skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN ADVERSITAS DENGAN EMPATI PADA SISWA SMA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 22 Mar 2018; Published: 26 Mar 2018.

Citation Format:
Abstract

Pada era globalisasi ini komunikasi beralih pada sosial media. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan yang terjadi saat ini yaitu berkurangnya empati pada remaja. Siswa SMA membutuhkan empati untuk menjaga arah perilaku dan menjalankan peran sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan adversitas dengan empati pada siswa SMA. Subjek penelitian adalah 274 siswa dari 766 siswa SMA Negeri 1 Bojonegoro dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan Skala Kecerdasan Adversitas (37 aitem valid, α = 0,90) dan Skala Empati (31 aitem valid, α = 0,87). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dengan program SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan (rxy= 0,49; p <0,005) antara kecerdasan adversitas dengan empati pada siswa SMA Negeri 1 Bojonegoro. Artinya semakin tinggi kecerdasan adversitas yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula empati yang dimilikinya, begitupun sebaliknya. Kecerdasan adversitas memberikan sumbangan efektif sebesar 23,6% pada empati.

Fulltext View|Download
Keywords: kecerdasan adversitas, empati, siswa sma

Article Metrics:

  1. Ajo. (2014). Kemkominfo: Pengguna internet di indonesia capai 82 Juta. Diunduh dari: https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker pada tanggal 01 mei 2016
  2. Digdoyo, R. (2015). Matinya empati biang anarki. Diunduh dari http://www.kompasiana.com/ronodigdoyo/matinya-empati-biang anarki_55185be481331126699de652 pada tanggal 26 april 2016
  3. Hoffman, M. L. (2000). Empathy and moral development: implications for caring and justice. New York: Cambridge University Press
  4. Hurlock, E. B. (2008). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  5. Ioannidou, F., & Konstantikaki, V. (2008). Empathy and emotional intelligence : what is it really about?. International Journal of Caring Sciences, 1(3): 118-123
  6. Neff, K. D. (2012). The science of self-compassion. In C. Germer & R. Siegel (Eds.), Compassion and Wisdom in Psychotherapy (pp. 79-92). New York: Guilford Press
  7. Pedersen, R (2007). Empathy: A wolf in sheep’s clothing? Med Health Care and Philos, 11:325–335
  8. Purnama, R. R. (2014). Psikolog: Indonesia mengalami krisis moral. Diunduh dari http://metro.sindonews.com/read/844135/31/psikolog-indonesia-mengalami-krisis-moral-1394739473 pada tanggal 01 mei 2016
  9. Mawarni, R., Hardjono., Andayani, T. R., (2013). Hubungan antara mencari mencari sensasi dan empati dengan school bullying pada remaja putra kelas X dan XI di madrasah mu’allimin muhammadiyah yogyakarta. Jurnal Psikologi UNS
  10. Stoltz, P. G. (2008). Adversity quotient: Mengubah hambatan menjadi peluang. Jakarta: Grasindo
  11. Stueber, K. R. (2006). Rediscovering empathy: Agency, folk psychology, and the human sciences. London: The MIT Press
  12. Ulviatun, E. (2016). Peningkatan empati melalui teknik photovoice pada kelas x. E-Journal Bimbingan dan Konseling, 10:340-346

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.