slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI GAJI POKOK DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA PEGAWAI HONORER | Maharani | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI GAJI POKOK DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA PEGAWAI HONORER

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Sep 2018; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaji Pokok dengan Work Engagement pada pegawai honorer. Work Engagement adalah kemampuan individu yang terlibat secara fisik, emosional, dan kognitif, ditandai dengan curahan energi yang tinggi, dedikasi serta konsentrasi penuh pada pekerjaan. Persepsi terhadap kompensasi gaji pokok adalah cara seseorang membuat penilaian dan mengartikan gaji yang diterima seorang pegawai sebagai bentuk balas jasa atas kerja yang telah dilakukan individu selama bekerja. Sampel penelitian berjumlah 65 pegawai honorer berjenis kelamin laki-laki dan masa kerja minimal satu tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Metode pengambilan data menggunakan skala Persepsi Terhadap Kompensasi Gaji Pokok (27 aitem, α = 0,945) dan Work Engagement (28 aitem, α = 0,911). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis menunjukkan nilai (rxy) = 0,390 dengan p = 0,001 (p<0,05), artinya terdapat hubungan positif antara variabel persepsi terhadap kompensasi gaji pokok dengan work engagement. Persepsi terhadap kompensasi gaji pokok memberikan sumbangan efektif sebesar 15,2% terhadap work engagement.

Fulltext View|Download
Keywords: persepsi, kompensasi gaji pokok, work engagement, pegawai honorer

Article Metrics:

