JALANAN TERJAL SUDAH KUJAJAL Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) tentang Pengalaman Stress Coping pada Transgender Pasca Coming Out

Trifena Wahyu Annisia Kristiana, Endang Sri Indrawati


DOI: https://doi.org/10.14710/empati.2017.19755

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan memahami pengalaman stress coping pada transgender pasca coming out.Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologisInterpretative Phenomenological Analysis (IPA) untukmengungkap, mempelajari, sertamemahamifenomena yang khasdanunikpadadiritransgendersecaralangsungdanmendalam. Partisipan penelitian ini berjumlah tiga orang. Hasil penelitian ini menunjukkan empat tema utama, yaitu: pengalaman stres, dampak stres, coping terhadap stres, dan dukungan yang diperoleh. Beberapa stress coping yang dilakukan oleh ketiga subjek, antara lain menerima keadaan, beranggapan tidak terjadi masalah, menghindari konflik, mendekatkan diri pada Tuhan, memanfaatkan relasi, mengatasi kelemahan fisik dan psikologis, serta memotivasi diri. Dua dari tiga subjek melakukan stress coping dengan menyibukkan diri, serta mengatur pola pikir dan emosi. Penelitian ini juga menemukan keunikan pada masing-masing subjek, diantaranya terdapat rasa tidak nyaman bersosialisasidengansesama transgender, mengkonsumsi alkohol dan narkoba, serta adanya kepercayaan diri yang tinggi pada subjek pertama; beban menjadi ketua yang dialami oleh subjek kedua; serta rasa kecewa pada diri dan keputusan terjun ke dunia prostitusi pada subjek ketiga.


Keywords


transgender;stres;stress coping

Full Text:

PDF

References


Adhandayani, A., & Ediati, A. (2015). Pengalaman proses coming out transgender pada keluarga dan lingkungan. Jurnal Empati, 4(4), 277-281.

American Psychological Association. (2014). Answers to your questions about transgender people, gender identity, and gender expression. Diunduh dari http://www.apa.org/topics/lgbt/transgender.aspx.

Bockting, & Coleman. (2007). Developmental model of transgender coming-out. Diunduh dari www.dmcconsult.net.

Hartoyo, Adinda, T., Sabarini, P., Said, T. N., & Bayu, G. (2014). Sesuai kata hati: Kisah perjuangan 7 waria. Jakarta: Rehal Pustaka.

Helgeson, V. S. (2012). Psychology of gender. New Jersey, NJ: Pearson.

Hentschel, U., Smith, G., Draguns, J. G., & Ehlers, W. (2004). Defense mechanisms: Theoretical, research and clinical perspectives. Amsterdam, NT: Elsevier.

Jasruddin, & Daud, J. (2016). Transgender dalam persepsi masyarakat. Jurnal Equilibrium, 3(1), 19-28.

Kaplan, A. B. (2012, 13 februari). The prevalence of transgenderism. Diakses dari https://tgmentalhealth.com/2012/02/13/the-prevalence-of-transgenderism-an-update/.

Koeswinarno. (2005). Hidup sebagai waria. Yogyakarta: Kanisius.

Nelson, J. M. (2009). Psychology, religion, and spirituality. New York, NY.: Springer.

Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal. Jakarta: Erlangga.

Ningsih, E. S., & Syafiq, M. (2014). Pengalaman menjadi pria transgender. Character, 3(2), 1-6.

Rood, B. A., Reisner, S. L., Surace, F. L., Puckett, J. A., Maroney, M. R., & Pantalone, D. W.

(2016). Expecting rejection: Understanding the minority stress experiences of transgender and gender-nonconforming individuals. Transgender Health, 1(1), 151-164. doi:10.1089/trgh.2016.0012.

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health psychology: Biopsychosocial interactions. New Jersey, NJ: John Wiley & Sons, Inc.

Seidman, S., Fischer, N., & Meeks, C. (2007). Handbook of the new sexuality studies. New York, NY: Routledge.

Taylor, S. E. (2015). Health psychology. New York, NY: Mac Graw Hill.

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial edisi kedua belas. Jakarta: Kencana.




Copyright (c) 2017 Empati

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/