slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL GURU DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI (SELF DISCLOSURE) PADA REMAJA | Kumalasari | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL GURU DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI (SELF DISCLOSURE) PADA REMAJA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Feb 2017.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial guru terhadap pengungkapan diri (self disclosure) pada remaja. Pengungkapan Diri (Self Disclosure) kemampuan individu menyampaikan informasi pribadi yang belum pernah disampaikan pada teman, orang tua dan guru yang berkaitan dengan pemikiran, perasaan, pengalaman dan pendapat, sedangkan dukungan sosial guru merupakan bantuan guru yang diberikan pada siswa berupa pemberian kenyamanan, kepedulian serta ketersediaan bantuan melalui interaksi dengan siswa, sehingga memunculkan perasaan percaya atas bantuan yang diberikan. Alat ukur yang digunakan dalam peneltian ini adalah Skala Dukungan Sosial Guru (Σ aitem = 30, α = ,92) dan Skala Pengungkapan Diri (Σ AITEM = 26, α= , 88). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 8 Semarang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah 321 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini terdiri dari 4 kelas sebanyak 131 siswa yang diperoleh menggunakan teknik cluster sampling. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana didapatkan bahwa rxy = .30 (p< 0,001) artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial guru dan pengungkapan diri remaja. Hal ini menunjukan bahwa semakin positif dukungan sosial guru yang dirasakan remaja maka semakin tinggi pengungkapan diri remaja. Diketahui bahwa sumbangan efektif dukungan sosial guru terhadap pengungkapan diri sebesar 9%, sedangkan 91% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: dukungan sosial guru; pengungkapan diri; remaja

Article Metrics:

  1. Andayani, T. R. (2009). Efektivitas komunikasi interpersonal. Semarang: Badan Penerbit
  2. Universitas Diponegoro
  3. Anggraini, D. I. (2013). Pengaruh pengungkapan diri kepada keluarga dan kelompok teman sebaya dalam memilih perguruan tingggi. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di unduh dari repository.uinjkt.ac.id
  4. Dayakisni, T., & Hudaniah. (2009). Psikologi sosial. Malang: UMM Press
  5. Devito, J. A. (2006). Human communication. New York, NY: Pearson Education Inc
  6. Djamarah, S. B. (2010). Guru & anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam prespektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal Ilmiah Widya Warta, 33, 1-18
  7. Hargie, O. (2011). Skilled interpersonal communication: Research, teory and practice (5th Ed.). New York, NY: Routledge
  8. Janasz, S., Karen, D. & Beth, S. (2006). Interpersonal skills in organizations. New York, NY: Mc-Graw-Hill
  9. Monks, F. J. (2006). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers
  10. Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009). Human development perkembangan
  11. manusia Edisi 10. Jakarta: Salemba Humanik
  12. Prayascitra, P. (2010). Hubungan antara coping stress dan dukungan sosial dengan motivasi belajar remaja yang orang tuanya bercerai. Skripsi. Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diunduh dari eprints.uns.ac.id/9095
  13. Rahmawati, U. M. (2013). Kontribusi penerimaan teman sebaya terhadap pengungkapan diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Masaran tahun pelajaran 2013/2014. Jurnal Keguruan
  14. dan Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Diunduh dari http://dglib.uns.ac.id
  15. Sarafino, E. P. & Timothy W.S. (2011). Health psycholoy: Biopsychosocial interaction (7th ed.). Chicchester: John Wiley & Sons, Inc
  16. Sanderson, C. A. (2004). Health psychology. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. Santrock. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga
  17. Supratiknya, A. (2003). Komunikasi antar pribadi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
  18. Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sepfitri, N. (2011). Pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi siswa sma man 6 jakarta. Skripsi. Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Diunduh dari repository.uinjkt.ac.id
  19. Setiawati, D. (2012). Efektifitas model KNAP untuk meningkatkan keterbukaan diri siswa SMA
  20. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,13, 17-26
  21. Widodo, B. (2013). Perilaku disiplin siswa ditinjau dari aspek pengendalian diri (self control) dan keterbukaan diri (self disclosure) pada siswa smk Wonoasri Caruban Kabupaten Madiun. Jurnal Bimbingan dan Konseling Universitas Katolik Widya Mandala.140-151
  22. Winkel, W. S. (2009). Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo
  23. West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar teori komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika
  24. Yusuf, S. (2001). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.