skip to main content

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK AUTISME

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 5 Apr 2017.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial suami dengan psychological well-being pada ibu yang memiliki anak autisme. Psychological well-being merupakan gambaran kesehatan psikologi individu berdasarkan pemenuhan fungsi psikologis positif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu dari siswa-siswi SLB yang mengalami gangguan autis di kota Semarang, Magelang dan Salatiga. Sampel penelitian berjumlah 60 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psychological well-being (37 Aitem, α = .933) dan skala dukungan sosial suami (44 Aitem, α = .963). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial suami dengan psychological well-being (rxy) = .485 dengan p = .000 (p< .05). Dukungan sosial suami memberikan sumbangan efektif sebesar 23,6% terhadap psychological well-being.

Fulltext View|Download
Keywords: psychological well-being; dukungan sosial suami;autisme

Article Metrics:

  1. Al-Mighwar, M. (2006).Psikologi remaja. Bandung: CV Pustaka Setia
  2. Dagun, M.S. (2014). Psikologi keluarga.Jakarta: PT Rineka Cipta
  3. Emery, R. E. (2013). An encylopedia:Cultural sociology of divorce. Los Angeles : Sage Publications, Inc
  4. Fagan. F. P. & Churchill, A.(2012). The effect of divorce on children. Washington, DC: Marriage & Religion Reseach Institute
  5. Hurlock, E. B. (2013). Perkembangan anak Jilid 2 edisi keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga
  6. Kertamuda.(2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
  7. Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta : Kencana
  8. Miller, S. R. (2012). Intimate Relationship, 6th edition. New York: McGraw-Hill
  9. Moleong, L.J. (2010). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  10. Moleong, L.J. (2011). Metode penelitian kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  11. Murray, C. E., & Kardatzke, K. N. (2009). Addressing the needs of adult children of divorce in premarital counseling. The Family Journal, 17, 126-133
  12. Ottaway, A. (2010). The Impact of parental divorce on the intimate relationship of adult offspring: A review of the literature. Journal of Counseling Psychology, 1(2), 1-15. Diunduh dari http://epublications.marquette.edu/gcp
  13. Santrock.(2007). Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga
  14. Santrock.(2012). Life-span deveopment. Jakarta: Penerbit Erlangga
  15. Subandi, M. A. (2009). Psikologi dzikir: Studi fenomenologi pengalaman transformasi religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  16. Suhada, I. (2016). Psikologi perkembangan anak usia dini (raudhatul athfal). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  17. Sugiyono.(2013). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta
  18. Waluya, B. (2007). Sosiologi: Menyelami fenomena sosial di masyarakat. Bandung: PT. Setia Putra Inves

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.