slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
STUDI KASUS PENERAPAN PROGRAM BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL ANAK DOWN SYNDROME DI PAUD TB SEMARANG | Estikasari | Jurnal EMPATI skip to main content

STUDI KASUS PENERAPAN PROGRAM BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL ANAK DOWN SYNDROME DI PAUD TB SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Feb 2017.

Citation Format:
Abstract
Perkembangan sosial merupakan prestasi besar bagi perkembangan anak-anak prasekolah. Pada masa ini anak-anak mulai terlibat aktif dalam dunia sosial yang lebih luas, khususnya ketika anak menempuh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program PAUD yang tepat akan menghantarkan anak pada perkembangan sosial yang optimal. Anak dengan hambatan perkembangan down syndrome sering mendapat penolakan dalam peer group dan lingkungannya karena anak down syndrome belum berkompeten secara sosial. Kompetensi sosial merupakan hal penting sebagai investasi masa depan anak down syndrome agar diterima di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran program BCCT di PAUD TB Semarang yang merupakan Pusat Unggulan PAUD di Jawa Tengah dalam meningkatkan kompetensi sosial. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak down syndrome di PAUD TB Semarang, orangtua siswa down syndrome, guru, shadow, dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kompetensi sosial anak down syndrome di Pusat Unggulan PAUD TB Semarang membaik dibandingkan sejak pertama kali bersekolah. (2) Program pembelajaran di PAUD TB Semarang menggunakan pendekatan BCCT yang berfokus pada individual differences dan scaffolding. (3) Perkembangan kompetensi sosial anak down syndrome dipengaruhi oleh dukungan sosial seperti penerimaan orangtua anak berkebutuhan khusus, orangtua siswa, siswa lain, kurikulum/program pembelajaran, dan fasilitas yang disediakan di PAUD TB Semarang. (4) Orangtua siswa menunjukkan respon puas terhadap program pembelajaran PAUD TB Semarang.
Fulltext View|Download
Keywords: kompetensi sosial; down syndrome; PAUD inklusif

Article Metrics:

  1. Clikeman, M. S. The handbook of social competence in children. New York: Springer
  2. Creswell, J. W. (2015). Penelitian kualitatif dan desain riset: Memilih diantara lima pendekatan. Yogyakatra: Pustaka Pelajar
  3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah dan Ketenagakerjaan Perguruan Tinggi. (2005). Pendekatan beyond centers and circles time (BBCT). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
  4. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagakerjaan Perguruan Tinggi. (2005). Perspektif pendidikan luar biasa dan implikasinya bagi penyiapan tenaga kependidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat
  5. Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagakerjaan Perguruan Tinggi. (2005). Penanganan anak down sindroma down dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
  6. Hidayati, N. (2011). Dukungan sosial bagi keluarga anak berkebutuhan khusus. INSAN, 13(1), 12-20
  7. Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus. LPSP3: Depok
  8. Morrison, G.S. (2012). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Indeks: Jakarta. Namira, O.R.,
  9. Zubair, F., & Subekti, P. (2012). Komunikasi instruksional guru dengan anak down syndrome di sekolah inklusi. Ejurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran, 1(1), 1-15
  10. Ormrod, J.E. (2008). Psikologi pedidikan: Membantu siswa tumbuh dan berkembang. Erlangga: Jakarta
  11. Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diunduh dari: http://dikdas.kemdiknas.go.id/application/media/file/Permendiknas%20Nomor%20%2070%20Tahun%202009.pdf
  12. Kementrian Pedidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini. Diunduh dari: http://paudjateng.xahzgs.com/2015/04/permendikbud-146-th-2014-kurikulum-paud-2013.html
  13. Slavin, R. E. (2009). Psikologi pendidikan: teori dan praktik. Indeks: Jakarta
  14. Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: IKAPI
  15. Sunberg, N. D., Winenbarger, A.A., & Taplin, J.R. (2007). Psikologi klinis: Perkembangan teori, praktik, dan penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.