  1. Albrecht, S. L. (2010). Handbook of employee engagement eerspective, issues, research and practice. USA: Edward Elgar Publishing Limited
  2. Alzyoud, A. A., Othman, S. Z., & Isa, M. F. (2015). Examining the role of job resource on work engagement in the academic setting. Asian Social Science(11), 103-110
  3. Arep, I., & Tanjung, H. (2003). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Universitas Trisakti
  4. Astuti, D. E., & Mujiasih, E. (2015). Perception of compensation dan job satisfaction on employees of PT kuda inti samudra semarang. Jurnal Empati, 4(1), 55-61
  5. Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas, edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  6. Azwar, S. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  7. Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  8. Azwar, S. (2014). Penyusunan skala psikologis (edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  9. Bakker, A. B., & Bal, M. P. (2010). Weekly work engagement and performance: a study among starting teachers. Journal of Occupational and Organizational Psychology(83), 189-206
  10. Bakker, A. B., & Leiter, M. P. (2010). Work engagement: a handbook of essential theory. New York: Psychology Press
  11. Bakker, A. B., Albrecht, S. L., & Leiter, B. (2011). Key questions regarding work engagement. European Journal of Work and Organizational Psychology(20), 4-28
  12. Bakker, A. B., Demerouti, E., & Brummelhuis, L. L. (2012). Work engagement, performance, and active learning: the role of conscientiousness. Journal of Vocational Behaviour(80), 555-564
  13. Bangun, W. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Erlangga
  14. Chughtai, A. A., & Buckley, F. (2009). Linking trust in the principal to school outcomes: the mediating role of organizational identification and work engagement. International Journal of Educational Management(23), 574-589
  15. Dhermawan, A. A., Sudibya, I. G., & Utama, I. W. (2012). Pengaruh motivasi, lingkungan kerja, kompetensi, dan kompensasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai di lingkungan kantor dinas pekerjaan umum provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan, 6(2)
  16. Federman, B. (2009). Employee Engagement: A Roadmap For Creating Profits, Optimizing Perfomance, and Increasing Loyalty. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc
  17. Feldman, R. S. (2012). Pengantar Psikologi (Understanding Psychology). Jakarta: Salemba Humanika
  18. Gonzalez-Roma, V., Schaufeli, W. B., Bakker, A. B., & Lloret, S. (2006). Burnout and Work Engagement: Independent Factors or Opposite Poles? Journal of Vocational Behavior(68), 165-174
  19. Handoko, H. T. (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE
  20. Hariandja, M. T. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia (Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai). Jakarta: Grasindo
  21. Hasibuan, H. M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
  22. Hasibuan, M. S. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
  23. Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. (2006). Perilaku dan Manajemen Organisasi Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
  24. Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi Edisi 10. Yogyakarta: Andi
  25. Marciano. (2010). Culture of Employee Engagement with The Pricipal of Respec. New York: McGraw Hill
  26. Martoyo, S. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
  27. Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Human Resource Management. Jakarta: Salemba Empat
  28. Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2009). Human Resource Management. Jakarta: Salemba Empat
  29. Mauno, S., Kinnunen, U., & Ruokolainen, M. (2007). Job demands and resources as antecedents of work engagement: A longitudinal study. journal of vocational behavior(70), 149-171
  30. Milkovich, G. T., & Newman, J. M. (2002). Compensation. international edition (7 ed.). New York: McGraw-Hill Irwin
  31. Mondy, R. W. (2008). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Erlangga
  32. Mujiasih, E. (2015). Hubungan antara persepsi dukungan organisasi (perceived organizational support) dengan keterikatan karyawan (employee engagement). Jurnal Psikologi UNDIP, I(14), 40-51
  33. Noordin, F., Rahim, A. R., Ibrahim, A. H., & Omar, M. S. (2009). An analysis of career stage on organizational commitment of australian managers. Internasional journal of Business and Social Science, 2(17), 117-126
  34. Nugroho, D. A., Mujiasih, E., & Prihatsanti, U. (2013). Hubungan antara psychological capital dengan work engagement pada karyawan PT. Bank Mega regional area Semarang. Jurnal Psikologi Undip, 2(12), 191-202
  35. Nurtjahjanti, H. (2010). Hubungan antara persepsi terhadap kompensasi dan semnagat kerja pada karyawan operasional pt. kai purwokerto. Jurnal Psikologi UNDIP, VIII(2), 97-101
  36. Perrin, T. (2003). Understanding what drives employee engagement. U.S. Report
  37. Rivai, V. (2006). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan: dari teori ke praktik, edisi pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  38. Rivai, V. (2009). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan: dari teori ke praktik (2 ed.). Jakarta: Rajawali Pers
  39. Robbins, P. S. (2008). Organization behavior, (10 ed.). (D. B. Molan, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat
  40. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2012). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat
  41. Sacks, A. M. (2007). Antecedents and consequences of employee engagement. Journal of Managerial Psychology, VII(21), 600-619. doi: 10.1108/02683940610690169
  42. Saks, A. M., & Gruman, J. A. (2014). What do we really know about employee engagement. Human Resource Development Quarterly(25), 155-182
  43. Salanova, M., Agut, S., & Piero, J. M. (2005). Linking organizational resource and work engagement to employee performance and customer loyalty: the mediation of service climate. Journal of Applied Psychology(90), 1217-1227
  44. Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. (2003). Test manual for the utrecht work engagement scale. Netherlands: Utrecht University
  45. Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. (2004). Job demands, job resources, and their relationship with burnout and engagement: a multi-sample study. Journal of Organization Behavior, 293-315
  46. Schaufeli, W. B., Salanova, M., Gonzalez-Roma, V., & Bakker, A. B. (2002). The measurement of engagement and burnout: a two sample confirmatory factor analytic approach. Journal of Happiness Studies 3, 71-92
  47. Schiemann, A. W. (2011). Alignment, capability, engagement: pendekatan baru talent management untuk mendongkrak kinerja organisasi. Jakarta: Penerbit PPM
  48. Simamora, H. (2006). Manajemen sumber daya manusia Edisi 2. Yogyakarta: STIE YKPN
  49. Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta
  50. Sugiyono. (2014). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
  51. Sukmana, O. (2003). Dasar - dasar psikologi lingkungan. Malang: Bayu Media dan UMM Press
  52. Sumakto, W. A., & Sami'an. (2013). hubungan keterikatan kerja dengan kinerja pada karyawan hotel surabaya plaza. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, II(2), 1-6
  53. Suryabrata, S. (2014). Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  54. Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
  55. Winarsunu, T. (2010). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press
  56. Wulandari, S. M., & Ratnaningsih, I. Z. (2016). Hubungan antara leader member exchange (LMX) dengan work engagement pada perwat instalasi rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Empati, 5(4), 721-726.nh
  57. Xanthopoulou, D., Bakker, A. D., Demerouti, E., & Schaufeli, B. W. (2008). Reciprocal relationship between job recource, personal recources, and work engagement. Journal of Vocational Behaviour, 235-244

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.