slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN RESILIENSI PADA TENAGA KEPERAWATAN WANITA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. R. SOETRASNO | Kuswardani | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN RESILIENSI PADA TENAGA KEPERAWATAN WANITA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. R. SOETRASNO

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Feb 2017.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work-family conflict dengan resiliensi pada tenaga keperawatan wanita. Populasi penelitian berjumlah 137 orang dengan sampel penelitian 82 tenaga keperawatan wanita yang terdiri dari perawat dan bidan yang telah menikah dengan menggunakan sampling kuota. Teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologi model Likert yang terdiri dari dua skala, yaitu Skala Resiliensi (34 aitem, α = 0,911) dan skala Work-family Conflict (33 aitem, α = 0,923).Analisis data yang digunakan menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 22.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara work-family conflict dengan resiliensi pada tenaga keperawatan wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soetrasno Rembang dengan koefisien korelasi -0.704 dengan p = 0,000 (p<0,001). Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa semakin rendah work-family conflict maka akan semakin tinggi resiliensi. Work-family conflict memberikan sumbangan efektif sebesar 49,6% terhadap resiliensi.
Fulltext View|Download
Keywords: resiliensi; work-family conflict; tenaga keperawatan wanita

Article Metrics:

  1. Agustian, R. (2015). Hubungan antara konflik intrapersonal dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta Unit II. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
  2. Aisyiyah. Anafarta, N. (2011). The relationship between work-family conflict and job satisfaction: A structural equation model (SEM) approach. International Journal of Business and Management, 6, (4)
  3. Bellavia, G. & Frone, M. (2005). Handbook of Stress. California: Sage Publications, Inc
  4. Carikci, I. (2002). Gender differences in work family conflict among managers in Turkey: non western perspective. Paper Department of Management. University of Suleyman Demirel Turkey
  5. Greenhaus, J., Pasuraman, S., & Collins, K. (2001). Career involvement and family involvement as moderators of relationships between work-family conflict and withdrawal from a profession. Journal of Occupational Health Psychology, 6(2), 91-100
  6. Holaday, M & McPhearson, R. (1997). Resilience and severe burns. Journal of counseling & development, 75
  7. Howard, J. L. (2008). Balancing conflicts of interest when employing spouses. Employee Responsibility Rights Journal, 20(1), 29-43
  8. Kappagoda, U., Othman, H., & Alwis, G. (2014). Psychological capital and job performance: The mediating role of work attitudes. Journal of Human Resources and Sustainability Studies, 2, 102-116
  9. Kurniati. (2005). Persepsi tentang perawat. Jurnal Keperawatan Indonesia, 9, (2), 63-70
  10. Kuswardi, J. F. & Haryanti, K. (2014). Hubungan work family conflict (WFC) dengan organizational citizenship behavior (OCB) pada perawat perempuan Rumah Sakit X di Semarang. Journal of Psychology, 12(1)
  11. Liwarto, I., & Kurniawan, A. (2015). Hubungan psycap dengan kinerja karyawan PT. X Bandung. Jurnal Manajemen Universitas Maranatha, 14(2)
  12. Masten, A. S. & Gewirtz, A. H. (2006). Resilience in development: The importance of early childhood. Encyclopedia on Early Chilhood Development. Minneapolis: University of Minnesota
  13. Namayandeh, H., Yaacob, S., & Juhari, R. (2010). The influences of work support and family support on work-family conflict (W-FC) among married female nurses in Shiraz Iran
  14. Journal of American Science, 6(12). Nurhidayah, R. (2006). Pentingnya kecerdasan emosional bagi perawat. Jurnal Keperawatan, 2(1), 39-42
  15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (2005). Standar kompetensi perawat Indonesia. Jakarta: Sekretariat PPNI
  16. Purwanto, Y., & Moordiningsih. (2005). Dinamika perilaku pengambilan keputusan perawat dan tenaga paramedis dalam kondisi gawat darurat. Jurnal Penelitian Humaniora, 6(1), 40-58
  17. Rahmawati, A., & Indartono, S. (2015). Pengaruh work-family conflict dan lingkungan kerja terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Ghrasia. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta
  18. Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The resilience factor: 7 esssential skill for. overcoming life's invitable obstales. New York: Broadway Books
  19. Robot, F. (2009). Analisis beban kerja perawat pelaksana dalam mengevaluasi kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandau Manado. Tesis Program Pascasarjana. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Depok
  20. Samra, J., Glbert, M., Shain, M., & Bilsker, D. (2012). Great-West Life Centre for Mental Health in the Workplace. Centre for Applied Research in Mental Health and Addiction (CARMHA). https://www.workplacestrategiesformentalhealth.com/content/images/agenda/pdf/12_Psychological_Protection_EN.pdf. Diunduh pada tanggal 5 Maret 2016
  21. Wasliah. (2015) . Perawat penentu baik buruknya pelayanan kesehatan di rumah sakit. http://m.galamedianews.com/bandung-raya/48628/perawat-penentu-baik-buruknya-pelayanan-kesehatan-di-rumah-sakit.html. Diakses tanggal 6 Agustus 2016
  22. Widiana, M. (2004). Hubungan antara konflik peran ganda terhadap performansi kerja pada tenaga paramedis (perawat) wanita di RSUD Wirosaban Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
  23. Yuniar I. G. A. A, Nurtjahjanti H, dan Rusmawati D. (2011). Hubungan antara kepuasan kerja dan resiliesi dengan organization citizenship behavior (OCB) pada karyawan kantor pusat PT. BPD Bali. Jurnal Psikologi Undip, 9(1), 1-10

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.