skip to main content

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL EMPOWERMENT DENGAN PERILAKU KEWARGAAN ORGANISASI PADA KARYAWAN PERUSAHAAN DISTRIBUTOR PT. X

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 28 Mar 2018; Published: 26 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Perilaku Kewargaan Organisasi (PKO) merupakan perilaku pilihan karyawan yang berada di luar tugas formal karyawan yang berdampak pada meningkatnya efektifitas kerja perusahaan. Salah satu penyebab munculnya PKO dalam diri karyawan adalah ketika karyawan memiliki perasaan mampu akan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan pekerjaan dan merasa memiliki pengaruh terhadap perusahaan, karyawan tersebut disebut sebagai karyawan dengan psychological empowerment yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological empowerment dengan PKO pada karyawan perusahaan distributor PT. X. Subjek berjumlah 85 karyawan dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan Skala Psychological Empowerment yang terdiri dari 22 aitem dengan nilai α = 0,869 dan Skala PKO yang terdiri dari 23 aitem dengan nilai α = 0,890. Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil rxy = 0,349 dengan p = 0,001 (p<0,005) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan PT. X memiliki tingkat PKO yang tinggi karena memiliki tingkat psychological empowerment yang tinggi pula. Psychological empowerment memberikan sumbangan efektif sebesar 12,2% pada variabel PKO, sedangkan 87,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: perilaku kewargaan organisasi; psychological empowerment; perusahaan distributor

Article Metrics:

  1. Acaray, A., & Akturan, A. (2016). The relationship between organizational citizenship behaviour and organizational silence. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 207. 472 – 482
  2. Adianita, A.S., Mujanah, S, & Candraningrat. (2017). KOmpetensi karyawan, emotional quotient dan self efficacy pengaruhnya terhadap OCB dan kinerja karyawan pada Indomobil Grup di Surabaya. Journal of Research in Economics and Management. Vol. 17. No. 1. Hal 199-212
  3. Annisa, S. (2015). Pengaruh organizational behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan PT. Telkom Blimbing Malang. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  4. Bayurini & Dyah. (2007). Pengaruh pemberdayaan psikologis terhadap perilaku kewargaan organisasional yang dimediasi oleh kepuasan kerja: Studi pada PT. PLN. Tesis. Yogyakarta: UGM
  5. Chiang, C.F., & Hsieh, T.S. (2012). The impacts of perceived organizational support and psychological empowerment on job performance: The mediating effects of organizational citizenship behavior. International Journal of Hospitality Management 31. Hal 180 – 190
  6. Dash, S., & Pradhan, R.K. (2014). Determinants & consequences of OCB: A theoretical framework for Indian manufacturing organizations. International Journal of Bussiness and Managements Invention. Vol. III. Issue 01. 17-27
  7. Devin, H.F., Zohoorian, Z., Peymanizad, H., & Sane, M.A. (2012). Investigating the relationship between organizational citizenship behavior and self-esteem among physical education teachers. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 46. 1203 – 1207
  8. Dewi, M.P & Rahyuda, A.G. (2015). Peran pemediasi komitmen organisasi pada pengaruh perceived organizational support terhadap intention to leave. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4. No. 10. Hal. 2928 – 2954
  9. Filsafati, A.I. (2016). Hubungan antara subjective well-being dengan organizational citizenship behavior pada karyawan pt. jateng sinar agung sentosa Jawa Tengah & DIY. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  10. Hakim, W., Nimran, U., Haerani, S., & Alam, S. (2014). The antecedents of OCB and their effect on performance: Study on Public University in Makassar South Sulawesi Indonesia. Journal of Bussiness and Management. Vol. XVI. Issue 2. 5-13
  11. Kartz & Kahn, L. (2006). The social psychology of organizations. New York: Elsevier
  12. Koesidratmono, F., & Septarini, B.G. (2011). Hubungan antara masa kerja dengan pemberdayaan psikologis pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero). Insan. Vol. 13. No. 01. Hal. 50 – 57
  13. Lodjo, F.S. (2013). Pengaruh pelatihan, pemberdayaan dan efikasi diri terhadap kepuasan kerja. Jurnal EMBA. Vol. 1. No. 3. Hal. 747 – 755
  14. Marlinda & Turnip, K. (2014). Hubungan antara kualitas kehidupan kerja dan organizational citizenship behavior dengan produktivitas kerja karyawan. Jurnal Analitika. Vol. VI. Nomor 2. 61-68
  15. Nursanti, T.D., & Anissa, A.D. (2014). Pengaruh dukungan supervisor dan pemberdayaan terhadap organizational citizenship behavior. Binus Business Review. Vol. 5. No. 1. Hal. 158 – 165
  16. Organ, D.W., Podsakoff, P., & MacKenzie. (2006). Organizational citizenship behavior : Its nature, antecedents, and consequences. California: Sage Publications, Inc
  17. Prihatini, A., Warso, M.M., & Haryono, A.T. (2016). Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, human relation, dan pemberdayaan psikologi terhadap OCB dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Journal of Management. Vol. 2. No. 2
  18. Robbins, S.P., & Judge, T.A. (2006). Perilaku organisasi edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia
  19. Saraih, N. (2014). Relationship between task performance, organizational citizenship behavior, organizational justice and career advancement among primary school teachers. Doctor Of Philosophy Universiti Utara Malaysia
  20. Sena, T.F. (2011). Variabel antiseden organizational citizenship behavior (OCB). JDM. Vol. 2. Hal. 70-77
  21. Simanungkalit, D.R., & Anna, L.A. (2008). Analisis hubungan kerjasama tim untuk meningkatkan efisiensi kerja pada PT. Mitha Samudera Wijaya Medan. Skripsi. USU
  22. Spreitzer, G. M. (2007). Taking Stock: A review of more than twenty years of research on empowerment at work. In The Handbook og Organizational Behavior, Thousand Oaks, CA: C. Cooper and J. Barling eds. Sage Publication
  23. Stefhani & Irvanti, L.S.D. (2014). Analisis pengaruh stres kerja dan organizational citizenship behavior terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap retensi karyawan di ford Jakarta Pusat. Binus Business Review. Vol .V. Nomor 1. 39-48
  24. Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  25. Sukmawati., Armanu, T., & Surachman. (2013). Peran organizational citizenship behavior sebagai mediator pengaruh kepuasan kerja, lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 3. Hal. 547 – 558
  26. Susanti, R., & Wimbarti, S. (2012). Pengaruh organizational citizenship behavior (OCB) dan persepsi atas dukungan organisasi terhadap knowledge sharing dan jenis kelamin sebagai moderator pada karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Kandatel Yogyakarta. Jurnal Psikologi. Vol. VIII. Nomor 1. 49-61
  27. Titisari, P. (2014). Peranan organizational citizenship behavior (OCB) dalam meningkatkan kinerja karyawan. Jakarta: Mitra Wacana Media
  28. Toeweh & Dwiwati, S.J. (2015). Hubungan antara pemberdayaan psikologi dengan OCB pada karyawan Agrowisata Salin Putih Salatiga. Skripsi. Salatiga. UKSW
  29. Triyanto, A., & Santosa, T.E.C. (2009). Organizational citizenship behavior (OCB) dan pengaruhnya terhadap keinginan keluar dan kepuasan kerja karyawan. Jurnal Manajemen. Vol. VII. Nomor 4. 1-13

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.