skip to main content

HUBUNGAN PENGUNGKAPAN DIRI TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN PEMAAFAN PADA REMAJA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 26 Mar 2018; Published: 26 Mar 2018.

Citation Format:
Abstract

Konflik menjadi bagian dari setiap individu, tak terkecuali bagi remaja yang mengalami gejolak perubahan dalam diri, emosi maupun sosial. Memaafkan menjadi salah satu cara untuk dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya konflik serta membangun kembali kondisi hubungan dengan orang yang pernah menyakiti hati menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengungkapan diri terhadap teman sebaya dengan pemaafan pada remaja. Populasi penelitian sebanyak 336 siswa sekolah menengah atas. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Penelitian dilakukan kepada 212 siswa kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Atas Mardisiswa Semarang. Alat ukur yang digunakan adalah skala pemaafan (41 aitem; α = 0,923) dan skala pengungkapan diri (aitem 36; α = 0,929). Hasil uji korelasi Spearman’s menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pengungkapan diri terhadap teman sebaya dengan pemaafan pada remaja (rxy = 0,236; p = 0,001). Semakin tinggi pengungkapan diri, maka semakin tinggi kesediaan remaja untuk memberikan maaf.

 

 

Fulltext View|Download
Keywords: pengungkapan diri; teman sebaya; pemaafan; remaja.

Article Metrics:

  1. American Psychological Association. (2006). Forgiveness: Asampling ofresearch results
  2. Arif. T, A. (2013). Komitmen dengan pemaafan dalam hubungan persahabatan. Jurnal onlien psikologi, 1(2). Diunduh dari http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/articel/view/1648/0
  3. Berk, L. E. (2010). Development through the lifespan: dari prenatal sampai remaja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Davis, K. (2012). Friendship 2. 0: adolescents' experience of belonging and self-disclosure online. Journal of adolescence, 35(6), 1527-1536. Doi: 10.1016/j.adolescence.2012.02.2013
  5. Devito, J. A. (2015). Human communication the basic course, 13th edition. United States of America: Person Education, Inc
  6. Friedman, L. C., Romero, C., Elledge, R., Chang, J., Kalidas, M., Dulay, M. F., Lynch, G. R., & Osborne, C. K. (2007). Attribution of blame, self forgiving attitude and psychological adjustment in women with breast cancer. Journal of behavioural medical, 30, 351-357. Doi: 10.1007/s10865-007-9108-5
  7. Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri (self disclosure) siswa terhadap perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal ilmiah widya warta, 33(1). Di unduh dari http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/index.php/jiw/article/view/17061
  8. Ghaemmaghami, P., Allemand, M., & Martin, M. (2011). Forgiveness in younger, middle-aged and older adults: age and gender matters. Journal adult development, 18, 192-203. Doi: 10.1007/s10804-001-9127-x
  9. Hernandez, D. H., Lrkin, K. T., & Whited, M. C. (2009). Cardiovascular response to interpersonal provacation and mental arithmetic among hogh and low hostile young adult males. Journal of appl psychophysiol biofeddback, 34, 27-35. Doi: 10.1007/s10484-009-9076-3
  10. Kusprayogi, Y. & Nashori. (2016). Kerendahan hatidan pemaafan pada remaja. Jurnal penelitian Psikologi, 1(1), 12-29. ISSN: 1502-9363
  11. Lin, R.,& Utz, S. (2017). Self-disclosure on SNS: Do disclosure intimacy and narrativity influence interpersonal closeness and social attraction?.Journal of computers in human behavior. Doi: 10.1016/j.chb.2017.01.012
  12. McCullough, M. E., Root, L. M., & Cohen, A. D. (2006). Writing about the benefits of an interpersonal transgression facilitates forgiveness. Journal of consulting and clinical psychology, 74(5), 887-897. Doi: 10.1037/0022006X.74.5.887
  13. Morreale, S. P., Spitzberg, B. H., & Barge, J. K. (2007). Human communication,
  14. second edition: motivasion, knowledge, and skills. Canada: Thomson
  15. Wadsworth
  16. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development edisi 10 buku 2. Jakarta: Salemba Humanika
  17. Papalia, D. E., Feldman, R. D. (2014). Menyelami perkembangan manusia edisi 12 buku 1. Jakarta: Salemba Humanika
  18. Putra, P. C., & Pratitis, N. T. (2014). Hubungan antara keterbukaan diri terhadap pengalaman dan efikasi diri dengan kreativitas. Jurnal psikologi indonesia, persona, 3(3) 195-204. Diunduh dari http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/view/409/373
  19. Rains, S. A., Brunner, S. R., & Oman, K. (2016). Self-disclosure and new communication technologies: the implications ofreceiving superficial self disclosure from friends. Journal of social and personal relationship, 33(1), 42-61. Doi: 10.1177/0265407514562561
  20. Rapske, D. L., Boon, S. D., Alibhai, A. M., & Kheong, M. J. (2010). Not forgiven, not forgotten: an investigation of unforgiven interpersonal offense. Journal of social and clinical psychology, 29(10), 1100-1130. Doi: 10.1521/jspc.2010.29.10.1100
  21. Santrock, J. W. (2007). Remaja, edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga
  22. Santrock, J. W. (2011). Life-span development. Jakarta: Salemba Humanika
  23. Santrock, J. W. (2014). A tropicalapproach to life-span development, 7th edition. New York: McGraw-Hill Education
  24. Susanto, A. B. (2009). Super leadership. Jakatra: PT. Gramedia Pustaka Utama
  25. Valkenburg, P. M., Sumter, S. R., &Peter, J. (2011). Gender differences in online and offline self disclosure in pre-adolescence and adolescence. Journal of developmental psychology, 29, 253-269. Doi: 10.1348/2044835X.002001
  26. Webb, J. R., Toussaints, L., & Williams, E. C. (2012). Forgiveness and health: psycho-spiritual integration and the promotion of better healthcare. Journal of health care chaplaincy, 18, 57-73. Doi: 10.1080/08854726.2012.667317
  27. Worthington, E. L. Jr., Lvelock, C., Witvliet, C. V., Rye, M. S., Tsang, J. A., & Toussaint, L. (2015). Measures of forgiveness: self-report, physiological, chemical, and behavioral indicator. In. Gregory J. Boyle., Donald H. Saklofske., Gerald Matthews (Ed.)Measures of personality and social psychological constructs (pp. 474-502). USA: Elsevier Inc
  28. Ysseldyk, R.,& Wohl, M. J. A. (2012). I forgive therefore i'm committed: a longitudinal examination of commitment after a romantic relationship transgression. Journal of behavioural science, 44(4), 257-263. Doi: 10.1037/a0025463

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.