skip to main content

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BAHAYA ROKOK DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOKPADA ANGGOTA KOMUNITAS INTER CLUB INDONESIA REGIONAL MAGELANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Aug 2016.

Citation Format:
Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap bahaya rokok dengan intensi berhenti merokokpada anggota komunitas Inter Club Indonesia regional Magelang. Subjek penelitian adalah 45 orang perokok yang merupakan anggota komunitas Inter Club Indonesia regional Magelang. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan skala persepsi terhadap bahaya rokok (35 aitem valid, α = 0,95) dan skala intensi berhenti merokok(44 aitem valid, α = 0,97). Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar rxy = 0,72 dengan p < 0,01. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap bahaya rokokdengan intensi berhenti merokokpada anggota komunitas Inter Club Indonesia regional Magelang. Artinya, semakin positif persepsi terhadap bahaya rokok yang dimiliki, maka semakin tinggi intensi berhenti merokok yang dimilikinya, begitupun sebaliknya. Persepsi terhadap bahaya rokokmemberikan sumbangan efektif sebesar 52,4 % pada intensi berhenti merokok. Ketika ingin meningkatkan intensi berhenti merokok masyarakat, maka pemerintah dapat memperbanyak pemasangan peringatan dan gambar bahaya rokok di tempat-tempat umum.

Fulltext View|Download
Keywords: persepsi; bahaya rokok; intensi; berhenti merokok

Article Metrics:

  1. Almudatsir, H. (2014, 27 Juni). Gambar seram di bungkus rokok berlaku. Jawapos. Diunduh dari http://www.jawapos.com/
  2. Dodds, B. (2008). 1440 alasan stop merokok. Jakarta: PT Mizan Publika
  3. Hermawan, K. (2008). Arti komunitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  4. Kahnert, S., Schaller, K.,& Langer, M. P. (2013). Effectiveness of pictorial health warnings on cigarette packages. Jurnal Online German Cancer Research Center (DKFZ), Heidelberg. Retrieves from www.tabakkontrolle.de
  5. Kumboyono. (2011). Analisis faktor penghambat motivasi berhenti merokok berdasarkan health beliefmodel pada mahasiswa fakultas teknik Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), 6(1), 1-8. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 109 tahun 2012 (Tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan)
  6. Redaksi Plus. (2007). Stop rokok. mudah murah cepat. Jakarta: Penebar Swadaya
  7. Sandek, R. (2007). Hubungan antara sikap terhadap perilaku merokok dan kontrol diri dengan intensi berhenti merokok. Skripsi. Program Sarjana Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta
  8. Santosa, I. B. (2012). Ngudud cara orang jawa menikmati hidup. Yogyakarta: Manasuka
  9. Sarwono, S. W. (2002). Psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka
  10. Savitri, A. W. (2014, 02 Februari). Miris! jumlah anak perokok aktif di Indonesia meningkat tajam. Detik. Diunduh dari http://news.detik.com/
  11. Zulkarnain, F. (2015). Pengaruh label visual resiko merokok terhadap sikap pelajar. Skripsi. Program Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.