Organizational creativity and psychological well being. Lund: University of Lund-Swedia
  24. Roviati, E. (2013). Systemic lupus ertythematosus (SLE): Kelainan autoimun bawaan yang langka dan mekanisme molekulernya (review terhadap jurnal systemic lupus ertythematosus, oleh Rahman dan Isenberg. 2008. NEJM). Jurnal Scientiae Educatia, 2 (1), 20-32
  25. Ryan, R . M., & Deci, E . L. (2001). On happiness and human potentials: A review of research on hedonic and eudaimonic well being. Annual Review Psychology, 52 (1), 41-66
  26. Ryff, C . D., & Singer, B . H. (2008). Know thyself and become what you are: A eudaimonic approach to psychological well being. Journal of Happiness Studies, 9 (1), 13-39. Doi: 10.1007/s10902-006-9019-0
  27. Santrock, J . W. (2005). Psyhcology 7th ed. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc
  28. Santrock, J . W. (2012). Life span development: Perkembangan masa hidup edisi ketigabelas, jilid 1. Jakarta: Erlangga
  29. Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health psychology: Biopsychosocial interactions, edisi
  30. ketujuh. United States of America: John Willey & Sons Inc
  31. Sari, N. P. (2016). Faktor pencetus gejala dan perilaku pencegahan systemic lupus erythematosus. Jurnal NERS, 11(2), 213-219
  32. Schultz, D., & Schultz, S. E. (2010). Psychology & work today. Tenth edition. Upper Saddle River: Pretince Hall
  33. Sismadi, S. (2005). Lupus & stroke. Jakarta: Sisma DigiMedia
  34. Smith, M. A., & Argiati, S. H. (2013). Kepribadian tangguh (hardiness) pada perempuan penderita pasca stroke. Jurnal Spirits, 3 (2), 1-7
  35. Subramanian, S., & Vinothkumar, M. (2009). Hardiness personality, self esteem, and occupational stress among it professionals. Diunduh 30 Mei 2014 http://search.proquest.com
  36. Pratama, Y. (2010). Lupus dan harapan yang tak pernah pupus Retrieved from Docslide: http://dokumen.tips/documents/data-lupus.html
  37. Prayanggi, A. (2014). Pengaruh dukungan sosial terhadap psychological well being pada pasien gagal ginjal kronis di rsud kabupaten subang. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung
  38. Wahyuningsi, A., & Surjaningrum, E.R. (2013). Kesejahteraan psikologis pada orang dengan lupus (odapus) wanita usia dewasa awal berstatus menikah. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. 2(1), 1-8
  39. Wallace, D.J. (2007). The lupus book Panduan lengkap bagi penderita lupus dan keluarganya. Yogyakarta: B-First
  40. Wells, I. E. (2010). Psychological well-being. (I. E. Wells, Ed.). New York: Nova Science Publishers, Inc. https://kabarsehat.com/yayasan-lupus-indonesia-yli.html/. Yayasan lupus indonesia
  41. www.pusdatin.kemkes.co.id. (n.d). Situasi penyakit lupus di indonesia Retrieved from Infodatin : http://www.pusdatin.kemkes.go.id/pdf.php?id=1707240003

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.