skip to main content

PERBEDAAN INTENSI BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI STATUS KARYAWAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Aug 2016.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensi berwirausaha ditinjau dari status karyawan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Semarang. Status karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Semarang terdiri dari karyawan tetap dan karyawan outsourcing. Populasidalam penelitian ini adalah karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Semarang. Subjek penelitian berjumlah 92 karyawan, yang terdiri dari 38 karyawan tetap, dan 54 karyawan outsourcing. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan skala intensi berwirausaha (44 aitem valid dengan α = 0,916) yang sebelumnya telah diuji cobakan pada 40 karyawan. Skala intense berwirausaha disusun oleh aspek intensi dan dikombinasikan dengan aspek kewirausahaan. Aspek intensi disusun berdasarkan 4 aspek intensi menurut Ajzen, yaitu: tindakan, sasaran, situasi, dan waktu. Aspek kewirausahaan disusun berdasarkan 6 aspek kewirausahaan menurut Suryana, yaitu: percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, orientasi masa depan, kepemimpinan, dan keorisinalitasan. Hasil penelitian menunjukkan nilai t = -2,421 (df=90) dengan p = 0,017 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu ada perbedaan intensi berwirausaha ditinjau dari status karyawan, dengan nilai rata-rata intensi berwirausaha pada karyawan tetap (121,95) lebih rendah daripada karyawan outsourcing (131,26).

Fulltext View|Download
Keywords: intensi berwirausaha; status karyawan; PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Semarang

Article Metrics:

  1. Ajzen. (2005). Attitudes, personality and behavior (2nd ed.). New York: Open University Press
  2. Alma, B. (2013). Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung: Alfabeta
  3. Anoraga, P. (2011). Pengantar bisnis: pengelolaan dalam era globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta
  4. Boone, L. E., & Kurtz, D. L. (2007). Pengantar bisnis kontemporer (edisi 11.). Jakarta: Salemba Empat
  5. Dakhiri, H. (2015, 2 September). Ada 26.000 karyawan kena PHK per agustus 2015. Detik. Diakses dari http://finance.detik.com/read/2015/09/02/181915/3008350/4/ada-26000-karyawan-kena-phk-per-agustus-2015
  6. Hisrich, R. D., Peters, M. P., & Sheperd, D. A. (2008). Kewirausahaan (edisi 7.). Jakarta: Salemba Empat
  7. Suryana. (2013). Kewirausahaan: Kiat dan proses menuju sukses (edisi 4.). Jakarta: Salemba Empat
  8. Susetyo, P. B. (2015, 12 Mei). Pemerintah akan berikan bantuan Rp 25 juta pada wirausaha pemula, ini syaratnya. Tribunnews. Diakses dari http://www.tribunnews.co/regional/ 2015/05/12/pemerintah-akan-berikan-bantuan-rp-25-juta-pada-wirausaha-pemula-ini-syaratnya
  9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 & Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan. (2015). Bandung: Citra Umbara
  10. Yasar, I. (2010). Menjadi karyawan outsourcing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  11. Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (2008). Kewurausahaan dan manajemen usaha kecil. (edisi 5.). Jakarta: Salemba Empat

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.